FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Health Mencegah lebih baik dari mengobati. Cari tahu dan tanya jawab tentang kesehatan, medis, dan info dokter disini |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() ![]() Beberapa studi menunjukkan bahwa mengkonsumsi vitamin E bisa melindungi seseorang terhadap penyakit jantung. Sementara penelitian lain menemukan fakta bahwa dalam dosis tinggi, vitamin E bisa meningkatkan risiko kematian. Di AS, diperkirakan 13% penduduk mengonsumsi suplemen vitamin E. "Suplemen vitamin E tidak aman seperti yang mungkin ingin kita percayai," kata pemimpin peneliti Dr Markus Schurks, yang meneliti bersama Divisi Pencegahan obat-obatan, di Brigham Women's Hospital, di Boston. "Tampaknya vitamin E membawa peningkatan risiko stroke hemoragik. Sedangkan risiko rendah menyebabkan perdarahan tambahan per 1.250 orang yang mengkonsumsi vitamin E. Penggunaan secara luas dan tidak terkendali terhadap vitamin E harus dilakukan secara berhati-hati," tambahnya. Laporan ini diterbitkan dalam edisi online BMJ, edisi 5 November. Dalam penelitian ini, Schurks dan rekan-rekannya melakukan meta-analisis, yang merupakan tinjauan ulang dari penelitian yang telah diterbitkan, terutama tentang vitamin E dan risiko stroke. Pada dasarnya ada dua jenis stroke. Pertama, aliran darah ke otak tersumbat yang disebut stroke iskemik (ischemic stroke). Kedua, pembuluh pecah dan terjadi pendarahan di otak yang disebut stroke hemoragik (hemorrhagic stroke). Dari kedua jenis itu, stroke hemoragik lebih jarang, tetapi berdampak lebih serius. Tim peneliti melihat sembilan percobaan yang melibatkan 118.756 pasien. Meskipun tidak ada uji coba menemukan keseluruhan risiko stroke yang berhubungan dengan vitamin E, namun ada perbedaan dalam risiko jenis stroke. Para peneliti menemukan ada 223 stroke hemoragik di antara 50.334 orang yang mengonsumsi vitamin E, dibandingkan dengan 183 stroke hemoragik di antara 50.414 orang yang menggunakan plasebo. "Sebanyak 22% terjadi peningkatan risiko stroke hemoragik di kalangan pengguna vitamin E," catat kelompok Schurks's. Namun, untuk risiko stroke iskemik, vitamin E sebenarnya bisa menjadi pelindung, yakni mengurangi risiko stroke iskemik sebesar 10%. Schurks mengatakan, kecil risiko absolut terkena stroke hemoragik terkait konsumsi vitamin E - atau hanya ada satu stroke hemoragik tambahan untuk setiap 1.250 orang yang menggunakan suplemen itu. "Vitamin E bisa mencegah satu stroke iskemik pada 476 orang yang mengonsumsi suplemen itu," para peneliti menambahkan. Para peneliti menekankan bahwa cara lain mengurangi risiko stroke - seperti menurunkan tekanan darah, mengkonsumsi obat penurun kolesterol dan gaya hidup sehat - memiliki banyak dampak lebih lanjut untuk mencegah stroke iskemik dari vitamin E. Dr Larry B Goldstein, direktur Duke University Stroke Center, mengatakan bahwa "di samping penelitian bersifat analisis ini, uji coba secara acak besar kombinasi vitamin antioksidan, termasuk vitamin E, pada pasien dengan penyakit vaskuler atau diabetes tidak ditemukan efek pada kejadian vaskular, termasuk stroke. Meskipun terjadi peningkatan yang signifikan pada sejumlah tingkatan darah dari vitamin." "Karena tidak ada bukti manfaat dan setidaknya kemungkinan kerusakan, menggunakan suplemen vitamin E umumnya harus dihindari, atau setidaknya calon pengguna mendiskusikan terlebih dahulu dengan dokter, terutama untuk kondisi medis tertentu," kata Goldstein. Quote:
|
#2
|
||||
|
||||
![]() Bermanfaat? gunakan ![]() Thread sampah? skip aja ndan...tidak perlu memberikan komen di thread sampah. Repost/Salkam? silahkan dimoderasi mohon partisipasinya untuk menambahkan tag ![]() |
#4
|
|||
|
|||
![]() |
![]() |
|
|