FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Health Mencegah lebih baik dari mengobati. Cari tahu dan tanya jawab tentang kesehatan, medis, dan info dokter disini |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
Hari ini merupakan hari yang membuat Dzyre terkejut. Mengapa tidak? Ia hanya datang ke dokter karena masalah sakit pada tenggorokannya dan ia diberikan resep obat sebuah antibiotika dan obat antiradang. Namun ketika beberapa jam setelah ia menenggak obat tersebut, ia menemukan wajahnya penuh bintik2 hitam. Ia ketakutan.
Apa yang dialami oleh Dzyre ini adalah reaksi alergi yang disebabkan oleh obat, atau dalam dunia kedokteran disebut erupsi obat alergik. Erupsi obat ini dapat terjadi pada daerah kulit atau pun permukaan dalam kulit seperti rongga mulut. Apa yang menyebabkan hal ini? Setiap orang memiliki reaksi yang unik dan berbeda dalam menanggapi masuknya obat tertentu. Misalnya saya alergi terhadap obat A, dan belum tentu obat A ini dapat menimbulkan hal yang sama dengan orang lain. Sebuah obat, sebelum dilempar ke masyrakat, tentu saja telah mengalami berbagai masa pengujian dan diharapkan memiliki efek alergik yang sangat kecil. Dan efek alergik ini bisa muncul dengan peluang yang sangat kecil. Bisa saja hanya 1 orang yang terkena alergi dari 100.000 misalnya. Efek alergi ini merupakan reaksi hipersensitivitas (reaksi tubuh yang berlebihan terhadap suatu zat). Obat in berperan sebagai benda asing dan tubuh menanggapinya dengan memberikan reaksi radang. Banyak gambaran yang dapat menandakan seseorang terkena reaksi alergi karena obat, seperti (catatan: tidak semua orang yang terkena alergik mengalami semua gambaran di bawah ini): a. Adanya penonjolan kemerahan, seperti orang terkena cacar b. Adanya biduran c. Adanya kemerahan pada kulit yang disertai dengan sisik kulit. d. Adanya perdarahan dalam kulit, seperti kemerahan pada penderita demam berdarah dengue. e. Adanya radang pada pembulih darah (vaskulitis) f. Adanya rekasi kemerahan karena kontak dengan sinar matahari g. Adanya penonjolan bernanah seperti jerawat h. Kelainan lain gawat darurat, seperti kulit seperti terbakar yang dalam klinik disebut nekrolisis epidermal toksik Bagaimana cara dokter menentukan ini? Dokter tentunya memiliki dasar dalam mendiagnosis erupsi obat alergik, yaitu: 1. Dokter mewawancara seperti: a. Obat-obat apa saja yang Anda konsumsi belakangan ini? Apakah Anda mengonsumsi obat tradisional seperti obat Cina atau jamu2an? b. Apakah kelainan ini muncul setelah Anda mengonsumsi obat atau jamu tersebut? c. Apakah ada rasa gatal dan demam yang tak terlalu tinggi? 2. Dokter melakukan pemeriksaan pada kulit Anda, dan diagnosa ini dapat ditegakkan dengan melihat adanya gejala: a. Adanya penyebaran kelainan kulit yang tersebar dan simetris atau setempat saja b. Adanya bentuk kelainan yang timbul seperti kemerahan pada kulit, adanya biduran, perdarahan dalam kulit, tonjolan bernanah, dan lainnya. Obat apa saja yang dapat menyebabkan erupsi? Pada dasarnya hampir semua obat, makanan, atau apapun yang Anda konsumsi dapat berpotensi menimbulkan alergi. Setiap orang memiliki jenis alergi yang berbeda-beda. Namun, dari Bagian Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin FKUI menyebutkan obat yang yang sering menimbulkan alergi adalag antibiotika penisilin dan turunannya (ampisilin, amoksisilin, kloksasilin), antibiotika sulfonamide, obat antidemam dan antinyeri (seperti asam salisilat, parasetamol, dll). Bagaimana dokter akan mengobati Anda? Dokter akan mempertimbangkan antara dua jenis obat yaitu untuk memberikan efek sistemik (ke seluruh tubuh) atau hanya topikal (setempat). Tentunya ini berdasarkan kebutuhan dari pasien dan keadaan pasien. Obat yang termasuk sistemik adalah obat jenis kortikosteroid yang diberikan secara diminum, misalnya obat prednison. Dokter juga dapat memberikan obat antihistamin untuk meredakan rasa gatal. Pengobatan topikal juga bergantung pada keadaan kulit, apakah kering atau basah. Jika kering dapat diberikan bedak salisilat. Jika basah akan diberikan kompres dengan larutan salisilat. Apakah penyakit ini akan sembuh? Sebenarnya, penyakit ini dapat disembuhkan apabila kita mampu mengetahui obat apa atau zat apa yang menyebabkan alergi ini. Akan tetapi terdapat keadaan tertentu seperti nekrolisis epidermal toksik dan sindrom Steven Johnson, yang dapat mematikan. Hal ini kembali pada bagaimana kualitas dari reaksi tubuh tersebut kepada obat yang dipakai. Bagaimana untuk mencegahnya? Untuk mencegah alergi ini kembali, Anda hanya perlu memastikan bahwa Anda tidak lagi mengkonsumsi obat tersebut. Bila Anda, pada kesempatan lainnya, berkonsultasi dengan dokter, ingatkanlah dokter Anda bahwa Anda memiliki alergi terhadap obat tersebut. |
![]() |
|
|