
21st January 2011
|
 |
Member Aktif
|
|
Join Date: Nov 2010
Posts: 151
Rep Power: 0
|
|
Satgas Tetap Berfokus Tangani Mafia Pajak
Quote:
TEMPO Interaktif, Jakarta - Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum tetap berfokus pada upaya mengungkap mafia pajak dan mafia hukum kasus Gayus H. Tambunan. "Kami fokus ke sana, tidak berubah konsentrasi dengan hal-hal lain yang mengganggu," kata Sekretaris Satuan Tugas, Denny Indrayana, di Jakarta kemarin. "Instruksi presiden akan menjadi pegangan untuk mengungkap tuntas kasus Gayus."
Satuan Tugas dikecam politikus Dewan Perwakilan Rakyat menyusul tudingan terpidana kasus suap Gayus, yang mengaku kasusnya direkayasa Satgas untuk kepentingan politik.
Bambang Soesatyo dari Partai Golkar menilai Satuan Tugas lebih memprioritaskan agenda politik daripada memerangi mafia hukum dan pajak sesuai dengan tugasnya. "Maka sudah cukup alasan untuk membubarkan Satgas," ujarnya.
Menurut dia, pengakuan Gayus itu menjadi pembenaran atas tudingan bahwa Satgas merekayasa kasus untuk membidik Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, pemilik Grup Bakrie.
Tapi tudingan itu tak membuat Satuan Tugas surut. "Kami pastikan semua yang berkaitan dengan kasus Gayus Tambunan akan bisa dibongkar," kata anggota Satuan Tugas, Mas Achmad Santosa.
Menurut Mas Achmad, Satuan Tugas akan memastikan bahwa mafia peradilan, mafia pajak, dan mafia yang terkait dengan keluarnya Gayus dari tahanan akan dibongkar.
Khusus soal mafia pajak, semua kasus pajak yang terkait dengan Gayus bakal diproses, termasuk kasus 152 wajib pajak yang pernah ditangani bekas pegawai pajak itu.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beberapa waktu lalu mengeluarkan 12 instruksi percepatan penuntasan kasus Gayus. Dewan Perwakilan Rakyat juga membentuk Panitia Kerja, yang akan segera memanggil 12 pihak terkait kasus Gayus, mulai Kepala Polri sampai Satuan Tugas.
Menurut Ketua Komisi Hukum DPR Benny Kabur Harman, Panitia Kerja Pemberantasan Mafia Pajak dan Hukum dibentuk untuk mendorong aparat hukum mengungkap kasus Gayus. "Gayus bukan tunggal. Kasus Gayus adalah kolektif, jadi ada yang lain. Ini tantangan," kata dia. "Kasus Gayus bisa menjadi pintu masuk untuk membongkar mafia pajak."
Kepolisian Republik Indonesia berjanji akan segera menggelar sidang kode etik untuk para anggotanya yang terlibat dalam kasus Gayus. "Mungkin minggu ini atau bulan ini," ujar Kepala Pusat Pengamanan Internal Brigadir Jenderal Budi Waseso.
Budi mengatakan percepatan sidang kode etik ini dilakukan berdasarkan instruksi presiden. "Pokoknya yang berkaitan dengan itu semua akan diselesaikan sesuai dengan perintah Presiden," ujarnya.
Di tubuh Polri, dua penyidik Badan Reserse Kriminal telah divonis bersalah karena terlibat dalam praktek mafia hukum. Mereka adalah Komisaris M. Arafat Enanie dan Ajun Komisaris Sri Sumartini.
Sedangkan dua perwira tinggi Polri, yaitu Brigadir Jenderal Edmon Ilyas dan Brigadir Jenderal Raja Erizman, dinyatakan polisi tak terbukti menerima aliran dana dari Gayus. "Sudah kami lakukan pemeriksaan. Mereka tak merasa (menerima)," ujar Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri Komisaris Jenderal Ito Sumardi kemarin.
|
|