[/quote]
[quote]
Jakarta - Bay Area Rapid Transit (BART) di beberapa wilayah stasiun di San Fransisco, Amerika Serikat (AS) memblokir sinyal ponsel dan layanan nirkabel lain. Hal ini dilakukan guna mencegah aksi demonstrasi yang memprotes penembakan seorang pria oleh polisi.
Sebelumnya, pada 3 Juli 2011, salah satu anggota polisi BART menembak pria berusia 45 tahun. Polisi menyebutkan penembakan terpaksa dilakukan karena pria tersebut mengacungkan pisau ke arah polisi. Namun peristiwa tersebut memancing kemarahan publik yang kemudian merencanakan melakukan protes.
Disebutkan juru bicara BART yang dikutip detikINET dari Cnet, Selasa (16/8/2011), aksi protes tersebut sengaja dirancang untuk mengganggu perjalanan kereta malam. Oleh karena itu, mereka merasa harus mencegahnya.
"Mematikan layanan telepon seluler adalah upaya kami mencegah pecahnya aksi protes yang dikoordinasi melalui ponsel. Kami khawatir aksi ini akan membuat stasiun padat dan menciptakan kondisi yang tidak aman bagi para pengguna jasa BART, pegawai dan para demonstran sendiri," ujar juru bicara BART.
Disebutkannya, aksi protes yang pecah bulan lalu terbukti telah mengganggu layanan BART. Bagaimana pun keputusan BART mematikan akses wireless dikritik berbagai kalangan. Sebagian bahkan melontarkan komentar bahwa langkah ini telah melanggar hak kebebasan berbicara.