Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Business > Dunia Kerja

Dunia Kerja Tips-tips dan cerita seputar dunia kerja

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 23rd March 2011
ceumekam's Avatar
ceumekam ceumekam is offline
Enthusiast
 
Join Date: Dec 2010
Location: PIC#060 & diuju
Posts: 4,351
Rep Power: 41
ceumekam is Ceriwis Guruceumekam is Ceriwis Guruceumekam is Ceriwis Guruceumekam is Ceriwis Guruceumekam is Ceriwis Guruceumekam is Ceriwis Guruceumekam is Ceriwis Guruceumekam is Ceriwis Guruceumekam is Ceriwis Guruceumekam is Ceriwis Guruceumekam is Ceriwis Guru
Default Tips Mengenal 7 Hal Sepele Penghambat Karir

Kelihatannya mungkin remeh dan sepele. Saking sepelenya Anda seringkali mengabaikannya. Padahal meski kecil, beberapa hal berikut ini bisa menghambar karir Anda. Dan apabila hal ini terus saja dibiarkan dan diperlihara, bukan tidak mungkin surat pemecatan dilayangkan pada Anda. Separah itukah? Simak artikel tipsanda berikut ini :
1. Membuat Orang Lain Menunggu. Tak ada orang yang suka menunggu. Termasuk Anda bukan? Membuat orang lain menunggu artinya menempatkan dia ke dalam ketidakpastian. Membuat si penunggu kesal, tak jarangmenyumpah serapah dalam hati. Dalam keseharian kerja, tak sadar Anda seringkali melakukannya. Datang terlambat pada rapat dengan alas an macet, sehingga pimpinan rapat terpaksa mengulang pembahasan khusus untuk Anda. Atau menunda pertemua tanpa pemberitahuan. Menunda menyelesaikan pekerjaan, sehingga unit bisnis lain terpaksa menunda agenda kerjanya karena belum ada masukan dari Anda. Kebiasaan-kebiasaan ini bisa mengurangi kredibilitas. Anda bisa dianggap sok penting, tidak menghargai waktu orang lain atau memang tidak bisa mengatur waktu.
2. Pelupa. Sifat lupa memang sangat manusiawi. Tapi bila terlalu sering lupa, atau berlindung pada lasan lupa untuk suatu kekeliruan, tentulah mengesalkan. Sekali lupa menyampaikan pesan telepon, misalnya, Anda masih bisa dimaafkan. Tapi bila tiap kali dilakukan, Anda bisa dianggap tidak bisa memegang amanat. Iya kalau hanya telepon dari pacar seorang teman. Bila pesan yang harus Anda sampaikan berkaitan dengan pekerjaan atau hidup mati perusahaan? Apalagi bila kadar lupa Anda sudah keterlaluan. Misalnya lupa deadline, lupa agenda rapat, atau lupa janji dengan klien. Hari gini, alasan lupa sebenarnya sudah sangat basi. Ada banyak terapi untuk menyembuhkan penyakit ini, entah dengan memo, memasang reminder di ponsel atau kalau perlu minul pil anti lupa!
3. Suka menggerutu. Sebentar-sebentar ngomel danmenggerutu. Ada tambahan tugas sedikit saja, gerutuan Anda terdengar samapi ke ujung meja yang paling ujung. Pekerjaan dikembalikan karena perlu direvisi, ngomelnya bisa panjang kali lebar samadengan luas! Mungkin saja gerutuan Anda tidak sampai di telinga orang lain yang Anda gerutu. Tapi tak ada orang lain yang suka melihat orang doyan menggerutu bukan? Apalagi ditambah muka cemberut dan ditekuk plus entakan kaki. Sikap suka menggerutu menggambarkan pandangan yang negative, pesimis, sinis dan merasa dirinya selalu benar. Orang seperti ini tidak akan dianggap sebagai rekan kerja yang menyenangkan karena menebarkan aura negative dan sulit untuk diperhitungkan naik jabatan.
4. Terlalu Perhitungan. Segala sesuatu dilihat dari untung rugi. Ada sebuah dalil ekonomi yang dihapa luar biasa, bunyinya, “bagaimana mendapatkan keuntungan sebesar besarnya dengan modal sekecil-kecilnya.” Jadi apapun tindakannya, selalu diukur dengan neraca laba. Dia akan merasa sangat dirugikan bila terpaksa pulang sepuluh menit saja lebih lambat dari waktu yang seharusnya (sebaliknya tidak mersa merugikan perusahaan bisa datang terlambat setengah jam, misalnya). Dia akan merasa dizalimi ketika atasan membuatnya terlambat makan siang untuk sebuah tugas yang urgent. Atau sulit dimintai bantuan oleh rekan kerja. Dia lupa bahwa untuk memancing paus, diperlukan ikan kakap, bukan ikan kecil apalagi cacing.
5. Suka Menggemparkan. “Hidup ini sudah sulit, jadi jangan dibikin makin sulit. Tidak perlu teralu serius, santai saja.” Kalimat model ini sangat akrab di telinga Anda. Biasanya sih keluar dari orang-orang yang easy going. Tak ada yang salah dengan bersikap rileks menghadapi persoalan. Tapi menjadi tidak asik bila Anda terjebak dalam kebiasaan ‘suka menggemparkan’. Bayangkan bila Anda seorang atasan dan ketika Anda menanyakan perkembangan klien yang sedang diprospek pada bawahan, dan dia menjawab, “gampang pak, pasti tembus deh!” Dan ternyata kenyataan di lapangan berbicara lain. Atau setiap kali Anda dengan gampangnya Anda berjanji untuk sesuatu yang ternyata sulit untuk dipenuhi. Kalau sudah begitu jangan marah kalau Anda mendapat julukan si Omdo alias tukang omong doang.
6. Unorganized. Anda memang tidak perlu menjadi Bibi Titi Teliti. Atau si well Organized si sekretaris direksi itu. Tak ada ruginya memelihara kebiasaan baik ini. Mulai dari yang kecil-kecil saja, misalnya system filing, kerapian menata berkas, atau hal yang paling sederhana seperti menata meja kursi. Bila terbiasa well organized, Anda bisa menghemat banyak waktu dan tenaga. Tak perlu kelimpungan bila bos tiba-tiba meminta file yang sudah lewat, misalnya. Pekerjaan bisa lebih lancar dan Anda pun bakal terlihat professional.
7. ‘Autis’. So much works, too little time. So, sejak datang hingga waktu pulang, tubuh Anda sepertinya begitu menyatu di kursi kerja. Masih ditambah dengan earphone, muka kencang, dan sinyal-sinyal tak ingin diganggu. Saking seringnya terlihat dalam kondisi begitu, julukan ‘autis’ pun dihadiahkan pada Anda. Prinsip Anda, saya tidak pernah memusingkan orang lain, jadi kenapa orang lain harus memusingkan saya? Memang tidak ada salahnya asyik sendiri. Anda juga tidak disarankan untuk terlalu terlibat dan menghabiskan waktu untuk bersosialisasi dari meja ke meja untuk gossip tidak bermutu tersebut. Tapi ya jangan terlalu mengasingkan diri. Sebagai bagian dari sebuah tim (bacaerusahaan) bersosialisasi tetap diperlukan. Anda perlu mempertegas kehadiran. Jangan sampai nasib Anda antara ada dan tiada. Artinya, ada atau tidak ada, tidak ada bedanya alias tak ada yang peduli dengan kehadiran Anda.


