Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Lounge

Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini.

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 15th April 2016
KakekJongkok's Avatar
KakekJongkok KakekJongkok is offline
Ceriwiser
 
Join Date: Apr 2016
Posts: 392
Rep Power: 10
KakekJongkok mempunyai hidup yang Normal
Default Esemka: Mobil Nasional atau Kebohongan Nasional?



Beberkan ESEMKA, Sukiyat Mengaku Diancam

Terkait bantahan Direktur PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK), Sulistyo Rabono soal comot-comot komponen mobil lain, Kiat menyatakan silahkan aja pihak hal itu dibantah. “Toh ada saksinya Kepala SMK Trucuk yang tahu persis dimana membeli komponen yang comotan itu,” tutur Kiat.



Sukiyat adalah perintis mobil Esemka sehingga dulu namanya Kiat Esemka. Lebih lanjut Sukiyat mengatakan, jika Jokowi dkk membantah apa yang dia katakan, maka dia mempersilakan mereka menyebutkan darimana asal komponen-komponen mobil Esemka itu. “Tanyakan kepada Jokowi, dimana di Indonesia yang membuat gardan mobil, transmisi box, axle dll,” sambung Kiat, seraya menambahkan kalau memang ada pabrik yang memproduksi komponen tiruan maka itu namanya pembohongan kepada publik.

http://www.solopos.com/2012/03/04/be...diancam-167601



Sukiyat “Tokoh Esemka” Diancam, Bengkelnya Terbakar, dan Dilaporkan ke Polisi





http://infozaman.blogspot.com/2014/0...engkelnya.html



Cuma saya kurang percaya pada berita Solo Pos di atas. Cuma saat Tempo yang dikenal sebagai Media Pendukung Jokowi memuat berita Esemka Mangkrak (Terlantar), baru saya percaya. Lagi pula berbagai berita di Media Massa lainnya menguatkan hal itu.







"Buggy car" SMKN 8 Bandung bermesin Esemka



Bandung (ANTARA News) - Kendaraan buggy car model keempat rancangan siswa SMK Negeri 8 Kota Bandung menggunakan mesin Esemka dari SMK di Solo.

"Kami sudah merakit sejak 2009 dan model keempat ini menggunakan mesin yang digunakan mobil Esemka di Solo," kata Rama, salah seorang anggota tim dari SMKN 8 Bandung, Selasa.http://otomotif.antaranews.com/berit...ermesin-esemka

Jika kita baca dengan teliti di situ ada tulisan "MERAKIT". Membuat itu beda dengan Merakit. Membuat itu dari baja cair yang dicetak dengan mesin cetak tekanan tinggi dengan presisi yang amat akurat, sehingga akhirnya jadi mesin. Kalau sekedar merakit dari berbagai komponen yang ada yang misalnya didatangkan dari Cina, itu namanya merakit. Lah kok ada tulisan "Esemka" di mesinnya?

Jika beli dalam jumlah besar, misalnya 1000 unit, pabrik Mesin di Cina dengan senang hati mencetak nama si pembeli di situ.

Membuat Mesin itu jauh lebih sulit daripada membuat pintu mobil. Jika membuat pintu mobil saja harus ditempa seperti membuat pedang dan kemudian didempul agar kelihatan lurus/rapi, sehingga ditutup saja susah karena ternyata tidak pas, bagaimana dengan Mesin? Mesin itu berputar bisa lebih dari 1000 RPM (putaran per menit). Jika tidak pas, bisa hancur itu mesin. Dan ini tidak bisa didempul karena akan mrotol.



BUMN seperti PT INKA dan PT PINDAD saja belum bisa bikin mesin sendiri, masak anak SMK yang baru saja lulus SMP (usia 16-18 tahun) dan baru belajar tiba-tiba sudah bisa bikin mesin sendiri? Apa tidak aneh?



