Kinabalu - Menlu RI dan Menlu Malaysia sepakat untuk memulai kembali dan mempercepat perundingan batas wilayah kedua negara. Kesepakatan tersebut diperoleh pada pertemuan bilateral kedua negara di Kota Kinabalu, Senin (26/1) kemarin, sebelum perhelatan ASEAN Ministerial Meeting Retreat yang diselenggarakan di kota yang sama pada 27-28 Januari 2015.
Pertemuan kedua menlu merupakan pertemuan bilateral pertama Menlu RI Retno L.P. Marsudi dengan Menteri Luar Negeri Malaysia, Anifah Anam sejak Menteri Luar Negeri Indonesia dilantik pada 27 Oktober 2014. Dalam kesempatan tersebut, kedua Menlu menyepakati upaya untuk mempercepat penyelesaian batas wilayah maritim dan darat kedua negara, untuk batas maritim.
"Perundingan akan dimulai pada minggu kedua bulan Februari 2015," ujar Menlu Retno.
Selain isu batas wilayah, kedua Menlu juga membahas berbagai isu terkait perlindungan Buruh Migran Indonesia (BMI). Menlu RI meminta kepada counterpart-nya agar perlindungan BMI dapat terus ditingkatkan, termasuk pemenuhan terhadap hak-hak pendidikan bagi anak-anak BMI.
Menanggapi harapan tersebut, Menlu Malaysia menyampaikan akan memperhatikan hal-hal yang menjadi perhatian Indonesia terkait dengan BMI, khususnya mengenai hak-hak pendidikan bagi anak-anak BMI. Menlu Malaysia juga menyampaikan bahwa kontribusi tenaga kerja asal Indonesia sangatlah banyak bagi perkembangan perekonomian Malaysia, utamanya di sektor perkebunan.
Pada pertemuan di sela-sela AMM Retreat tersebut, Menlu Retno juga menyampaikan harapan agar kebijakan Malaysia terkait permulangan sukarela bagi TKI dapat dihidupkan kembali tahun ini. Sebelumnya, Pemerintah Malaysia telah memberikan kesempatan dan fasilitas kepada BMI yang sukarela kembali ke Indonesia. Program tersebut telah dihentikan pada Desember 2014.