Jika Anda sedang berjalan menyusuri pantai dan tiba-tiba mencium bau amis, jangan menjauh. Cari sumber bau itu. Siapa tahu Anda bisa mendadak kaya-raya.
Hal itulah yang dilakukan pasangan suami-istri Gary dan Angela Williams dan sekarang mereka berpeluang untuk menjadi jutawan.
Seperti dikisahkan situs berita
Mirror , Selasa (12/4/2016), pasangan Williams ini tengah berwisata ke Pantai Meddleton Sands dekat Morecambe Bay, Inggris, ketika tiba-tiba mereka mencium bau yang amat busuk. Bau tersebut ternyata berasal dari benda mirip bongkahan batu, berwarna putih, tetapi sangat berminyak.
Gary dan Angela rupanya pernah membaca soal ambergris, populer disebut "muntah paus", yang langka dan harganya bisa mencapai miliaran rupiah. Bentuknya mirip dengan benda yang mereka temukan.
Ambergris adalah hasil pencernaan paus sperma yang digunakan sebagai bahan campuran parfum. Gunanya, agar wangi parfum itu tahan lebih lama di kulit manusia.
Menurut penelitian, hanya satu persen dari paus sperma yang bisa memproduksi ambergris. Walau dinamai "muntah paus" namun ambergris tidak keluar dari mulut, melainkan lubang kotoran. Setelah keluar, benda ini harus bertahan di lautan sebelum akhirnya terdampar di pantai dan ditemukan. Proses itu bisa memerlukan waktu bertahun-tahun.
Alhasil, benda ini mahal harganya dan dijuluki "emas mengambang".
Pada tahun 2012, seorang pelajar Inggris berusia 8 tahun menemukan ambergris seberat 589 gram dalam pasir yang bernilai sekitar USD63.000 (Rp831 juta). Kemudian pada 2013,
Tech Times mengabarkan ambergris seberat 2,7 kg, yang juga ditemukan di dekat Morecambe Bay, dihargai GBP120.000, lebih dari Rp2,2 miliar dalam kurs saat ini.
Terakhir, pada 2015, ambergris seberat 1,1 kg yang ditemukan di Pantai Anglesey, Wales, dibeli GBP11.000 (Rp206 juta) dalam sebuah pelelangan di Macclesfield, Cheshire, seperti dilansir
BBC.
Nah, pasangan Williams menemukan ambergris seberat 1,57 kg yang diperkirakan bernilai GBP50,000, atau lebih dari Rp900 juta. Mereka menyatakan sudah mendapat tawaran dari beberapa pihak, tetapi saat ini Williams tengah meminta pendapat ahli ambergris dari Selandia Baru dan Prancis.
Ahli ragukan penemuan Williams
Namun, Christopher Kemp, penulis Floating Gold: A Natural (and Unnatural) History of Ambergris, meragukan benda yang ditemukan pasangan Williams itu adalah Ambergris.
Kepada
CNN, Kemp menyatakan bahwa ambergris memang berminyak. Namun, benda yang ditemukan oleh Gary dan Angela itu terlalu berminyak, lebih mirip dengan lemak hewan.
"Sangat sulit untuk mengetahui apakah Anda benar-benar telah menemukan ambergris," jelas Kemp. "Itulah mengapa banyak orang yang berpikir telah menemukannya, namun kemudian ternyata bukan."
Ia menggambarkan bahwa ambergris segar berbau seperti kotoran paus pada umumnya, namun setelah proses yang lebih lama, aroma tersebut menjadi lebih halus.
"Ambergris terasa sedikit berminyak, dan aromanya sangat kompleks, campuran bau kotoran dan lautan, dan kayu tua, dan tembakau, dan bumi yang basah, serta ozon," tutur Kemp.
CNN menyebutkan, meskipun panen ambergris tidak berbahaya bagi ikan paus, perdagangan ini tetap dilarang di Amerika Serikat agar spesies yang terancam punah itu tidak dieksploitasi besar-besaran.
Spoiler for Sumber From:
Oleh : Ivan Pek @jakartadogdown
https://beritagar.id/artikel/sains-t...an-juta-rupiah
Mirror
http://www.mirror.co.uk/news/uk-news...across-7740977
TechTimes
http://www.techtimes.com/articles/14...end-70-000.htm
BBC
http://www.bbc.com/news/uk-34368198
CNN
http://edition.cnn.com/2016/04/14/eu...le-vomit-irpt/