Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Lounge

Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini.

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 27th May 2012
demokrat's Avatar
demokrat demokrat is offline
Ceriwis Addicted
 
Join Date: May 2012
Posts: 4,195
Rep Power: 19
demokrat mempunyai hidup yang Normal
Default Perpaduan ciamik antara senjata tradisional dayak dan senjata modern dalam militer

Penggunaan SUMPIT oleh Yonif Raider



Selama ini banyak orang yang tidak mengenal anak bangsanya sendiri, misalnya pandangan terhadap suku Dayak yang primitif dan terbelakang adalah salah besar. Padahal orang Dayak sendiri sangat terbuka terhadap perubahan dan modernisasi, hanya kendala geografis saja yang menjadi faktor penyulit utama di Kalimantan. Sudah banyak dan tak terhitung orang Dayak yang berprofesi sebagai dokter, apoteker, perawat, bidan, hakim, jaksa, pengacara, polisi, dan tentara, ahli bahasa dan sastra, dosen, dsbnya



Kembali ke militer, pandangan primitif dan terbelakang ini sebenarnya dihembuskan awal mulanya oleh penjajah Belanda karena ketidakmampuan mereka mengalahkan penduduk pendalaman Kalimantan, mereka dengan politik "devide et impera/politik adu domba" menghembuskan isu SARA tentang Dayak, misalnya disebut punya ekor, dsbnya. Dan isu itupun rupanya berpengaruh sampai sekarang membuat anak bangsa lain salah kaprah



Jaman dulu, sumpit berperan dalam pertahanan dan berburu hewan. Sekarang ada perpaduan menarik senjata tradisional sumpit dengan senjata api modern dan peledak seperti diperagakan salah 1 markas TNI di Kalimantan yaitu Yonif 600/Raider.




[/quote]
Quote:





Raider Bersumpit





�Senjata sumpit ini memang hebat dan tidak kalah dengan senjata api, pistol ataupun senapan. Oleh karenanya, satuan ini menjadi tertarik mengadopsinya menjadi salah satu peralatan tempur prajurit dan mengkombinasikannya dengan senjata organik militer mereka, Untuk dipergunakan bagi kepentingan tugas.�



Quote:





Sumpit bersanding dengan senapan mesin (perhatikan yang tergantung di badan tentara tersebut)





Sebagai satuan tempur yang memang dalam kehidupan kesehariannya bergaul dengan senjata mematikan untuk membunuh musuh, maka Yonif 600/Raider yang bermarkas di Kalimantan ini terinspirasi oleh senjata yang biasa dipergunakan oleh Suku Dayak di pedalaman Kalimantan. Senjata Sumpit yang biasa digunakan oleh Suku Dayak ini untuk berburu binatang, dengan menggunakan anak sumpil yang ujungnya diberi racun dari ramuan getah tumbuh-tumbuhan dan bisa binatang buas, dapat menimbulkan efek kematian yang relatif singkat pada sasaran yang disumpitnya.



Realisasinya, pada Pebruari 2003 satuan ini membentuk �Tim Sumpit�, yang

personelnya diambil dari para prajurit batalyon keturunan asli Dayak. Sebulan kemudian,Yonif 600/Raider mendatangkan pelatih dari tokoh Dayak Pedalaman yang terkenal dengan sumpit beracunnya untuk melatih 25 orang prajurit tentang cara penggunaan sumpit dan pembuatan racun yang dipakai untuk anak sumpit.



Memang, sebelum masuk menjadi tentara, kedelapan puluh lima orang prajurit itu sudah terbiasa menggunakan sumpit dalam kehidupan sehari-harinya untuk berburu hewan di hutan. Namun didalam penggunaan ramuan yang dipakai untuk anak sumpit berbeda-beda, karena mereka berasal dari bermacam-macam Suku Dayak. Agar terdapat kesamaan dalam penggunaan ramuan racun anak sumpit, yang menghasilkan racun yang sangat bagus, mematikan dan cepat reaksinya, maka mereka dibimbing selama tiga bulan oleh para tokoh Suku Dayak pedalaman Kalimantan itu. Selain itu, mereka juga mendapat pelatihan tentang bagaimana cara membawa dan teknik menggunakan senjata sumpit di medan pertempuran, mengingat mereka juga harus tetap membawa perlengkapan perorangan, termasuk ransel dan senjata api.



Setelah latihan selesai, lalu ke-25 orang prajurit itu disebar ke kompi-kompi dan pada setiap seminggu sekali mereka memberikan pelatihan kepada rekan-rekannya yang lain, agar seluruh anggota Yonif 600/ Raider mampu menggunakan sumpit.



Quote:





Penyergapan di rawa2, gan





Inisiatif dan upaya keras untuk menjadikan Sumpit sebagai senjata prajurit ini ternyata tidaklah sia-sia. Terbukti saat Yonif 600/ Raider bertugas ke Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) 2004-2005, personel Tim Sumpit yang disebar ke dalam tiap-tiap tim, dengan pembagian di setiap tim terdapat tiga hingga empat orang prajurit berkemampuan menggunakan senjata Sumpit, berhasil membunuh empat orang pemberontak GAM, sekaligus menyita empat pucuk senjata AK-47 yang mereka pakai.



