for
cekibrot:
JAKARTA - Mencari ilmu tidak hanya di bangku kuliah. Hal inilah yang menjadi prinsip Muhammad Reza Widodo, mahasiswa fakultas Hukum Universitas Airlangga, Surabaya, Jawa Timur. Reza tidak mau menjalani masa kuliahnya hanya di dalam kelas. Keinginan untuk menambah ilmu itulah yang membawanya meraih posisi tertinggi alias menjadi President of International Board of the Asian Law Students Association (ALSA), periode 2010-2011.
ALSA adalah organisasi mahasiswa jurusan hukum di wilayah Asia. Saat ini, anggota ALSA terdiri dari 12 negara, yaitu China, Hong Kong, Indonesia, Jepang, Korea, Filipina, Singapura, Taiwan, Thailand, Malaysia, Brunei Darussalam, dan Bangladesh. Sekira 100 universitas menjadi anggota ALSA, 12 di antaranya universitas negeri di Indonesia. Unair bahkan termasuk perintis dari organisasi yang berdiri sejak 1989 ini.
Untuk menjadi presiden, Reza, yang baru berusia 20 tahun pada September tahun ini, harus menjalani tes yang diselenggarakan di Seoul, Korea Selatan pada Agustus lalu.
�Saya menjadi calon tunggal dalam pemilihan, awalnya ada kompetitor dari Hongkong, tapi dia mengundurkan diri di detik-detik terakhir. Tidak mudah untuk mencapai posisi ini, saya harus menjabarkan visi dan misi dengan meyakinkan, kemudian setelahnya diadakan voting. Alhamdulillah saya bisa terpilih,� ujar alumni SMAN 1 Sidoarjo ini seperti dikutip dari situs Unair, Jumat (19/11/2010).
Di ALSA, Reza membawahi enam jabatan lain yang dipegang anggota dari berbagai negara. Dia juga harus menjalankan program kerja ALSA, seperti ALSA Conference dan Forum, Study Trip serta ALSA International Academic Program.
�Saya enggak menganggap ini sebagai kesibukan, karena semua yang saya jalani menyenangkan. Awalnya iseng-iseng ikut konferensi pemuda di luar negeri. Tujuannya ingin memperdalam skill bahasa Inggris, tidak tahunya saya jadi ketagihan karena jauh lebih banyak yang didapat,� tutur remaja yang fasih berbahasa Inggris dan Perancis ini.
Banyak hal yang Reza dapatkan selama mengikuti kegiatan ALSA. Salah satunya, belajar etos kerja dan pola pikir mahasiswa negara lain.
�Jadi tahu kalau di luar negeri, contohnya di Singapura, jarang ada konflik sosial dalam sebuah organisasi. Semua bisa bekerja dengan profesional dan tepat waktu,� urainya.
Selain itu, Reza juga mengenal sistem pendidikan di luar negeri. �Jujur sih, agak iri sama sistem pendidikan di luar negeri. Di sana, semuanya serba aplikatif, nggak banyak teori. Tapi jangan salah, tugas paper yang diberikan juga banyak sekali. Hebatnya, di luar (negeri) mahasiswanya jarang ada yang bolos kuliah, padahal di sana nggak ada lho yang namanya perhitungan jatah absen maksimal,� ujarnya sambil tertawa.
Meski sibuk berorganisasi, penghobi olahraga renang ini tetap memperhatikan urusan akademiknya. �Target saya bisa lulus kuliah 3,5 tahun. Alhamdulillah, saat ini IPK masih di atas 3,� tukasnya.
Reza pun mengajak mahasiswa lain, agar menjalani kuliah sambil aktif di kegiatan organisasi kemahasiswaan. �Rasanya kurang lengkap kalau cuma kuliah. Lebih baik ikut organisasi atau kompetisi, akan membuat kita membuka mata, bahwa dunia tidak selebar kota Surabaya. Ilmu bisa didapat dari banyak tempat. Yang paling penting, kita bisa belajar menjalin networking yang berguna di masa mendatang,� ujarnya.
sumber
disini
soryy klo ane

gan
Jangan Lupa di Rate ya gan
Bagi ini ya gan