Konon tisu toilet berbahan dasar berbeda, jadi ia berbahaya. Benarkah?
Ilustrasi tisu toilet
(iStock)
Kebersihan pada saat makan, adalah hal yang harus selalu diperhatikan. Oleh karena itu, tisu adalah hal yang selalu disediakan di restoran maupun tempat makan, sebagai fasilitas yang diberikan ke pengunjung untuk membersihkan diri sebelum, dan setelah makan.
Selain di tempat-tempat umum, penggunaan tisu juga banyak ditemui di rumah. Namun ketika tisu khusus makanan habis, dan yang tersisa hanya tisu toilet, apakah benda tipis ini boleh digunakan?
Berbicara masalah perbedaan dari kedua jenis tisu itu, dan dampaknya pada kesehatan, dijelaskan oleh dokter Aria Wibowo dari
Meetdoctor. Aria mengatakan, tidak ada bahaya kesehatan yang signifikan dalam penggunaan tisu toilet untuk membungkus makanan. "Yang membedakan tisu toilet dan tisu makanan, hanyalah kemampuan daya serap airnya saja," ujarnya.
Tisu makanan, menurut Aria memiliki lapisan tebal, namun daya serap lebih rendah. "Dalam penggunaannya, tisu makanan tidak mudah sobek dan menempel di makanan," kata pak dokter. Namun tisu toilet, memiliki daya serap air tinggi, namun dengan lapisan lebih tipis. Sehingga mudah menempel pada makanan yang dibalut.
Yang berbahaya ialah, bila tisu toilet yang digunakan menggunakan wewangian buatan, "Bila sampai tertelan, akan menyebabkan gangguan pada fungsi pencernaan, dan menyebabkan beberapa gangguan seperti sakit perut dan diare," lanjut Aria.
Namun jangan pernah coba-coba menggunakan tisu toilet yang sudah ditaruh di toilet dibawa ke meja makan, "Apalagi jika tisu itu di toilet umum," tegasnya. Kandungan kumannya tidak bisa dijamin, karena bisa jadi tisu itu sudah terkontaminasi kuman berbahaya. Selama kebersihannya terjamin, penggunaannya masih dibilang aman.