
3rd March 2011
|
 |
Member Aktif
|
|
Join Date: Nov 2010
Posts: 152
Rep Power: 0
|
|
Polisi Masih Kejar Aktor Intelektual Kasus Cikeusik
Lokasi kejadian pascapenyerangan terhadap warga yang diduga Ahmadiyah di Cikeusik-Banten. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO Interaktif, Jakarta - Polisi mengakui masih mengejar sejumlah aktor intelektual dalam kasus penyerangan Jamaah Ahmadiyah Cikeusik, Pandeglang, Banten. Kepala Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri, Komisaris Jenderal Ito Sumardi menyatakan pihaknya terus melakukan penelusuran terhadap aktor-aktor ini.
"Polri terus melakukan penyelidikan dalam rangka mengungkap aktor intelektual penggerak yang melakukan perencanaan, penyusupan, penghasutan dan melakukan perbuatan penyerangan," kata Ito dalam pertemuan dengan Komisi VIII DPR, Kamis 3 Maret 2011.
Sebelumnya, tim kuasa hukum Ahmadiyah menyatakan bahwa Polri sampai saat ini baru menangkap pelaku lapangan saja, belum aktor-aktor intelektual kasus itu. Mereka bahkan menuding polisi sengaja menghentikan pengusutan kasus sebatas pada aktor-aktor di lapangan.
Hal ini pun dibantah Ito. Menurut dia, polisi masih terus mengembangkan kasus tersebut. Namun, pihaknya masih kesulitan mengungkap siapa dalang dibalik peristiwa ini. Menurutnya, 12 tersangka yang saat ini ditahan Polda Banten enggan menyebutkan siapa aktor intelektual di belakang mereka. "Kalau orang diamankan polisi, biasanya mereka akan melindungi kelompoknya," kata Ito usai rapat tersebut.
Sampai saat ini, Polri sudah menetapkan 12 orang dari kelompok penyerang sebagai tersangka. Dan satu orang lainnya, Abrori, masih dalam pengejaran. Sementara dari kubu Ahmadiyah, polisi baru menetapkan satu orang, Deden Sujana, sebagai tersangka.
FEBRIYAN
|