FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Gossip & Gallery Gossip, artist, images of unique and interesting all here. |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
SURABAYA, KOMPAS.com � Sebanyak 500 anggota Brigade Mobil (Brimob) Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur, Jumat (22/1/2010), menggelar latihan dadakan tanpa kesiapan.
Latihan dadakan di depan Kantor Gubernuran Jalan Pahlawan, Surabaya, mulai pukul 08.00 WIB itu dipantau langsung Dansat Brimob Polda Jatim Kombes Syaiful Bahri D dan Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pudji Astuti. Dalam latihan itu diperagakan aksi anarki massa di depan Kantor Gubernuran, kemudian massa dihalau, tetapi sempat ada penyusupan untuk aksi penyanderaan dan juga sempat terjadi penjarahan saat massa pulang. "Latihan kali ini memang tanpa informasi sebelumnya karena hanya 15 menit sebelum latihan baru diberi tahu," kata Kabid Humas Kombes Pudji Astuti. Tujuannya, katanya, latihan dadakan itu untuk mengetahui kesiapsiagaan 500 anggota Brimob Polda Jatim dari Detasemen A yang tersebar di Medaeng, Tandes, Jalan Gersikan, Nginden, dan Satuan Brimob Mapolda Jatim. Senada dengan itu, Dansat Brimob Polda Jatim Kombes Syaiful Bahri D mengatakan, dirinya juga mendapat perintah mendadak dari Kapolda Jatim Irjen Pratiknyo untuk latihan pengamanan Kantor Gubernuran. "Anggota baru saja apel pagi, lalu berolahraga, sebagian ada yang sedang makan, ada juga yang duduk-duduk santai, kemudian ada perintah latihan sehingga mereka terburu-buru," katanya. Ditanya kaitan latihan dadakan dengan pengamanan unjuk rasa 100 hari pemerintahan SBY-Boediono pada akhir Januari, ia mengatakan, latihan dilakukan untuk pengecekan kesiapan anggota dalam kondisi dadakan, apalagi peralatan Brimob itu banyak yang sulit pemakaiannya. Hal itu diakui anggota Brimob Polda Jatim, Briptu Haryanto. "Ini pertama kali ada latihan dadakan. Saya sedang makan dan belum selesai, bahkan ada teman yang sedang tiduran dan belum sempat mandi," katanya. Pagi tadi ratusan anggota Brimob Polda Jatim terlihat cukup terlatih meski dadakan sehingga mereka terampil menggunakan peralatan mulai dari personel pasukan antihuru-hara (PHH). Personel PHH tampak melayani sekitar 30 pengunjuk rasa dengan menggunakan tameng besar, termasuk untuk menghalau massa, mengambil korban yang terkapar, dan mengambil "otak" pengunjuk rasa. Bahkan, mereka juga terampil menghalau massa dengan mobil water canon yang menyemprotkan gas air mata hingga massa terpinggir, kemudian dipecah menjadi dua kelompok massa. Setelah itu, anggota Detasemen Tangkal (Denkal) pun masuk untuk menghalau massa yang masuk ke perkampungan guna melakukan penjarahan, kemudian personel Brimob lainnya melakukan tembakan peringatan ke arah penyusup yang hendak melakukan penyanderaan pejabat VIP. Sementara itu, personel Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) pun datang dengan mobil gegana untuk mengamankan kotak yang diduga bom dan diletakkan penyusup di Kantor Gubernuran. Saat latihan, Jalan Pahlawan ditutup, tetapi saat massa terhalau, jalan yang relatif ramai itu akhirnya dibuka kembali, sedangkan latihan pengamanan di dalam Kantor Gubernur masih berlangsung untuk pengamanan aksi penyanderaan dan penjinakan bom. http://regional.kompas.com/read/2010...dadak..Ada.Apa |
#2
|
|||
|
|||
![]()
biar lebih siap mungkin gan...
|
#3
|
|||
|
|||
![]()
mantaaapp ndan!!! keep posting
|
#4
|
||||
|
||||
![]()
Sekali-sekali sport jantung itu Kang....biar ngga pada obesitas...kebanyakan makan trus nyantai....
![]() |
#5
|
||||
|
||||
![]()
Sekali2 memang musti gitu DAN,biar lebih siap sedia
|
![]() |
|
|