
14th August 2010
|
 |
Member Aktif
|
|
Join Date: Aug 2010
Location: $sudo su -
Posts: 209
Rep Power: 0
|
|
Air Liur Kelelawar, Berpotensi obati stroke
Quote:
maka cabe MERAH yang ane harapkan
|
Quote:
Stroke sendiri terbagi atas dua jenis, stroke iskemik dan stroke hemoragik. Pada iskemik, satu atau lebih bekuan darah menyumbat pasokan darah ke otak hingga menimbulkan kerusakan otak. Sedangkan, hemoragik adalah pecahnya pembuluh darah akibat dinding pembuluh yang rapuh atau anomali bawaan (cacat sejak lahir).
|
stroke iskemik
stroke hemoragik
Quote:
Jenis stroke hemoragik ini ternyata juga banyak dialami usia muda seperti kita. Biasanya terjadi selain karena mengidap penyakit turunan (seperti darah tinggi, kencing manis), tapi juga banyak akibat gaya hidup. Misalnya, soal pola makan yang berlebihan (kebanyakan junk food) hingga kegemukan, akibat terlalu banyak merokok. Dengan kata lain, stroke ternyata bukan penyakit untuk orang tua saja. Kita pun bisa kena, kalau tidak cepat menyadarinya.
|
Quote:
Memberi harapan
Nah, apa memang benar masalah stroke ini bisa disembuhkan dengan “air liur mujarab” milik kelelawar vampir? Bisa! Paling tidak menurut sebuah penelitian yang dipublikasikan Journal of The American Heart Association edisi 10 Januari 2003 lalu. Jadi, bila enzim DSPA (nama enzim pengencer darah di saliva vampir tersebut) segera disuntikan ke penderita stroke, maka dengan cepat enzim tersebut akan menghancurkan bekuan darah korban hingga pasokan darah ke otak pun kembali lancar.
|
Quote:
Malah di pertemuan The American Stroke Association (asosiasi para ahli stroke Amrik, yang penelitiannya jadi acuan kedokteran bidang stroke di dunia) ke-28 tanggal 13-15 Februari lalu, enzim milik si pengisap darah ini juga sudah direkomendasikan untuk diteliti lebih lanjut kesaktiannya. Untuk dunia kedokteran, rekomendasi ini berarti membuka jalan lebih luas lagi bagi penelitian terhadap DSPA sebagai jalur alternatif pengobatan stroke.
|
The American Stroke Association
Quote:
Maka, mulai ramailah berbagai penelitian terhadap “air liur mujarab” ini. Antara lain dilakukan oleh Robert L Medcalf dan tim dari Monash University, Australia. Mereka meneliti efek DSPA yang diuji ke jaringan otak beberapa hewan percobaan. Medclaf menemukan bukti bahwa enzim tersebut bisa segera merusak fibrin (protein sukar larut yang menyusun bekuan darah) hingga aliran darah bisa terus berlangsung. Di sisi lain, ternyata DSPA tidak merusak receptor (sekumpulan sel pada otak). Dengan kata lain, otak tidak sampai kena efek penghancuran atas “fibrin” tersebut. Berarti, penyuntikan enzim DSPA pada penderita stroke bisa tetap dilakukan hingga sembilan jam sejak serangan stroke terjadi.
|
Quote:
Bandingkan dengan rt-PA (disebut juga sebagai Thrombolytic Agent), jenis obat yang disetujui Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA), dan yang selama ini dipercaya sebagai satu-satunya obat pencegah stroke. Cara kerjanya mirip dengan DSPA, yang mencegah pembekuan darah ke otak dengan merusak “fibrin” secara cepat. Tapi karena kecepatannya memburu “fibrin” yang terbentuk di otak, rt-PA dianjurkan harus segera diberikan pada penderita serangan stroke, paling lama tiga jam setelah serangan. Karena kalau ditunda, “fibrin” di otak akan semakin banyak hingga akhirnya serbuan rt-PA malah berisiko akan ikut merusak receptor otak pula.
|
Quote:
Beda kan sama kerja DSPA alias saliva kelelawar vampir? Yang justru terbatas hanya merusak “fibrin”, tanpa harus keterusan ke sel atau receptor otak. Itu juga yang membuat isapan kelelawar vampir tidak sampai menewaskan si korban, seperti yang sudah diulas pada awal tulisan ini.
|
Quote:
Pencerahan oleh DSPA ini tentu memberikan harapan buat para penderita stroke. Walau sekarang masih diuji coba, tapi sudah memberikan hasil yang menggembirakan. Mudah-mudahan saja bisa segera dilansir sebagai obat mujarab untuk penderita stroke.

Kalau begini sih, kelelawar vampir yang terlihat menyeramkan itu bisa berubah citra menjadi sosok yang baik hati dan penolong.
|
Last edited by cmiiw; 14th August 2010 at 10:16 PM.
|