Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Lounge

Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini.

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 27th May 2012
somaybandung's Avatar
somaybandung somaybandung is offline
Ceriwis Pro
 
Join Date: May 2012
Posts: 2,001
Rep Power: 16
somaybandung mempunyai hidup yang Normal
Default Fenomena Sosial Paradoks di Jepang

[/quote][quote]









seideal-idealnya Jepang, negeri ini bukanlah syurga yang tanpa cacat atau cela. Banyak juga fenomena anomali dalam kehidupan sosial masyarakat Jepang. Tidak semua hal terpuji dimiliki Jepang. Di Jepang juga sebagaimana negeri kita ada juga orang malas, gelandangan, copet, maling, pemabuk dan pelacur, namun karena jumlah populasi patologis begitu relatf kecil, fenomena anomali itu tidak terlihat. Diantara anomali yang paling menyolok mata adalah tentang �pornografi�. Masyarakat Jepang tampaknya menyukai pornografi, dengan sangat mudah orang bisa mendapatkan majalah porno atau komik cabul (atau apapun yang bergambar 17-an) di setiap toko-toko buku ataupun minimarket yang hanya dicabeinsi oleh selembar tirai hitam buat tempat tempat tersebut. Tapi yang aneh (anomalinya) tidak ada kekerasan terhadap kaum wanita. Para wanita dengan aman berjalan kangkung ditengah malam buta melewati lorong-lorong sepi sekalipun. Dan tidak pernah terlihat anak dibawah umur masuk apalagi membeli produk 17-an itu. Anomali lainnya, bangsa Jepang menyenangi minum-minuman yang memabukkan, namun anehnya juga sekali lagi, kegiatan bermabuk ria tersebut pada moment-moment tertentu tidak menyebabkan pengrusakan tempat-tempat umum, atau meningkatkan laju kriminatlitas.



Mengapa bisa demikian ? Tidak jelas dan sukar menjawabnya. Mungkin karena di Jepang, supremasi hukum sudah tegak dan dijunjung tinggi sehingga orang pasti berfikir 1000 X bila mau melakukan pengrusakan atau mengganggu hak orang lain. Orang yang berbuat salah akan dipermalukan didepan publik luas disiarkan lewat Televisi beberapa hari, dihukum berat dan akan diberhentikan dari pekerjaannya (terkucil dalam lingkungannya adalah neraka paling menyakitkan bagi orang Jepang). Dan �last but no least budaya Jepang terkenal dengan �shame culture-nya�. Ketika seorang pejabat atau pemimpin suatu perusahaan melakukan kesalahan yang memalukan atau melanggar norma susila maka seketika biasanya oknum tersebut akan mengundurkan diri dengan sendirinya.pada Tahun 2007 lalu, publik Jepang ikejutkan dengan kematian menteri Pertanian Toshikatsu Matsuoka yang ditemukan tewas akibat gantung diri sehubungan dengan skandal keuangan dipemerintahan Jepang.



Lalu kedua mungkin juga karena kesejahteraan hidup orang Jepang telah membebaskan mereka, dari memikirkan persoalan basic need (makan, minum dan pendidikan). Dan terakhir mungkin karena kepadatan jadwal hidup orang Jepang, dimana sebagian besar hidupnya didedikasikan untuk pekerjaan membuat mereka tidak punya waktu luang untuk membuat kreatifitas �iseng� mengganggu ketentraman orang.



Legenda Harakiri itu



Tentang Isu Bunuh Diri (ini banyak kutipan dari artikelnya Pak Takeshi, mengutip seizin orangnya). Dilihat dari statistik Jepang termasuk Negara tertinggi angka bunuh dirinya setelah Hungaria dan Rusia. Latar belakang motiv ini adalah keadaan ekonomi yang tidak baik (alasan terbanyak karena kehilangan pekerjaan/ bukan karena kemiskinan). Pria setengah baya sekalipun akan setia bekerja terus puluhan tahun- diperusahaan yang sama. Kehilangan pekerjaan membuat kehilangan harga diri dan diliputi rasa malu terhadap tanggungjawab pada keluarganya. Diantara motif bunuh diri ini karena ingin agar keluarganya mendapat warisan asuransi jiwa ! Bunuh diri juga tidak didasarkan karena alasan malu saja, tapi sebagai artikulasi protes pada perusahaan atau bentuk permintaan maaf atas ketidakmampuan keluarganya. Jadi berbanding terbalik dengan logika umum, filosofi bunuh diri di Jepang malah bisa dianggap sebagai tindakan moral dan bentuk pertanggungjawaban.



Namun tidakkan salah satu alasan bunuh diri di Jepang justru karena tidak adanya oase pemenuhan kebutuhan jiwa sejati...? karena tidak adanya guidance dalam hidup ? Orang Jepang saya yakin punya teka teki yang sulit mereka jawab akan renungan hidup setelah mati.



Negeri komunitas usia pensiun...



Masalah sosial yang mungkin timbul di Jepang mungkin berkaitan dengan kemajuan modernisasi. Modernisasi mengantarkan Jepang memiliki harapan hidup yang tinggi bahkan tertinggi didunia (rata-rata live expectansy laki-lakinya mencapai 78,5 tahun dan rata-rata perempuan Jepang hingga 85,5 tahun), angka demikian menyisihkan negara-negara Eropah yakni 70 tahun. Guines book of record data update terkini mencatat bahwa manusia tertua umurnya didunia ini adalah Tumoji Tanabe yang berumur 111 tahun, dan ia hidup di Jepang.



Disini betapa berseliwerannya kalangan geriatri, setiap datang ke rumah sakit dan melihat pendaftar pagi-pagi antrian di mesin loket administrasi yang terlihat cuma kakek & nenek, jarang sekali anak muda terlihat di RS. Proporsi orangtua tidak sebanding dengan regenerasi yang ada. Jepang mengalami aging sosiety.Penurunan angka kelahiran dinegara maju biasanya kelak akan memunculkan masalah demografi yang pelik kemudian hari. 23 % dari penduduk Jepang adalah kelompok manula sementara usia produktif merosot hingga 63 %. Keluarga Jepang, adalah keluarga mini dilihat sepintas dijalan atau dari mobil-mobil yang mereka gunakan. Mobil-mobil disana umumnya berformat mini seperti karimun yang memuat keluarga kecil.







Berkat gaya hidupnya yang sehat, organ-organ tubuh orang Jepang tampaknya jadi bergaransi lebih panjang. Kehidupan ras-ras monggoloid mata sipit memang setia terhadap pola hidup natural seperti ilustrasi sederhana cara makan mereka menggunakan sumpit (seperti burung yang makan dengan paruhnya), hidup yang sejalan dengan sunatullah (hidup aktif bergerak, makanan yang fresh & variatif, lingkungan yang hygienis & udara & air yang tidak toksik, dan tidak adanya infeksi tropis) ditambah keamanan dalam lalu lintas memberi kontribusi besar tercapainya kondisi ini. Meski Tuhan mengkortiing kelopak mata mereka, tapi tampaknya Dia memberi ekstra live buat mereka. Bagaimana dengan kita ? Masihkah suku cadang organ-organ tubuh �made in Indonesia� akan bergaransi panjang ? Atau memasuki kepala 4 kebanyakan dari kita telah aus dan dicabut garansinya oleh Sang Pemilik dan Pemberi organ tubuh, karena salah menggunakannya ?

soo bagaimana dengan kita ??








silahkan di


[/spoiler][spoiler=open this] for bila berkenan:










kalau jangan di









Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 03:09 AM.


no new posts