FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Internasional Baca berita dari seluruh mancanegara untuk mengetahui apa yg sedang terjadi di dunia. |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() ![]() Rongsokan pesawat Metrojet yang jatuh di semenanjung Sinai, Mesir menewaskan 224 orang pada Sabtu 31 Oktober 2015 (EPA) Kairo, Mesir - Pemerintah Rusia mengatakan pesawat Metrojet hancur di udara sebelum jatuh di kawasan Sinai, Mesir, menewaskan seluruh 224 penumpang. Namun, bagaimana pesawat tersebut hancur di udara masih menjadi misteri. Alexander Neradko, Kepala Dinas Penerbangan Rusia, mengkonfirmasi bahwa pesawat Metrojet yang terbang dari Sharm El-Sheikh di Mesir menuju St. Petersburg, Rusia hancur di udara, ekitar 23 meni setela lepas landas. Pilot pesawat naas tersebut sempat melaporkan kendala teknis sebelum hilang kontak. Baik Rusia maupun Mesir membantah Islamic State bertanggung jawab atas tragedi ini sebagaimana diklaim IS. Rusia dan Mesir masih menyelidiki bagaimana pesawat bisa hancur di udara. Prof. Michael Clarke, Direktur Jenderal dari Royal United Services Institute Inggris mengatakan bahwa terdapat kejanggalan dalam jatuhnya pesawat Metrojet. "Pilot tidak mengirimkan sinyal atau mengabari apabila ada gangguan teknis pada pesawat sebelum jatuh. Jika ada kendala teknis pada ketinggian 31.000 kaki seharusnya pilot memberi tahu. Menurut saya, hal yang paling mungkin terjadi adalah ledakan bom," kata Clarke. Clarke menambahkan bahwa di Sinai terdapat aktivitas teroris dan kawasan tersebut tidak sepenuhnya berada dalam kendali pemerintah Mesir. "Sinai adalah wilayah transit senjata dari Libya bekas revolusi Libya 2011. Senjata-senjata dari Libya masuk ke Suriah lewat Sinai," kata Clarke. Menurut Clarke, pesawat Metrojet kemungkinan berada di ketinggian 31.000 kaki saat hancur di udara. Dia mengatakan bahwa kelompok teroris di Suriah ataupun di Mesir tidak memiliki senjata yang mampu menjangkau ketinggian tersebut. "Kecil kemungkinan teroris menembak roket dari darat karena senjata teroris tidak mampu mencapai ketinggian tersebut. Kemungkinan yang paling kuat adalah adanya bom di dalam pesawat," kata Clarke. "Bahwa pesawat mengalami kehancuran di 31.000 kaki menurut saya disebabkan oleh ledakan di dalam pesawat yang bisa jadi disebabkan oleh bom atau kendala teknis," lanjutnya. Pejabat Rusia telah "merumahkan" armada Airbus A321 Metrojet pascajatuhnya pesawat tersebut. Metrojet mengatakan bahwa pesawat mereka mendapatkan perawatan berkala dan diterbangkan oleh kru yang profesional dan berpengalaman. /FMB |
![]() |
|
|