Suku Pakpak adalah salah satu suku bangsa yang terdapat di Pulau Sumatera Indonesia dan tersebar di beberapa kabupaten/kota di Sumatera Utara dan Aceh, yakni di Kabupaten Dairi, Kabupaten Pakpak Bharat, Kabupaten Humbang Hasundutan( Sumatera Utara), Kabupaten Aceh Singkil dan Kota Sabulusalam (Provinsi Aceh)
Suku Pakpak terdiri atas 5 subsuku, dalam istilah setempat sering disebut dengan istilah Pakpak Silima suak yang terdiri dari :
Pakpak Klasen (Kabupaten Humbang Hasundutan Sumatera Utara)
Pakpak Simsim (Kabupaten Pakpak Bharat Sumatera Utara)
Pakpak Boang (Kabupaten Singil dan kota Sabulusalam-Aceh)
Pakpak Pegagan (Kabupaten Dairi Sumatera Utara)
Pakpak Keppas (Kabupaten Dairi Sumatera Utara)
Dalam administrasi pemerintahan Suku Pakpak banyak bermukim di wilayah Kabupaten Dairi di Sumatera Utara yang kemudian dimekarkan pada tahun 2003 menjadi dua kabupaten, yakni:
Kabupaten Dairi (ibu kota: Sidikalang)
Kabupaten Pakpak Bharat (ibu kota: Salak)
Suku Pakpak juga berdomisili di wilayah Parlilitan yang masuk wilayah Kabupaten Humbang Hasundutan dan wilayah Manduamas yang merupakan bagian dari Kabupaten Tapanuli Tengah. Suku Pakpak yang tinggal di wilayah tersebut menamakan diri sebagai Pakpak Klasen.
Suku Pakpak juga bermukim di wilayah Aceh khususnya di Kabupaten Aceh Singkil dan kota Sabulusalam yang disebut sebagai Pakpak Boang.
Suku Pakpak yang berdiam di Kabupaten Pakpak Bharat adalah Pakpak Simsim, sedangkan yang tinggal di kota Sidikalang dan sekitarnya merupakan suku Pakpak Keppas dan yang bermukim di Sumbul sekitarnya adalah Pakpak Pegagan.
Suku bangsa Pakpak mendiami bagian Utara, Barat Laut Danau Toba sampai perbatasan Sumatra Utara dengan provinsi Aceh (selatan).
Suku bangsa Pakpak kemungkinan besar berasal dari keturunan tentara kerajaan Chola di Indiayang menyerang kerajaan Sriwijaya pada abad 11 Masehi.
Marga Pakpak
Code:
Anakampun
Angkat
Bako
Bancin
Banurea
Berampu
Berasa
Beringin
Berutu
Bintang
Boang Manalu
Capah
Dabutar
Cibro
Gajah Manik
Gajah
Kabeaken
Kesogihen
Kaloko
Kombih
Kudadiri
Lembeng
Lingga
Maha
Maharaja
Manik
Matanari
Meka
Maibang
Padang
Padang Batanghari (BTH)
Pasi
Penarik Pinayungan
Sambo
Saraan
Sikettang
Sinamo
Sitakar
Sitongkir
Solin
Saing
Tendang
Tinambunan
Tinendung
Tumangger
Turutan
Ujung
Suku Pakpak Terancam Punah
Spoiler for open this:
Quote:
Quote:
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for o:
Spoiler for open this:
Suku Pakpak banyak terdapat di Sumatera Utara, yakni di Dairi, Perbatasan dengan Aceh, Parlilitan dan Pakpak Bharat Tak banyak orang Indonesia yang mengenalnya. Bukan karena suku ini tidak terkenal, tapi karena suku ini adalah suku yang terabaikan bahkan oleh pemiliknya sendiri. Beberapa sumber mengindikasikan bahwa suku Pakpak adalah suku tertua dari clan Batak. Meski sebenarnya kebanyakan orang Pakpak tidak mau disebut sebagai Batak. Bukan karena egoisme, melainkan lebih kepada ingin menunjukkan bahwa suku Pakpak itu ada dan terlepas dari bayang - bayang suku Batak yang selama ini lebih dikenal oleh dunia.
Secara kasat mata, memang sulit membedakan antara suku Batak dan Pakpak hingga ilmuwan ( yang kita tidak tahu motifnya) menggolongkan suku Pakpak ke dalam sub suku Batak. Namun sebenarnya banyak perbedaan mendasar dari kedua suku ini, mulai dari pakaian adat, rumah adat, acara adat, marga, bahasa dan kepercayaan.
Namun suku ini kini terancam punah. Situs - situs bersejarah tentang suku ini sudah sangat langka. Rumah tradisional yang mencerminkan budaya asli orang Pakpak kini juga hampir tiada. Banyak penyebab mengapa hal ini terjadi yaitu karena terabaikan oleh pemerintah, karena banyak peninggalan yang rusak, hancur dan bahkan tak sedikit yang dicuri oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for o:
Spoiler for open this:
Entah mengapa suku Pakpak memang telah lama terabaikan. Nama - nama gunung, sungai dan nama Tempat yang dulunya banyak yang dinamai dengan bahasa Pakpak kini telah berganti dengan nama yang lain. Dan juga sangat sulit mencari literatur lengkap tentang sejarah suku bangsa yang satu ini. Ditambah lagi dengan masa lalu kelam suku ini yang dikenal sebagai masyarakat yang tidak mengenal sekolah. Dan hampir tidak ada anak daerah ini yang memegang satu jabatan pentingpun di pemerintahan pusat.
Jumlah penutur bahasa Pakpak juga semakin lama semakin menciut membuat suku ini diambang kepunahan.