Temu Pastoral KA Merauke soroti pendidikan
Temu Pastoral (TEPAS) Keuskupan Agung Merauke Papua menyoroti perlunya meningkatkan pendidikan anak-anak Katolik di wilayah itu menyusul survei Gereja setempat yang mengungkapkan kesalahan dalam sistem pendidikan yang ada.
�Sistim pendidikan yang berlaku sekarang tidak hidup, baik proses belajar mapun mengajar. Banyak Sekolah Dasar milik yayasan pendidikan dan pengajaran Katolik misalnya tidak berfungsi,� kata Marianus Kloatubun, salah satu panitia TEPAS kepada 120 imam dan petugas pastoral.
Pertemuan yang mengambil tema Pemberdayaan dan Pengembangan Umat yang berlangsung 17-22 Oktober itu diadakan di Rumah Bina St. Fransiskus Xaverius di desa Kelapa Lima.
Di tingkat nasional, katanya, kualitas pendidikan di Sekolah Dasar telah menurun. �Di tingkat lokal justeru lebih parah lagi. Padahal Gereja Katolik berharap makin berubah, tetapi justru hasil sumber daya manusia tidak berkwalitas,� katanya kepada hadirin.
Ia menjelaskan kekurangan dana dan guru kurang diperhatikan. Ia mengatakan pada diskusi sebelumnya, banyak peserta berbicara tentang kelompok-kelompok marginal, dan Gereja sering melupakan mereka.
�Maka, para petugas pastoral diajak untuk memberikan perhatian lebih [kepada mereka],� tegasnya.
Ia menyarankan keuskupan agung itu menyusun rencana yang sesuai dengan kebutuhan internal Gereja Katolik lokal.
�Tapi ingat, berbagai program ini harus juga berkolaborasi dengan pihak lain, misalnya LSM dan pemerintah,� katanya.
Uskup Agung Merauke, Mgr Nicolaus Adi Saputra MSC mengatakan sasaran utama TEPAS itu harus bertumpu pada manusia yang berdaya. �Jadi rapat sejenis ini merupakan sarana penunjang untuk makin memfokuskan pelayanan,� katanya.
Sumber:
Meeting highlights education woes