Sumber


Last edited by ceumekam; 23rd March 2011 at 12:19 PM.
Reply With Quote
  #2  
Old 29th March 2011
helloweencivil's Avatar
helloweencivil helloweencivil is offline
Member Aktif
 
Join Date: Dec 2010
Posts: 150
Rep Power: 0
helloweencivil is very very important personhelloweencivil is very very important personhelloweencivil is very very important personhelloweencivil is very very important personhelloweencivil is very very important personhelloweencivil is very very important personhelloweencivil is very very important personhelloweencivil is very very important personhelloweencivil is very very important personhelloweencivil is very very important personhelloweencivil is very very important person
Default

padahal kalo diliat sepele ya ndan
Reply With Quote
  #3  
Old 25th April 2011
ceumekam's Avatar
ceumekam ceumekam is offline
Enthusiast
 
Join Date: Dec 2010
Location: PIC#060 & diuju
Posts: 4,351
Rep Power: 41
ceumekam is Ceriwis Guruceumekam is Ceriwis Guruceumekam is Ceriwis Guruceumekam is Ceriwis Guruceumekam is Ceriwis Guruceumekam is Ceriwis Guruceumekam is Ceriwis Guruceumekam is Ceriwis Guruceumekam is Ceriwis Guruceumekam is Ceriwis Guruceumekam is Ceriwis Guru
Default

Quote:
Originally Posted by helloweencivil View Post
padahal kalo diliat sepele ya ndan
jangan pernah nganggap remeh sesuatu lho..
Reply With Quote
  #4  
Old 20th December 2018
indah75's Avatar
indah75 indah75 is offline
Senior Ceriwiser
 
Join Date: Apr 2016
Location: Klaten
Posts: 5,189
Rep Power: 16
indah75 mempunyai hidup yang Normal
Default

sekilas sepele ternyat juga bisa menghambat karier. Ternyata dalam bekerja juga dibutuhkan suatu loyalitas.
Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 08:51 AM.


no new posts