FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Lifestyle Diskusi mengenai gaya hidup, quality time, tempat dan spot yang sedang booming semua di dalam sini |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() ![]() Kita sering mendengar/melihat para selebriti memamerkan tas keluaran Hermès. Salah satunya Princess Syahrini idolaku. Sebenarnya, apa sih yang bikin tas Hermès begitu eksklusif? FYI aja, walaupun produk-produk “Hermès” umumnya mahal, contohnya sehelai skarf sutra 47″x47″ dengan motif leopard bisa berharga $9.350, tapi tak semuanya mahal. Ada kok yang harganya cuma seratusan dolar AS. ![]() Tetapi, salah satu produk Hermès yang paling menghebohkan yaitu tas Hermès Birkin, lebih sering disebut tas Hermes. Tas Birkin ini punya kisaran harga antara $12.000 sampai $220.000 (=Rp. 160 juta sampai Rp. 2,93milyar). Bahkan Tas Hermès Birkin terjual seharga $223.000 di balai lelang Christie, warna pink seperti gambar berikut, memecahkan rekor dunia sebagai tas bekas pakai paling mahal. ![]() Salah satu faktor yang membuat tas Birkin mahal karena tas ini punya garansi seumur hidup, jika rusak bisa dikirim kembali untuk diperbaiki oleh perusahaan. Jadi bisa jadi warisan. FYI, barang dari kulit asli yang diproses/samak dengan baik, jika dirawat dengan benar bisa tahan hingga ratusan tahun. Dan jika kamu masih penasaran apa arti dibalik kata “Birkin” pada tas ini, itu karena tas Birkin pertama produksi Hermès adalah atas pesanan aktris/penyanyi Jane Birkin awal tahun 1980an, saat Jane Birkin bertemu pemilik perusahaan Hermès di pesawat. Satu hal menarik tentang tas Birkin Hermès ini adalah bahwa tas Birkin Hermès “second hand” justru biasanya lebih mahal dari yang baru. Tau kenapa? Karena tas Hermès Birkin ini sangat eksklusif, hanya ada beberapa buah di dunia, untuk membelinya harus antri, bahkan ada yang mengantri hingga 6 tahun baru mendapatkannya. Karena diproduksi hanya jika bahannya tersedia saja. Tak heran jika yang “seken” dengan harga lebih tinggi dari harga asli pun masih diburu. Tahun lalu di eBay, tas Birkin “kulit buaya hampir albino bertatahkan berlian” terjual dengan harga $185.000. Tetapi, Hermès Birkin dengan reputasi sangat baik ini pun punya sisi gelap. Baru-baru ini PETA (People of Ethical Treatment of Animal), sebuah organisasi perlindungan hak hewan terbesar di dunia, memposting video berjudul “Belly of The Beast” yang menggambarkan bagaimana cara pengambilan kulit perut buaya secara kejam, dan kulit tersebut nantinya bakal dijadikan tali pinggang, bagian jam tangan, sepatu serta tas. “Perlu kulit perut 3 ekor buaya berumur 3 tahun, untuk membuat sebuah tas Birkin,” kata sang narrator dalam video. Jadi, penyelidik yang menyamar mengunjungi beberapa peternakan buaya di Zimbabwe dan satu di Texas yang menyediakan kulit buaya untuk pabrik penyamak kulit milik Hermes, demikian menurut PETA. Dan cara buaya-buaya tersebut dikuliti benar-benar sadis: “Jadi kamu meletakkan hewan itu di meja,” jelas seorang pekerja di Zimbabwe yang tak disebutkan namanya. “Dan kemudian kamu membengkokkan hidungnya ke bawah dan tulang belakangnya seperti itu dan kamu menusukkan pisau pada tulang punggungnya. Lalu tulang belakangnya kejang. Lalu kamu mengambil, kamu tahu, sesuatu seperti sedotan udara pada mobilmu, dan kamu menghunjamkannya pada tulang belakang.” “Hal ini akan menyebabkan tulang belakangnya lepas hinggal pangkal ekor,” kata sang pekerja. “Dan saat pembantaian ini ditunjukkan di kamera, reptile ini masih dalam keadaan hidup( beberapa video berasal dari rekaman Reuters tentang pembantaian buaya di Zimbabwe) Walaupun hewan reptil ini jarang mendapat simpati, siksaan semacam ini jelas sangat menyakitkan buat hewan apa saja. Buaya pun, pasti punya perasaan. Tahukah kamu bayi buaya yang akan menetas bisa berkomunikasi dengan induknya, memberitahu bahwa mereka akan segera menetas. PETA juga mengklaim bahwa hewan-hewan dalam peternakan tersebut hidup dengan tak layak, dimana ada 200 buaya dalam 1 kolam sempit, hidup dalam keadaan menyedihkan. ![]() PETA membeberkan prihal kekejaman pada hewan tersebut saat “men’s fashion week” di Paris dimana Hermès jadi salah satu rumah mode yang melakukan peragaan. Hermès merespon pada tuduhan PETA dengan sebuah pernyataan, yang diantaranya adalah : “Semua kulit yang kami gunakan di Hermès berasal dari penangkaran, dimana Hermès menuntut kondisi yang penangkaran terbaik, yang mematuhi peraturan internasional.” ![]() Yang jadi pertanyaanku, apakah para pembeli tas Hermès ini tahu bagaimana buaya-buaya tersebut diperlakukan untuk mendapatkan kulitnya? Apakah mereka tak peduli atau hanya pura-pura tak tahu? Jadi pengen tahu juga, itu tas Hermès nya Princess Syahrini jenis Birkin yang pakai kulit bukan? Jadi pengen dengar pendapat sang Princess yang selalu cetar membahana itu… |
![]() |
|
|