[/spoiler]
Spoiler for open this:
for 1. DOA SEORANG PEMUDA:
Seorang pemuda bersikeras dlam doa, �Tuhan, saya cuma
menginginkan wanita itu. Tak mau yg lain�.
�Tapi, apakah kamu yakin?�, tanya Tuhan.
�Iya Tuhan. Saya tak mau yg lain. Tolong, berikan dia
untuk saya�.
�Okelah�, kata Tuhan, �Kalau itu maumu�.
Pemuda itupun secara ajaib bisa mendapat dan menikahi
wanita itu. Tetapi perkimpoiannya kacau.
Istrinya bukan wanita yg bertanggung jawab dan sama
sekali tdk mengasihi dia. Ujung-ujungnya, ia menjadi gila
gara - gara menikahi wanita itu.
Dilema sebuah doa: Anda begitu menginginkannya, tetapi
apakah Anda yakin bahwa itulah yg terbaik untuk Anda?
Seringkali dlam doa, kita bukan meminta kebijaksanaan
Tuhan untuk memberi yg terbaik, tetapi memaksa Tuhan
mengikuti �agenda� kita. Sebenarnya, beruntunglah orang
yg merelakan Tuhan untuk melakukan yg terbaik dlam
hidupnya serta mau menerima, meskipun tdk selalu yg
seperti yg diinginkannya.
Spoiler for open this:
for 3. MELEBIHI KAPASITAS:
Seorang anak memutuskan suatu cara cepat untuk belajar.
Ia akan mengurung dirinya selama sebulan di kamar untuk
belajar. Setelah itu, ia akan punya waktu banyak untuk bersenang
- senang dan bermain saja, sepanjang tahun.
Sebelum ia melakukan niatnya, ibunya yg bijaksana menasihati.
�Nak, makanlah semua nasi untuk seminggu ini dlam sehari,
sehingga ibu tak perlu lagi masak selama seminggu. Jadi, ibu
cuma perlu masak sehari. Akan mengurangi beban ibu�.
Anak itupun tersadar dan belajar.
Kita tdk bisa memaksakan segala sesuatu secara instan,
semuanya dlam waktu sekejab. Apalagi untuk sesuatu yg
membutuhkan proses.
Sayangnya, kita berada di antara generasi yg ingin serba
instan. Instan menjadi terkenal, instan menjadi manager,
instan menjadi kaya raya, instan sukses. Bukannya tdk
mungkin hal tersebut diraih. Tetapi, hasilnya menjadi tdk
wajar, tdk normal, tdk sehat dan terkadang juga tdk
langgeng.
Spoiler for open this:
for 4. MELAWAN KODRAT,MENGHABISKAN WAKTU:
Seekor kepiting besar ditertawakan ikan karena jalannya
yg miring.
Karena angkuh dan menginginkan segala sesuatunya tampak
hebat, maka kepiting itupun berlatih dengan keras. Ia
malu karena ejekan itu dan mencoba jalan yg lurus.
Berbulan-bulan ia berlatih.
Akhirnya sampai beberapa kakinya patah, ia pun tdk peduli.
Suatu hari, datanglah seorang nelayan yg mencari ikan, ia
melihat beberapa kepiting dan berusaha mengejar.
Beberapa temannya bisa lari dengan cepat dan selamat,
tinggallah si kepiting besar yg terseret - seret ini.
Akhirnya, ia pun ditangkap dan dimakan oleh si nelayan.
Sebenarnya semangat kepiting ini sudah luar biasa, tapi
sayang dihabiskan untuk melawan kodratnya yg sia - sia.
Karena itu pastikan, pada saat kita melakukan sesuatu dengan
usaha dan tekad yg luar biasa, apakah kita sedang
melakukan hal konyol yg sebenarnya melawan kodrat kita.
Sebenarnya, jauh lebih baik kita habiskan waktu kita dengan
menerima diri apa adanya, serta mengembangkan hal - hal
yg memang layak kita kembangkan.
