Presiden Amerika Serikat, Barack Obama berbincang di sela buka bersama di Gedung Putih, Washington DC, 22 Juni 2015. (AFP/Yuri Gripas)
Washington - Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengutarakan ketidaksetujuannya terhadap prasangka keagamaan saat menyelenggarakan buka puasa bersama, Senin (22/6).
Anggota komunitas diplomat, pembuat kebijakan hukum serta kaum Muslim Amerika terlihat hadir dalam upacara buka puasa tersebut.
"Berbuka puasa adalah peringatan terhadap kebebasan yang mengikat kita semua sebagai warga Amerika," kata Obama.
Lebih lanjut Obama menyatakan bahwa kita memiliki hak untuk melaksanakan kepercayaan yang dianut secara bebas.
Dalam buka puasa bersama itu, Obama turut mengundang beberapa aktivis Muslim Amerika dimana salah satunya adalah Samantha Elauf yang berhasil memenangkan kasus di Pengadilan Tinggi mengenai penggunaan hijab setelah ditolak untuk bekerja di sebuah toko pakaian.