Polri Selidiki 3 TKI Asal Madura Ditembak Mati Polisi Malaysia

skillfulmen

ilustrasi

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Tim dari Mabes Polri mulai mendalami laporan kasus penembakan tiga buruh migran di Malaysia karena ada dua laporan berbeda yang diterima KBRI. Pertama versi kepolisian Malaysia, kedua versi kawan-kawan buruh migran yang menyebut ketiganya ditembak mati polisi Malaysia.

"Tim Polri sudah datang di Kuala Lumpur. Kami sudah diambil keterangan di KBRI. Mereka juga sudah mendatangi tempat tinggal kami di Damansara. Kini bersama-sama melihat tiga jenazah TKI di rumah sakit Tanjung Karang, Selangor," kata Gazali, salah seorang TKI yang menjadi saksi, di Kuala Lumpur, Minggu (4/4/2010).

Kedatangan tim Polri merupakan janji Duta Besar Da�i Bachtiar untuk mendalami laporan mengenai penembakan tiga TKI asal Sampang, Madura. Sebelumnya, Dubes Da�i Bachtiar mengatakan telah menerima laporan mengenai penembakan mati tiga TKI di Kuala Selangor dari kepolisian Malaysia, Rabu (31/3). Laporan itu sama dengan berita-berita yang disiarkan media cetak di Malaysia.

Menurut media cetak di Malaysia, Rabu (17/3), Kepala Polisi Selangor Khalid Abu Bakar mengakui bahwa polisi Malaysia telah menembak mati tiga WNI di kawasan Danau Kota Putri, Kuala Selangor.

Ketiga TKI itu ditembak Selasa dini hari sekitar pukul 3.30 waktu setempat atas tuduhan sebagai anggota "Geng Gondol" yang disangka terlibat perampokan 19 rumah di Malaysia. Ketiga TKI asal Sampang, Madura yang ditembak mati itu bernama Musdi, Abd Sanu dan Muhlis.
Ceritanya, mobil sedan Proton Waja yang dinaiki Musdi, Abd Sanu dan Muhlis menabrak mobil polisi. Setelah menabrak, ketiga TKI itu melarikan mobil dengan cepat tapi naas menabrak sebuah pohon di kawasan danau Kota Putri.

Ketiga penumpang (TKI) itu keluar dari mobil, seorang membawa senjata api rakitan sendiri dan dua lainnya membawa parang menyerang polisi. "Polisi kemudian melepaskan enam tembakan untuk mempertahankan diri dan ketiganya meninggal di tempat," kata Khalid.
Menurut polisi, ketiga penumpang mobil itu merupakan anggota "Geng Gondol" yang terlibat dalam 19 kasus perampokan rumah, termasuk rumah senator Wira Syed Al Habshee dan sebuah rumah di Saujana Golf Resort, Subang yang menimbulkan kerugian 600.000 ringgit (sekitar Rp 1,7 miliar). Mayat ketiga TKI itu kemudian dibawa ke RS Tanjung Karang, Selangor, untuk dilakukan autopsi.

usut tuntas kasus ini, jangan biarkan malaysia terus2an menyepelekan indonesia.

Terkait: