FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini. |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() Pertama, tolong di ![]() ![]() ![]() Selamat membaca: Latar Belakang Usaha Pembunuhan Hitler memulai kancah perang dunia II dengan melakukan serangan ke sejumlah negara seperti Austria, Cekoslowakia, dan Polandia pada tahun 1938-1939. Serangan-serangan ini, memicu pernyataan perang dari negara-negara besar seperti Inggris dan Prancis, Uni Soviet, dan bahkan Amerika Serikat pun terjun dalam perang di zona Eropa ini. Pada saat penyerangan Cekoslowakia, sejumlah petinggi militer Jerman, yang menduga, kalau serangan macam ini, dapat menyebabkan kehancuran besar bagi Jerman sendiri. Oleh karenanya, perlu berbagai pencegahan, sebelum apa yang ditakutkan itu datang. Namun, seorang Adolf Hitler, adalah orang yang keras dan berpendirian kuat. Saran dari berbagai petinggi militer Jerman dan pejabat untuk menghentikan serangan, dan mengusahakan perdamaian, ditolak mentah oleh Hitler, dan Fuhrer sendiri mengancam atau mengintimidasi mereka yang berani menentangnya. Mucullah tokoh-tokoh seperti Jenderal Ludwig Beck (Perwira Tinggi Angkatan Darat), Marsekal Erwin von Witzelben (mantan Kepala Staf Angkatan Darat), dan Marsekal Walter von Brauchitsch (Panglima Angkatan Darat). Lahir pula tokoh dari kalangan sipil seperti Dr. Carl Goerdeler, yang juga ingin menggulingkan rezim Hitler. Sebenarnya, orang-orang ini mampu membentuk kelompok pemberontakan yang lebih besar dan terorganisir, namun sayangnya mereka tidak mempunyai pemimpin yang tetap, usaha kudeta Hitler selalu gagal. Usaha Pertama Serangan Hitler atas Cekoslowakia, menimbulkan ketakutan dalam diri petinggi Jerman, akan nasib gelap Jerman, bila banyak negara memusuhinya, yang akan berdampak pula bagi bangsa Jerman sendiri, terutama terlibatnya Inggris dan Prancis. Marsekal von Witzleben, memimpin pasukan yang merupakan pula divisi lapis baja, disiapkan untuk menangkap Hitler di gedung pemerintahannya di Berlin. Pasukan ini juga siap menghadapi pasukan pengawal Hitler, apabila mereka datang untuk menyelamatkan sang Fuhrer. Sayang, usaha yang sudah dipersiapakan dengan matang ini terpaksa dbatalkan karena Hitler sendiri membatalkan kunjungannya ke Berlin. Von Witzleben sendiri berencana melakukan penangkapan kedua, tapi ia sendiri sakit, dan rencana di batalkan. Karena rencana penawanan Adolf Hitler di Berlin mengalami kegagalan, Jenderal Kurt von Hammerstein (Panglima tentara bagian barat), berusaha menangkap Hitler dengan mengirimkan undungan ke markasnya, dalam meninjau pertahanan di front Barat. Berkali-kali von Hammerstein mengirim undangan ke Hitler, namun ditolak, sehingga menimbulkan kecurigaan dari Fuhrer sendiri. Peledakan Pesawat Hitler Percobaan untuk menawan Hitler yang tidak berhasil, membuat komplotan berusaha untuk mebunuh Hitler sendiri. Bulan Maret 1943, Hitler akan mengunjungi Smolensk (Russia) untuk memerikas keadaan di front Timur. Jenderal Henning von Tresekow (staff Marsekal von Kluge), mengambil keputusan untuk meledakan pesawat Hitler. Diketahu dari berita, Hitler dipastikan tiba tanggal 13 Maret di Smolensk dan pada hari itu juga kembali ke Rastenburg. Komplotan juga percaya, bahwa tanggal �13� adalah hari sial untuk Hitler, dan menjadi hari kematiannya. Pada hari yang ditetapkan, pesawat terbang