FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini. |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
Halaman 1 dari 2
![]() Dok. Thinkstock Jakarta - Pukul 10 atau 11 malam, Anda dengan mudahnya tertidur lelap. Namun begitu pukul 3 pagi, Anda terbangun dengan mata terbuka lebar dan tidak sedikit pun merasa ngantuk. Sering atau bahkan setiap malam mengalami kejadian serupa? Kondisi ini disebut dengan mid-insomnia atau kesulitan menjaga tidur yang terbilang normal. Dijelaskan James Findley, Ph.D., direktur klinis dari Behavioral Sleep Medicine Program di University of Pennsylvania, ada tiga siklus tidur yang terjadi setiap malamnya. Dimulai dari tidur nyenyak yang dalam, tidur dengan kesadaran sedang hingga tidur ringan. Tapi ada kalanya ketika sedang tidur lelap, fase tidur tiba-tiba bergerak ke tahapan tidur yang lebih ringan sehingga besar kemungkinan akan terbangun. Alhasil banyak orang yang mengalami 'tidur terpecah' saat dini hari. "Biasanya Anda akan bangun, mengubah posisi tidur dan kembali tidur. Itu hal yang normal dan bukan masalah," ujar James, seperti dikutip dari Huffington Post. Namun jika Anda terbangun di malam atau dini hari, dan sulit tertidur lagi lebih dari 30 menit selama tiga sampai empat hari dalam seminggu, maka kemungkinan Anda mengalami gangguan tidur yang lebih serius. Apa saja penyebabnya? 1. Faktor Usia Seiring bertambahnya usia, jam tidur akan berkurang misalnya dari 7-8 jam sehari menjadi 4-5 jam sehari. Hal ini dikarenakan orang-orang yang paruh baya cenderung terbangun di tengah-tengah tidur. Frekuensi terbangun tiba-tiba ini lebih sering ketimbang yang usianya lebih muda. Semakin tua, kesulitan tidur biasanya akan semakin bertambah. 2. Gangguan Tidur Orang yang menderita insomnia tidak hanya mengalami kesulitan untuk tidur nyenyak, tapi juga cenderung sering terbangun di malam hari. Terbangun di malam hari bisa juga karena sleep apnea, yaitu kondisi dimana seseorang berhenti bernapas selama beberapa detik (jeda napas) ketika tidur. Jeda napas itulah yang membuat orang secara tak sadar membuka matanya. "Orang dengan sleep apnea mungkin tidak menyadarinya kecuali pasangan tidurnya mengatakan kalau dia mengalami jeda napas saat tidur," tutur James. Next » Halaman 1 2 Berita Terkait
|
![]() |
|
|