FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Mobil Wadah berkumpulnya pecinta, hobby, pemilik Mobil. |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
Agan-agan pasti sudah tahu, tentang pelumas, soalnya, minimal sebulan sekali pasti ganti pelumas. Ada banyak sekali merk oli yg ada di pasaran, mulai dari merk lokal, sampai internasional. Dan semua merk tersebut, mempunyai kesamaan. Pas ganti oli, pasti milih oli yang spesifikasinya (SAE/API Service) dirasa pas untuk kendaraan. Tapi ternyata, oli itu tidak sekedar SAE, ada banyak hal yg perlu diketahui dari sebuah cairan bernama oli. Nah, saya ingin membahas dahulu tentang fungsi pelumas: [/spoiler] Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
10W-40 : Pada kondisi dingin, viskositasnya pada skala 10, dan pada suhu panas, viskositasnya pada skala 40 0W-30 : Pada kondisi dingin, viskositasnya pada skala 0, dan pada suhu panas, viskositasnya pada skala 30 Nah, berkenaan dgn SAE ini, oli dibedakan menjadi dua jenis 1. Oli multigrade : Mempunyai dua jenis viskositi pada kondisi yg berbeda 2. Oli monograde : Hanya mempunyai satu jenis viskositi, dimiliki oleh pelumas untuk gardan, gear, dsb. Kenapa oli untuk mesin harus multigrade? Karena mesin kan mempunyai dua jenis kondisi, yaitu dingin, dan panas. Sifat logam, saat panas dia akan memuai dan saat dingin, akan mengkerut. Kebayang kan, kl oli saat dingin atau panas, kekentalannya sama aja? Mesin akan cepat aus dan rusak. Dalam pemilihan SAE, hendaknya merujuk pada buku manual. Jangan sampai, kita memilih oli, yang ternyata spesifikasinya berbeda dgn anjuran pabrikan, nantinya malah kasihan mesinnya. Ini yg paling sering saya lihat, pengendara memilih SAE yg tidak tepat, dan begitu ada keluhan, yang disalahkan olinya ![]() Efek yg paling sering terlihat, kl oli yg dimasukkan lebih kental dari rekomendasi, mesin akan terasa lebih berat. Tapi kalau oli yg dimasukkan lebih encer, maka mesin akan ngempos/tenaganya kurang (bahasa kerennya: blow by ![]() Maka itu, jangan malas2 ya, baca buku manual ![]() Kalau semisal buku manualnya udah hilang, sebetulnya ada petunjuk yang sederhana. Semakin muda usia mobil, maka diperlukan oli yg makin encer. Setelah mengetahui tentang SAE, ada istilah lagi yg namanya API Service. API ini singkatan dari American Petroleum Institute. Jadi, kl SAE tadi spesifikasinya diminta oleh produsen otomotif, maka kl API Service ini ditentukan oleh pabrikan oli tersebut. API Service ini ditandai dg dua huruf. Mesin diesel, APInya dimulai dengan huruf C (Compression), dan untuk mesin bensin dimulai dg huruf S (Spark). Huruf ini diikuti dg huruf alfabet, semakin tinggi, maka semakin terbaru. Jadi, semisal APInya SM, maka telah diuji dg mesin yg lebih baru dari API SL. Sebetulnya masih banyak selain SAE dan API, seperti JASO, ACEA, dsb., cuma yg paling sering dipergunakan adalah dua tadi. Satu pertanyaan yg paling umum adalah, boleh gak sih, oli mobil dipergunakan untuk motor, dan sebaliknya? Untuk menjawab hal ini, dilihat saja kondisi mesin mobil dan motor. Pada motor, mesin, dan gear itu menjadi satu, sedangkan pada mobil terpisah. Jadi, oli motor itu didesain selain untuk mengamankan mesin, jg untuk mengamankan gear. Sedangkan oli mobil hanya untuk melumasi mesin saja. Jadi, lebih baik pergunakan sesuai spesifikasinya, toh, harganya tidak jauh beda kan ![]() Oh ya, satu hal lagi. Sering juga orang bertanya, apakah boleh menambahkan aditif di dalam pelumas? Sejarah diciptakannya aditif sendiri, karena saat itu teknologi pelumas belum maju, sehingga diciptakan aditif. Ada banyak sekali jenis aditif, mulai dari antiwear, anti oxidant, anti foam, dsb. Sekarang, dengan kemajuan teknologi, maka aditif sudah langsung ditambahkan ke dalam pelumas. Setahu saya, berkaitan dengan hal tersebut, produsen oli tidak merekomendasikan penambahan oli lagi. CMIIW Terkait:
|
![]() |
|
|