Lagi pula sebagaimana kita mencetak buku, kalau cuma mencetak kurang dari 1000, jika pakai mesin cetak itu tidak ekonomis. Begitu pula dengan mesin cetak mobil / mesin. Di Detik.com dijelaskan mesin cetak body saja Rp 97 milyar harganya. Jadi jika 1000 mobil, jatuhnya Rp 97 juta / mobil. Itu baru bodynya saja. Tidak ekonomis.Makanya akhirnya mereka menggandeng pabrik mobil Cina, Foday, agar bisa produksi massal.





Habibie benar saat bilang mobil Esemka sekedar dolanan/mainan anak2 SMK. Tak mungkin bisa bersaing dgn pabrik mobil profesional. Mereka ini baru lulus SMP. Lah lulusan S1 saja yg belum pernah kerja masih planga-plongo. Kebayang tidak jika anak2 SMK yg baru lulus SMP itu harus bersaing dgn para profesional yg boleh jadi lulus S1, S2, S3 dsb dgn pengalaman kerja puluhan tahun?

Solo Techno Park pun saya lihat di websitenya, ternyata sekedar lembaga pendidikan teknologi:

http://www.surakarta.go.id/konten/solo-technopark

http://solotechnopark.com/

Di websitenya ada pelatihan bahasa Inggris, ada pelatihan las, elektronik/IT, garmen, dan juga otomotif. Jadi tidak fokus. Sekedar memberi dasar2 saja. Di antaranya melatih 22 siswa untuk perawatan pesawat:

http://kampus.okezone.com/read/2013/...awatan-pesawat



Jokowi sendiri keberatan terhadap adanya mobil murah. Bikin macet, katanya. Bertentangan tidak dgn ide mobil Esemka yg pingin bikin mobil murah juga?

Jokowi juga impor 1000 Bis Cina, Bis Tingkat Cina, dan nanti Monorail Cina. Padahal pabrik2 di Indonesia seperti INKA bisa bikin itu. Bertentangan tidak dgn semangat kemandirian di bidang otomotif?

Jelas ini cuma pencitraan belaka.

Hingga kini di jalan2 Jakarta, belum pernah saya melihat mobil Esemka berkeliaran. Mungkin cuma ada di media saja.

Paling banter nanti impor mobil Cina dalam bentuk terurai, kemudian dirakit di Indonesia. Sebab untuk bikin komponen meski sekedar pintu, harus ada mesin cetak yg canggih dan harus diproduksi massal agar ekonomis.



Di sini ada pengakuan anak SMK yang menyatakan memang benar merakit mobil Esemka. Bukan MEMBUAT. Beda misalnya merakit mobil Tamiya dgn membuat mobil Tamiya. Wajar anak2 SMK merakit mobil sebagai sarana pembelajaran. Yang tidak wajar adalah jika ada politikus beserta Tim Suksesnya yang gembar-gembor menyatakan itu Proyek Mobil Nasional. Pembohongan Publik namanya:



Kedustaan Akhirnya Terungkap, Ternyata Mobil ESEMKA itu Buatan China

http://www.kaskus.co.id/thread/535e7...buatan-china/1



Sukiyat adalah perintis Mobil Esemka yg digadang2 Jokowi. Jadi jika Sukiyat menyatakan bahwa mobil Esemka itu sekedar comot komponen mobil lain, ya itu benar. Lah dia pembuatnya. Makanya dulu nama mobilnya: Kiat Esemka.

