Isu serbuan tenaga kerja asing, khususnya asal Cina, semestinya bukan lagi masalah baru bagiMenteri Ketenagakerjaan Muhammad Hanif Dhakiri. Sejak menjabat sebagai menteri pada Oktober 2014, dia mencatat isu panas tersebut sudah muncul tiga kali.
Namun, politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini merasa isu sekarang yang paling besar karena bertahan lama dan semakin mengganggu persatuan bangsa. Apalagi, isu yang beredar terutama di media sosial tersebut, sangat jauh dari kenyataan.
"Ada political framing mengenai isu tenaga kerja Cina ini," kata Hanif dalam wawancara khusus dengan Tim Katadata: Miftah Ardhian, Pingit Aria, Yura Syahrul, dan fotografer Arief Kamaludin serta videografer Donang Wahyu, di kantor Kementerian Ketenagakerjaan, Jakarta, Rabu (4/1) malam lalu. Berikut petikan wawancara selama lebih satu jam tersebut:
Memang benar kalau menyebut isu tenaga kerja asing ini seolah berkelanjutan. Ini kali ketiga, yang pertama pada bulan Februari 2015, April 2016, dan Desember 2016.
Jadi, sepertinya ada political framing mengenai isu ini. Saya mau menyampaikan, tenaga kerja asing di Indonesia itu ada, tenaga kerja Cina di indonesia itu ada, tenaga kerja asing yang ilegal juga ada. Tetapi dari segi jumlah, itu masih sangat kecil dan masih sangat terkendali.
Baca Selengkapnya ==> Tenaga Kerja Cina