Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Lounge

Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini.

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 27th May 2012
pingpong's Avatar
pingpong pingpong is offline
Senior Ceriwiser
 
Join Date: May 2012
Posts: 5,888
Rep Power: 21
pingpong mempunyai hidup yang Normal
Default Inilah Alasan Orang Mengapa Takut Dioperasi

[/quote]
Quote:







[quote]





Operasi merupakan terminologi untuk menyebut suatu tindakan pembedahan yang dilakukan oleh para tenaga medis.

Adapun bidang yang menangani tindakan operasi ini disebut Surgery, dan ahli surgery disebut Surgeon (ahli bedah).

Saat seorang pasien diputuskan untuk dilakukan operasi terhadapnya, tentunya bukan keputusan yang mudah, juga bukan keputusan yang menggembirakan. Tindak pembedahan tentunya identik dengan rasa sakit sebelum dan sesudah operasi. Belum lagi efek samping yang mungkin saja terjadi di belakang hari nanti. Berikut ini adalah 8 alasan mengapa orang takut dioperasi.











[/spoiler]
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for 1:




1.Takut mati


Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for 1:




Ini adalah alasan yang paling sering disebutkan oleh para pasien. Kegagalan operasi yang sering diekspos di media memberi kesan bahwa �operasi sama dengan mengantar nyawa�. Padahal kita tahu bahwa dokter tidak dididik untuk menjadi pembunuh profesional, apalagi sampai mempertaruhkan profesinya. Di ruangan operasi, dokter tidak sendirian. Ia harus dibantu oleh asisten dan dokter anestesi. Tidak mungkin ia mengerjakannya sendirian. Masing-masing dokter akan melakukan kerja sama dan mekanisme kontrol yang baik agar operasi berjalan lancar.



Alasan takut mati memang sangat manusiawi. Ini juga mengingatkan dokter bahwa tidak semua orang siap dioperasi. Karena itu para ahli medis harus berhati-hati dan mempersiapkan segala sesuatu dengan benar, tanpa ada kekeliruan sedikitpun. Para pasien juga diperkenankan untuk bertanya kepada dokter tentang resiko-resiko yang mungkin dihadapi jika ia menjalani operasi pembedahan itu.

















Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for 2:




2. Takut operasi tidak menyembuhkan


Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for 2:




Operasi ini merupakan tindak pembedahan untuk mengatasi masalah langsung pada tempatnya. Misalnya operasi Tonsilectomy, yaitu mengangkat tonsil (amandel). Biasanya dilakukan pada amandel yang membesar tanpa alasan yang jelas sehingga mengganggu jalan nafas. Tapi, mungkin saja setelah dioperasi pun, ternyata masih ada gangguan lain yang menyebabkan terganggunya nafas. Untuk itu, dokter memang benar-benar harus memahami seberapa penting operasi ini dan seberapa besar kemungkinan sembuhnya. Pasien berhak tahu dan tanyakanlah hal itu pada dokter yang bersangkutan.
















Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for 3:




3. Takut tidak sanggup menanggung biaya operasi


Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for 3:




Operasi tentu butuh biaya, mulai dari biaya ruangan, obat anestesi, dan para dokternya. Tidak ada operasi yang gratis, kecuali ada pihak ketiga yang menanggung pembiayaan tersebut. Untuk mengantisipasi hal ini, seyogyanya masing-masing kita sudah memiliki asuransi kesehatan yang menanggung pembiayaan operasi. Jika tidak memiliki asuransi, kita harus siap dengan harta yang dimiliki saat ini. Jika ternyata harta tersebut tidak mencukupi, mungkin cara seperti �Koin Cinta Untuk Bilqis� bisa menggugah rasa peduli masyarakat untuk membantu.



Mahalnya biaya operasi semata-mata bukan karena honor dokternya yang tinggi, melainkan karena menggunakan peralatan modern yang disediakan oleh pihak rumah sakit. Seringkali dokter melakukannya secara gratis, tapi ruangan operasi hingga ruang perawatannya tetap saja harus dibayar mahal.

















Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for 4:




4. Takut efek samping pasca operasi


Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for 4:




Operasi dilakukan dalam ruangan yang sudah disterilkan, menggunakan alat-alat yang steril, cahaya dan temperatur ruangan yang disesuaikan, sehingga pre dan pasca operasi diharapkan memberikan hasil yang optimal. Tapi tetap saja ada efek samping yang harus diperhatikan. Efek samping ini bisa muncul dari eksternal maupun internal. Eksternal misalnya infeksi dari luar. Internal misalnya tidak selera makan, sakit kepala, mula, muntah, dan sebagainya. Maka sebelum dilakukan operasi, tanyakan kepada dokter tentang efek samping yang mungkin muncul pasca operasi, agar calon pasien siap menghadapinya. Jika tidak siap, jangan lakukan operasi.
















Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for 5:




5. Takut menjadi cacat (contoh amputasi, pengangkatan payudara, dan sebagainya)


Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for 5:




Membedah suatu organ dan mengangkatnya akan membuat pasien kehilangan aset berharganya. Misalnya pada pengangkatan payudara (Radical Mammaectomy) pada kasus kanker payudara. Ini tentu membuat wanita yang bersangkutan akan menjadi minder, rendah diri, dan sebagainya. Tapi di lain sisi, jika tidak dilakukan pengangkatan, kemungkinannya akan jadi lebih buruk, bahkan bisa mengancam nyawa. Terhadap kondisi ini, sangat diperlukan dukungan dari keluarga, handai taulan, dan sahabat. Rata-rata calon pasien akan merasa amat sangat sedih, depresi, takut saat menghadapi situasi seperti ini. Namun dengan dukungan yang kuat, tentunya hal itu bisa dilewati dengan baik.
















Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for 6:




6. Takut tidak bisa hidup secara normal lagi


Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for 6:




Pameo tentang operasi yang bisa membuat orang cacat seumur hidup membuat kata �operasi� serasa ditabukan. Siapa sih yang suka tindakan invasiv ini? Bahkan dokter sekalipun harus berfikir sungguh-sungguh dalam memberikan keputusan operasi atau tidak. Misalkan pada kasus amputasi organ. Saat masih co-ass, saya kebetulan pernah bertemu dengan seorang pasien yang menderita kanker pada daerah penisnya. Mau tidak mau, aset berharganya itu harus dibuang. Jika tidak, kanker itu akan menyebar. Walaupun dirasa sangat berat, ia akhirnya bersedia. Pilihannya saat itu, menderita berkepanjangan atau membuang salah satu organnya dan bertahan hidup. Tentunya ia lebih memilih untuk bertahan hidup.
















Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for 7:




7. Takut menjadi sorotan teman, keluarga, publik, dan sebagainya


Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for 7:




Keputusan operasi biasanya mendapat perhatian khusus dari teman, keluarga, dan lain-lain. Ini dikarenakan karena tidak semua orang mengalami hal yang sama. Bahkan pada kasus yang mirip tapi tidak sama, ada yang mengaku bisa sembuh tanpa operasi, sehingga keputusan operasi tentunya menjadi perdebatan sengit. Jangankan antara mereka dari kalangan non medis, bahkan dari medis sekalipun akan mempertanyakan, �Apa keputusan operasi itu sudah benar atau harus dipertimbangkan lagi?� Dokter yang bersangkutan harus rajin-rajin berdiskusi dengan yang lebih senior untuk mendapatkan pandangan yang lebih valid.
















Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for 8:




8. Takut alat operasi tertinggal di dalam tubuh


Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for 8:




Kasus ini pernah terjadi tapi tidak bisa dikatakan sering. Penyebabnya adalah keteledoran. Jika dikaji lebih jauh, penyebabnya paling sering adalah keletihan, tidak konsentrasi, problem eksternal, beban psikologis, dan sebagainya. Dokter yang melakukan keteledoran semacam ini tentu dipandang sebelah mata oleh sejawat yang lain, dan tentunya hal itu bukan sesuatu yang menyenangkan.














[spoiler=open this] for 9:




Ada tambahan gan ?











SUMBER





Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 04:49 PM.


no new posts