Kisah Sukiyat, Perintis Mobil Esemka Jokowi

TEMPO.CO, Surakarta – Sosok yang berperan dalam "kelahiran" mobil Kiat Esemka adalah Sukiyat, pemilik dan pendiri Kiat Motor. Bekerja sama dengan Direktorat Pendidikan Kejuruan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, pria kelahiran Trucuk, Klaten. 22 April 1957 ini merintis perakitan mobil bikinan anak bangsa.

http://www.tempo.co/read/news/2012/0...-Esemka-Jokowi



Jadi Esemka Rajawali II itu mobil Cina Cherry Tiggo?

http://arantan.wordpress.com/2012/11...-cherry-tiggo/



Banyak kebohongan di "Proyek Mobil Nasional Esemka" ini. Contohnya berita Detik.com tanggal 22/10/2012 menyatakan tahun 2013 mobil Esemka akan diproduksi massal. Ternyata di berita Tempo tanggal 1 Maret 2014 Esemka mangkrak/terlantar dan pabriknya bikin Mesin Cetak:



Esemka Punya 2 Mobil Baru Lagi

Jakarta -Ide mengembangkan Esemka tidak terhenti sampai di sini. PT Solo Techno Park (STP), selaku produsen mobil pun masih memiliki 2 model baru yakni model SUV dan pikap yang akan diproduksi massal pada 2013 mendatang.

http://oto.detik.com/read/2012/10/22...obil-baru-lagi



Di Indonesia banyak anak SD/SMP yang bisa membuat/merakit robot. Tapi bukan berarti kita bisa menjadikan SD/SMP mereka sebagai pabrik robot:

Sekolah Robot, Anak Jadi Tambah Kreatif

BRS biasanya masuk menjadi kegiatan ekstrakulikuler di TK, SD, SMP hingga SMA. "Kami menyesuaikan dengan jadwal yang diberikan sekolah. Tapi biasanya, sebulan empat kali pertemuan,"ujar Ken. Sekolah juga tidak mewajibkan murid-muridnya untuk mengikuti kegiatan ekstrakulikuler ini. Sebagian besar, kata Ken, murid datang karena kemauannya sendiri. Hingga saat ini, sekolah Mutiara Bunda dan Al-Irsyad memasukkan robotik menjadi kegiatan ekstrakulikuler di sekolah tersebut.

http://www.republika.co.id/berita/pe...tambah-kreatif



Jadi jika Mendiknas Muhammad Nuh menyatakan bahwa kegiatan anak2 SMK merakit mobil Esemka di mana berbagai komponennya berasal dari mobil lain atau mobil Cina sebagai hal biasa, itu wajar. Sebab membongkar dan merakit mobil memang kegiatan pembelajaran di SMK. Justru kalau menggadang-gadangkan itu sebagai "Mobil Nasional" yang siap diproduksi massal bersaing dengan pabrik Mobil Toyota dsb itulah yang tidak wajar. Lebay.



Nuh Ragukan Esemka, Jokowi Banggakan Esemka

http://megapolitan.kompas.com/read/2...nggakan.Esemka



Anak SMK itu baru lulus SMP. Di SMK mereka baru belajar cara-cara membuat mobil. Karenanya mereka membongkar dan merakit mobil sambil belajar komponen ini namanya apa dan fungsinya apa. Dalam setahun, paling setiap siswa yang tergabung dalam 1 tim itu membuat (merakit) 1 mobil. Jadi jika harus membuat 100 mobil setiap bulan, aneh tidak? Mereka itu anak sekolah. Bukan buruh pabrik. SMK itu Sekolah. Bukan Pabrik.







Bagi yang percaya Jokowi ingin membuat mobil murah, silahkan baca berita bahwa Jokowi tidak setuju dengan kebijakan Mobil Murah.



Jokowi: Mobil Murah Bikin Jakarta Tambah Macet

http://www.tempo.co/read/news/2013/0...a-Tambah-Macet



Bagi yang percaya Jokowi ingin membuat mobil Nasional agar Indonesia tidak perlu impor mobil, silahkan baca berita bagaimana Jokowi Impor 1000 bis Cina seharga @ Rp 3,8 milyar padahal INKA bisa bikin seharga Rp 3,7 milyar. Baca juga Jokowi yang beli Bis Tingkat Cina dan akan beli Monorail Cina padahal Pabrik Mobil di Indonesia seperti INKA bisa bikin itu.

Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 02:56 PM.


no new posts