Kalbe.co.id - Para ilmuwan di Amerika dan Kanada sedang mempelajari efek bisfenol-A (BPA), sebuah kandungan plastik polikarbonat yang biasa digunakan dalam alat sehari-hari uantuk menyimpan makanan dan obat-obatan, menemukan bahwa BPA menyebabkan hilangnya hubungan antara sel-sel otak dalam primata dan dapat mengarah pada penurunan ingatan dan belajar. Berdasarkan temuan ini, mereka menyarankan US Enviromental Protection Agency (US EPA) menurunkan batas keamanan minimum paparan harian BPA.
Studi yang dikerjakan oleh para peneliti dari Yale University School of Medicine dan Ontario Veterinary College, Kanada ini dipublikasikan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences (PNAS) edisi online 3 September 2008.
Studi sebelumnya telah melihat efek BPA pada tikus, namun ini merupakan yang pertama melihat apa yang terjadi pada primata dan juga pertama kalinya menggunakan batas terendah bahan ini berdasarkan acuan US EPA.
Untuk studi ini, Lerant dan koleganya memberikan dosis harian 50 mikrogram/kg BB BPA selama 28 hari kepada setiap primata. Mereka juga memberikan estradiol, hormon estrogen manusia yang terlibat dalam mengatur hubungan sinaptik antar sel-sel otak. Penelitian sebelumnya telah menunjukkan hormon ini tidak hanya diproduksi oleh ovarium, tapi juga di otak, yang berkontribusi pada pengembangan dan bekerja di hipokampus dan korteks prefrontal, 2 bagian yang mengatur mood dan membantu dalam ingatan.
Leranth dan koleganya menjelaskan, data mereka mengindikasikan bahwa walaupun ini merupakan paparan kadar BPA yang relatif rendah, BPA menghilangkan respon sinaptik terhadap estradiol. Remodeling sinasis saraf sangat penting dalam fungsi kognitif dan mood. BPA merinterferensi hubungan sinaps yang dibangun.
Mereka menyimpulkan bahwa studi ini pertama kalinya mendemotrasikan efek samping BPA pada otak model hewan primata nonmanusia yang selanjutnya perlu ditingkatkan kepedulian penggunaan BPA secara luas di bidang medis dan dalam persipan danpenyimpanan. Model primata ini mengindikasikan bahwa BPA secara negatif mempengaruhi fungsi otak dalam manusia. Untuk itu, EPA diharapkan menurunkan 'batas keamanan harian' untuk konsumsi BPA manusia.