Ceritanya, pada Pebruari 2004 saat �Tim Anas-1 Kipan A Yonif 600/Raider yang dipimpin Lettu Inf Mulyadi melaksanakan penyergapan di Kampung Blang Sukun, Pidie. Ketika itu, tim dibagi menjadi empat kelompok, salah satu tim dipimpin Oleh Kopda Impung Upai, salah satu personel �Tim Sumpit, yang jabatan sehari-harinya di satuan adalah sebagai Tamtama Penembak SMR (Senapan Mesin Ringan). Sebelum kelompok lain masuk kedudukan, Kelompok-4 yang dipinpin Kopda Impung Upai, putra asli Dayak kelahiran Datah Bilang, Tenggarong 6 Juli 1977 ini adalah kelompok yang pertama kali masuk kedudukan. Saat akan masuk, terlihat satu orang pos tinjau GAM lengkap dengan senjata AK 47 sedang berjaga-jaga. Agar gerakan tetap rahasia dan kehadiran pasukan tidak diketahui musuh, Kopda Impung Upai lalu melumpuhkan pos tinjau tersebut dengan menggunakan sumpit. Anak sumpit tepat mengenai leher bagian belakang anggota GAM itu. Tidak lebih dari 10 detik, orang itu roboh dengan tidak menimbulkan suara berisik . Senjata lain mereka ambil. Dengan tewasnya pos tinjau GAM tersebut, kelompok lain dari pasukan Yonif 600/Raider dapat masuk kedudukan dengan aman tanpa diketahui GAM dan penyergapanpun dapat dilaksanakan dengan sukses tanpa ada korban dari pihak kawan.



Raider menggunakan sumpit sebagai senjata mematikan untuk menghadapi musuh di dalam penugasan, inilah yang merupakan ciri khas Yonif 600/Raider dan membedakan satuan kami dengan satuan raider lainnya di Indonesia� Danyonif 600/Raider Letkol.Inf. R. Haryono. Penggunaan sumpit memang sangat cocok untuk pasukan raider, yang salah satu semboyannya adalah �senyap dalam bergerak�. Selain untuk menjaga kerahasiaan gerak pasukan, juga untuk �bunuh senyap�. Keberadaan senjata sumpit terasa tepat menggantikan fungsi senjata berperedam, yang lebih diperuntukkan bagi aksi pertempuran kota atau Pertempuran Jarak Dekat (PJD) dan dipergunakan untuk medan-medan penugasan berupa hutan.



Quote:





Kostumnya mirip dengan sniper/penembak jitu, gan





Dengan mempelajari kesuksesan penggunaan sumpit di medan tugas, maka sampai sekarang Yonif 600/Raider tetap memelihara kemampuan personelnya dalam menggunakan sumpit dan menjadikan penggunaan sumpit sebagai kualifikasi seluruh personel Yonif 600/Raider, sekaligus melakukan regenerasi personel Tim Sumpit dengan merekrut para prajurit batalyon yang berasal dari etnis Dayak. Suku Dayak mengenal berbagai macam senjata yang biasa digunakan untuk berburu dan berperang pada zaman dahulu atau untuk kegunaan sehari-hari, seperti di ladang. Misalnya sumpitan (sipet), mandau, lonjo (tombak), perisai (telawang), dan taji.



[quote]





Bersanding dengan kendaraan tempur





Senjata sumpit berupa buluh dari batang kayu bulat sepanjang 1,9 meter hingga 2,1 meter. Sumpit harus terbuat dari kayu keras seperti kayu ulin, tampang, lanan, berangbungkan, rasak, atau kayu plepek. Diameter sumpit dua hingga tiga sentimeter yang berlubang di bagian tengahnya, dengan diameter lubang sekitar satu sentimeter. Lubang ini untuk memasukkan anak sumpit atau damek. Secara tradisional, kalau ingin tepat sasaran dan kuat bernapas, panjang sumpit harus sesuai dengan tinggi badan orang yang menggunakannya. Bagian yang paling penting dari sumpitan, selain batang sumpit, yaitu pelurunya atau anak sumpitnya yang disebut damek. Ujung anak sumpit runcing, sedang bagian pangkal belakang ada semacam gabus dan sejenis dahan pohon agar anak sumpit melayang saat menuju sasaran.Racun damek oleh etnis Dayak Lundayeh disebut parir. Racun yang sangat mematikan ini merupakan campuran dari berbagai getah pohon, ramuan tumbuhan serta bisa binatang seperti ular dan kalajengking. Selain beracun, kelebihan yang dimiliki senjata ini dibandingkan dengan senjata khas Dayak lainnya, yakni kemampuan mengenai sasaran dalam jarak yang relatif jauh. Jarak efektif bisa mencapai puluhan meter, tergantung kemampuan si penyumpit. Selain itu, senjata ini juga tidak menimbulkan bunyi. Unsur senyap ini sangat penting saat mengincar musuh maupun binatang buruan yang sedang lengah.




Code:

Bonus IGO Dayak dalam kostum tradisional









Dan inilah the most wanted of Dayak's IGO

;P





Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 10:20 AM.


no new posts