Spoiler for open this:
for 5. SI TUKANG MIMPI DAN TUKANG MAIN GAME:
Seorang pemuda bertemu dengan seorang bapak tua yg
hobinya tidur. Pemuda itu kesal. Kerjaan si bapak tua ini tidur
melulu.
�Memangnya tdk ada hal yg lebih baik. Kok tidur melulu.
Apa sih gunanya?�, tanya pemuda itu.
Tahu bahwa pemuda itu hobinya main game. Si bapak tua itu
pun bertanya balik, �Lalu, kamu main game gunanya apa?�
�Lho itu khan hiburan, saya bisa mencatat skor kemenangan
disitu�
�Lalu skornya?�
�Ya, disimpan saja. Hanya untuk hobi saja�.
�Lalu apa bedanya kamu dengan saya�, kata si bapak tua.
�Kamu pun bersenang - senang dan berimajinasi dengan
gamemu. Dan saya menikmati tidur dan mimpiku�.
�Ketika semuanya berakhir, semuanya hanya mimpi. tdk
ada bedanya kamu dengan saya, bukan?�
Bangunlah dari segala khayalanmu.
Segala sesuatu yg mengkhayal - khayal, memang begitu
menggoda. Dan nyatanya, ada banyak orang yg menghabiskan
waktunya dengan berkhayal. Ayo, bangun!
�Sebuah batu yg ditaruh, adalah jauh lebih baik daripada
bangunan yg hanya dlam impian�.
Spoiler for open this:
for 6. PENGUMPUL BUKU:
Seorang eksekutif terkenal. Hobinya kolektor pengetahuan.
Semua buku dibeli dan dikumpulkan. Totalnya tiga perpustakaan
pribadi.
Ia selalu bangga. Kalau ada orang membicarakan buku, ia
selalu berkata dengan bangganya, �Aku sudah punya bukunya!�
Hingga hari tuanya, bukunya semakin menggudang. Tapi, si
eksekutif ini sebenarnya tdk semakin cerdas. Hingga mati,
buku - bukunya tetap di perpusatakaannya. Masih banyak
yg tersegel dan belum pernah terbaca.
Ia hanya menambah buku, tetapi tdk menambah pengetahuannya.
Kerakusan ternyata bukan hanya dlam materi,
tetapi juga pengetahuan.
Ingat lho ya...
Banyak yg menjadi kolektor pengetahuan, tetapi tdk
pernah mencerna pengetahuan yg ia kumpulkan.
Kasihan sekali!
(Ngomong-ngomong, kisah di atas adalah kisah nyata. Hanya
saja, si eksekutif ini belum meninggal dan masih terus
berpikir, suatu ketika ia akan punya waktu untuk membaca
apa yg ia kumpulkan. Kapan? Entahlah. Ia masih sibuk
mengumpulkan...!)
Spoiler for open this:
for 9. KISAH SI KANCIL:
Seorang anak kecil begitu bergembira saat dibawa ke kebun
binatang. Sebentar lagi ia bisa melihat binatang yg seringkali
diceritakan dlam dongeng.
tdk sabar lagi, ia akan ketemu binatang cerdik yg bisa
mengalahkan singa, buaya serta gajah.
Anak ini mulai membayangkan akan melihat seekor binatang
yg pastilah penampilannya hebat.
Tetapi, sampai di kandang kancil, betapa kecewanya si anak.
Kancil itu... tampak biasa-biasa, tdk tampak cerdas bahkan
tampak lebih buruk dari rusa
Dan anak kecil itupun menangis
Nah, betul kan? Kadang, kita hanya ingin melihat apa yg
pikirkan dan kita harapkan. Saat realita tdk sesuai dengan
pikiran kita, yg harus disesuaikan adalah pikiran kita,
bukan memaksa realitas kita yg menyesuaikan.
�Jauh lebih mudah kita mengenakan sepatu, daripada memaksakan
karpet merah di semua tanah yg kita pijaki!�
|