Hitler tiba, dan Fuhrer sendiri disambut oleh von Kluge dan von Tresckow, dan menuju ke markas von Kluge. Setelah makan siang, dan Hitler akan beranjak pulang, von Tresckow sempat meminta bantuan kepada Kolonel Brandt (Perwira pengawal Hitler), untuk membawakan 2 buah botol brandi untuk Mayjen Stieff, sahabat von Tresckow di Berlin. Botol brandi itu, berisi bahan peledak berupa bom waktu yang dibungkus rapih. Kedua botol brandi itu dibawa oleh Koloner Brandt yang bersama Hitler kembali bertolak ke Rastenburg. Setelah Hitler meninggalkan Smolensek, von Tresckow, kembali ke markasnya dan memberitahukan rekannya, sesama komplotan yang berada di Berlin, bahwa setengah jam lagi bom akan meledak di pesawat yang mengangkut Hitler. Seperempat jam lewat, 25 menit lewat, hati mereka dipenuhi rasa tidak sabar, dan mereka keringat dingin. Namun, setelah 1-2 jam, belum terdengar kabar adanya kecelakaan pesawat Hitler. Setelah lewat dua setengah jam, dikabarkan bahwa Hitler mendarat dengan selamat di lapangan terbang dekat Rastenburg. Komplotan pun tercengang di buat tak percaya oleh botol brandi yang tidak meledak. Mengenai keanehan ini, von Schalbrebndorff, rekan von Tresckow, bertolak ke Berlin ,dan menukar botol brandi yang berisi bom, dengan brandi asli. Pada malam itu juga, von Schalbrebndroff, membuka isi botol brandi, dan ternyata, sumbu bom ditemukan tidak menyala. Hitler dengan ajaibnya, kembali selamat dari maut. Rencana Nekat Lainnya Tahun 1943, sudah terjadi enam kali usaha pembunuhan Hitler, namun semuanya gagal. Hal ini menimbulkan usaha-usaha nekat dari kalangan komplotan. Diantaranya adalah seorang opsir staf yang masih muda, yang mencoba membunuh Hitler di markas besarnya di Berghof, Jerman Selatan. Sebelum memasuki ruangan sidang di markas itu, pasukan pengawal Hitler mengamankan sejanta api milik setiap tamu yang datang. Opsir tersebut berhasil menyembunyikan pistol di saku bajunya. Saat yang paling tepat untuk membunuh Hitler, tatkala saat ia angkat bicara di sidang. Sayang, opsir tersebut duduk di barisan belakang, dan barisan depan diisi oleh perwira tinggi Jerman. Tak hanya itu, di barisan belakang juga terdapat sejumlah pasukan pengaman Hitler. Jangankan mengangkat pistol, mengeluarkan sapu tangan saja membuat reaksi dan menimbulkan kecurigaan oleh pengawal. Opsir itu pun, karena cemas, mengurungkan niatnya untuk membunuh Hitler. Percobaan pembunuhan yang tak kalah nekatnya, adalah �Operasi Mantel�, dimana pada kala itu, dikeluarkan model mantel baru untuk para perwira Jerman, dan Adolf Hitler sendiri, berkesempatan memeriksa model-model mantel tersebut. Seorang perwira muda, Freiherr Axel von dem Bussche bersedia untuk membawa bom di dalam sakunya. Rencanya, saat Hitler memeriksa model mantel tersebut, ia akan menyergap Hitler dan meledakan bom, sehingga keduanya menemui ajal. Saat pemeriksaan, Hitler berkali-kali menunda inspeksi, seakan ia tahu bahwa ia dalam bahaya. Hal ini juga membuat Axel tegang. Akhirnya inspeksi dimulai, dan Axel siap dengan rencana pembunuhannya. Namun, terdengar sirine bahaya yang menandakan adanya serangan udara dari pihak sekutu. Semua orang menyelamatkan diri, termasuk Hitler dan Axel. Sekali lagi, Hitler selamat dari maut, dan ironisnya, yang menyelamatkan Adolf Hitler adalah sekutu, musuhnya sendiri. Bersambung Terkait:
|
![]() |
|
|