Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Lounge

Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini.

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 27th May 2012
bakwanmalang's Avatar
bakwanmalang bakwanmalang is offline
Senior Ceriwiser
 
Join Date: May 2012
Posts: 5,897
Rep Power: 21
bakwanmalang mempunyai hidup yang Normal
Default Seruan para habaib untuk meninggalkan perayaan maulid nabi saw

biar gak BWK


[/spoiler][spoiler=open this] for :














SERUAN PARA HABAIB UNTUK MENINGGALKAN

PERAYAAN MAULID NABI SHALLALLAHU 'ALAIHI

WASALLAM




Berikut ini adalah teks pernyataannya:



Risalah untuk Ahlul Bait (Anak-Cucu Rasulullah

Shallallahu �alaihi wasallam) tentang

Peringatan/ perayaan Maulid Nabi. Di antara Prinsip-prinsip yang agung yang

berpadu di atasnya hati-hati para ulama dan

kaum Mukminin adalah meyakini (mengimani)

bahwa petunjuk Nabi Muhammad Shallallahu

�alaihi wasallam adalah petunjuk yang paling

sempurna, dan syari�at yang beliau bawa adalah syari�at yang paling sempurna, Allah

Ta�ala berfirman:



Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk

kamu agamamu dan telah Ku-cukupkan

kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai

Islam itu jadi agamamu. (QS. Al maidah:3)



Dan meyakini (mengimani) bahwa mencintai

Rasulullah shallallahu �alaihi wasallam

merupakan keyakinan atau tanda

kesempurnaan iman seorang Muslim,

Rasulullah shallallahu �alaihi wasallam

bersabda:



Tidak sempurna iman salah seorang di antara

kamu sehingga aku lebih dia cintai dari

ayahnya, anaknya, dan semua manusia. (HR.

al-Bukhari & Muslim)



Beliau adalah penutup para nabi, Imam orang-

orang yang bertaqwa, Raja anak-cucu Adam,

Imam Para Nabi jika mereka dikumpulkan,

dan Khatib mereka jika mereka diutus, si

empu Tempat yang Mulia, Telaga yang akan

dikerumuni (oleh manusia), si empu bendera pujian, pemberi syafa�at manusia pada hari

kiamat, dan orang yang telah menjadikan

umatnya menjadi umat terbaik yang

dikeluarkan untuk manusia, Allah Ta�ala

berfirman:



Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah

itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi

orang yang mengharap (rahmat) Allah dan

(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak

menyebut Allah. (QS. al-Ahzab: 21)



Dan di antara kecintaan kepada beliau adalah

mencintai keluarga beliau (Ahlul Bait/ Habaib),

Rasulullah shallallahu �alaihi wasallam

bersabda: Aku mengingatkan kalian kepada Allah pada

Ahlu Bait (keluarga)ku. (HR. Muslim).



Maka Kewajiban keluarga Rasulullah (Ahlul

Bait/ Habaib) adalah hendaklah mereka

menjadi orang yang paling yang mulia dalam

mengikuti Sunnah Beliau Shallallahu �alaihi

wasallam, mengikuti petunjuknya, dan wajib

atas mereka untuk merealisasikan cinta yang sebenarnya (terhadap beliau shallallahu

�alaihi wasallam, red.), serta menjadi

manusia yang paling menjauhi hawa nafsu.

Karena Syari�at datang untuk menyelisihi

penyeru hawa nafsu, Allah Ta�ala berfirman: Maka demi Rabbmu, mereka (pada

hakekatnya) tidak beriman hingga mereka

menjadikan kamu hakim dalam perkara yang

mereka perselisihkan, kemudian mereka

tidak merasa keberatan dalam hati mereka

terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya. (QS.

An-Nisa�: 65)



Sedangkan cinta yang hakiki pastilah akan

menyeru Ittiba� yang benar. Allah Ta�ala

berfirman: Katakanlah:�Jika kamu (benar-benar)

mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah

mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu�.

Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

(QS. Ali �Imran: 31)



Tidak cukup hanya sekedar berafiliasi kepada

beliau secara nasab, tetapi keluarga beliau

(Ahlul bait) haruslah sesuai dengan al-haq

(kebenaran yang beliau bawa) dalam segala

hal, dan tidak menyalahi atau menyelisinya. Dan di antara fenomena menyakitkan adalah

orang yang diterangi oleh Allah Ta�ala

pandangannya dengan cahaya ilmu, dan

mengisi hatinya dengan cinta dan kasih sayang

kepada keluarga NabiNya (ahlul bait),

khususya jika dia termasuk keluarga beliau pula dari keturunan beliau yang mulia adalah

terlibatnya sebagian anak-cucu Rasulullah

shallallahu �alaihi wasallam yang mulia

(Ahlul Bait/ Habaib) dalam berbagai macam

penyimpangan syari�at, dan pengagungan

terhadap syi�ar-syi�ar yang tidak pernah dibawa oleh al-Habib al-Mushtafa Shallallahu

�alaihi wasallam.



Dan di antara syi�ar-syi�ar yang

diagungkan yang tidak berdasarkan petunjuk

moyang kami Muhammad Shallallahu �alaihi

wasallam tersebut adalah bid�ah peringatan

Maulid Nabi dengan dalih cinta. Dan ini jelas

merupakan sebuah penyimpangan terhadap prinsip yang agung, dan tidak sesuai dengan

Maqasidu asy-Syar�I al-Muthahhar (tujuan-

tujuan syari�at yang suci) untuk menjadikan

ittiba� (mengikuti) Nabi shallallahu �alaihi

wasallam sebagai standar utama yang

dijadikan rujukan oleh seluruh manusia dalam segala sikap dan perbuatan (ibadah) mereka. Karena kecintaan kepada beliau shallallahu

�alaihi wasallam mengharuskan

ittiba� (mengikuti) beliau Shallalllahu �alaihi

wasallam secara lahir dan batin. Dan tidak ada

pertentangan antara mencintai beliau dengan

mengikuti beliau shallallahu �alaihi wasallam, bahkan mengikuti (ittiba�) kepada

beliau merupakan inti/ puncak kecintaan

kepadanya. Dan orang yang mengikuti beliau

secara benar (Ahlul ittiba�) adalah komitmen

dengan sunnahnya, mengikuti petunjuknya,

membaca sirah (perjalanan hidup)nya, mengharumi majlis-majlis mereka dengan

pujian-pujian terhadapnya tanpa membatasi

hari, berlebihan dalam menyifatinya serta

menentukan tata cara yang tidak berdasar

dalam syari�at Islam.



Lanjutan

page

one




Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 04:33 PM.


no new posts