Secara umum kita tahu bahwa kanker kanker dapat dicegah dengan mengurangi paparan terhadap bahan karsinogen, misalnya tidak merokok, menghindari makanan tinggi lemak, menambah makanan tinggi serat seperti sayuran dan buah, hidup akif fisik, mengupayakan berat badan yang ideal, dan hidup dengan pola sehat.
Pencegahan juga dapat dilakukan dengan penapisan atau screening terhadap kemungkinan terkena kanker. Tes penapisan kanker ini dimaksudkan untuk mengetahui kemungkinan terjadinya kanker sehingga dapat menurunkan jumlah kematian akibat kanker karena jika kanker ditemukan pada stadium sangat dini, dimana kanker belum menyebar lebih jauh, biasanya kanker tersebut dapat diobati dan memberikan hasil yang optimal.
Tapi selain itu, mencegah stress juga ternyata dapat mencegah kanker:
Spoiler for Cegah Stress = Cegah kanker:
Dilansir melalui Telegraph, Kamis (14/1/2010), trauma pendek, emosional atau fisik, dapat menjadi jembatan bagi mutasi kanker yang kemudian akan berubah menjadi sangat mematikan.
Para ilmuwan menemukan, emosi yang terjadi setiap hari, yang mampu menimbulkan stres, dapat memicu tumbuhnya penyakit kanker.
Secara tidak langsung, hal ini berarti, perkembangan penyakit tersebut sangat berpengaruh dari pola emosi yang terjadi dilingkungan tubuh setiap harinya, baik melalui tekanan di kantor maupun di rumah.
"Kondisi yang berbeda dapat menimbulkan sinyal stres yang berbeda pula, baik stres fisik, emosi, maupun stres yang menular melalui lingkungan sekitar," ujar profesor Tian Xu, seorang ahli genetik dari Yale University.
"Mengurangi stres ataupun menghindari kondisi stres dimana pun merupakan nasehat yang selalu kami anjurkan kepada pasien," tambah Xu.
Hingga saat ini, dunia kedokteran percaya jika kanker akan terus berkembang di satu sel tertentu di dalam tubuh. Namun Xu dan rekan peneliti lainnya membantah hal tersebut. Menurutnya, kanker dapat tumbuh di mana saja di sel yang berbeda dalam tubuh karena kanker telah membuka jalan bagi virus kanker untuk memilih tempat berkembang.