Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Lounge

Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini.

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 27th May 2012
kembangtahu's Avatar
kembangtahu kembangtahu is offline
Ceriwis Lover
 
Join Date: May 2012
Posts: 1,958
Rep Power: 16
kembangtahu mempunyai hidup yang Normal
Default [dimana hatimu?] Indonesia?

Gan...



ane nda bermaksud apa-apa, tapi tadi ane nemu artikel kaya gini di kompas.com,



tentang nenek yang hidup ama bebek2nya..



mpe mau nangis ane... kok masih ada yang kaya gitu yah... ditengah gembor2nya mau bangun DPR dan jalan tol atau korupsi milyaran rupiah...



mana nuranimu wahai pejbat negeri?



sumpah, gw miris banget bacanya...



bantu bump up gan..biar jadi perhatian pemerintah kita..nda hanya ngurusi jkt ama politk aja...ngurusi kesejahteraan rakyat itu paling utama...



ini link nya gan




[/spoiler]
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for miris:










PAMEKASAN, KOMPAS.com � Kemiskinan yang menjerat Mistani (90), warga Dusun Soloh Timur, Desa Murtajih, Kecamatan Pademawu, Pamekasan, Madura, memaksanya tinggal di gubuk reot berukuran 3 x 2 meter. Nenek renta ini tidak tinggal sendiri, tetapi ditemani tujuh ekor bebek piaraannya.



Rumah tinggalnya sekaligus berfungsi sebagai kandang bebeknya. Bau amis menyeruak di dalam rumahnya. Sebab, kotoran bebek dan kotoran Mistani bercampur menjadi satu. Di rumah itu, memang tidak dilengkapi tempat mandi cuci dan kakus (MCK) yang memadai.



Berdasarkan penuturan Mistani, setelah suaminya, Sumo, dan anaknya, Asmo, meninggal dunia beberapa tahun silam, dirinya tinggal sebatang kara. Tak ada sanak familinya yang membantunya. "Suami dan anak saya menjadi sandaran satu-satunya. Namun, keduanya sudah meninggal," katanya, Rabu (20/7/2011), dengan nada terbata-bata.



Rumah yang ia tempati saat ini bukanlah miliknya, melainkan tempat tinggal yang dibuatkan oleh para tetangga Mistani. Munawar (45), tetangga Amyani, mengatakan, setelah ditinggal suaminya, Amyani tidak punya tempat tinggal sehingga masyarakat bertekad untuk membuatkan gubuk sederhana.



Selama tinggal di gubuk reot tersebut, kebutuhan makan Amyani hanya menunggu belas kasihan para tetangganya. Selama ini yang rajin memberi makan Amyani adalah Wati. "Saya tidak tega melihat dia karena sudah tua renta dan tidak bisa bekerja mencari nafkah lagi," tutur Wati.



Satu-satunya kekayaan Amyani adalah tujuh bebeknya. Untuk memenuhi pakan ketujuh bebeknya, Amyani selalu menyisihkan makanan dari hasil pemberian para tetangganya. "Kalau bebeknya bertelur saya jual," imbuhnya.



Melihat penderitaan Amyani, Pemerintah Daerah Pamekasan pun tergerak untuk membantunya. Amyani harusnya masih bisa bernapas lega. Pasalnya, kini ia memperoleh santunan uang sebesar Rp 2 juta. Santunan tersebut menurut Bupati Pamekasan Kholilurrahman untuk biaya hidup sehari-hari. "Sementara itu yang bisa kami bantu. Selanjutnya akan kami upayakan pembangunan tempat tinggal yang lebih layak sekaligus dengan biaya hidupnya," kata Bupati Kholil.












[spoiler=open this] for foto neneknya:


















Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 12:08 AM.


no new posts