Login to Website

Login dengan Facebook

 

Post Reply
Thread Tools
  #1  
Old 27th May 2012
ps3black's Avatar
ps3black
Senior Ceriwiser
 
Join Date: May 2012
Posts: 5,732
Rep Power: 21
ps3black mempunyai hidup yang Normal
Default Mengenal senjata biologi pemusnah massal






[/quote]
Quote:
 





Senjata biologi (bahasa Inggris: biological weapon) adalah senjata yang menggunakan patogen (bakteri, virus, atau organisme penghasil penyakit lainnya) sebagai alat untuk membunuh, melukai, atau melumpuhkan musuh. Dalam pengertian yang lebih luas, senjata biologi tidak hanya berupa organisme patogen, tetapi juga toksin berbahaya yang dihasilkan oleh organisme tertentu. Dalam kenyataanya, senjata biologi tidak hanya menyerang manusia, tetapi juga hewan dan tanaman.








[/spoiler]
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for biohazard:














Sejarah penggunaan senjata biologi dimulai pada tahun 400 SM, ketika orang Iran Kuno (scythians) menggunakan panah yang dicelupkan ke dalam feses (kotoran) dan mayat makhluk hidup yang telah membusuk. Hal serupa juga dilakukan oleh bangsa Roma yang mencelupkan pedangnya ke dalam pupuk dan sisa hewan yang telah membusuk sebelum berperang dengan musuhnya. Apabila musuhnya terluka oleh senjata tersebut, maka terjadi infeksi penyakit yang dapat menyebabkan kematian. Peristiwa penting dalam sejarah kuno penggunaan senjata biologi terjadi ketika bangsa Mongol mengusir bangsa Genoa dari kota Kaffa di Laut Mati dengan memanfaatkan mayat-mayat manusia yang terinfeksi wabah pes. Ketika bangsa Genoa menyingkir hingga ke Venice, mereka tetap diikuti oleh kutu dan tikus yang terinfeksi pes sehingga akhirnya menimbulkan "kematian hitam" (black death) di wilayah Eropa.



Pada tahun 1754-1760, terjadi peperangan antara bangsa Britania Utara dan bangsa Indian yang melibatkan penggunaan virus cacar. Ketika itu, Britania Utara memberikan pakaian dan selimut dari rumah sakit yang merawat penderita cacar kepada bangsa Indian untuk memusnahkan bangsa tersebut. Pada Perang Dunia I, Jerman menggunakan dua bakteri patogen, yaitu Burkholderia mallei penyebab Glanders dan Bacillus anthracis penyebab Antrax untuk menginfeksi ternak dan kuda tentara Sekutu. Pada tahun 1932-1935, Jepang mengembangkan program pembuatan senjata biologi di Cina yang dinamakan Unit 731. Sebanyak 3.000 ilmuwan Jepang bekerja untuk melakukan penelitian terhadap berbagai agen biologi yang berpotensi sebagai senjata, misalnya kolera, pes, dan penyakit seksual yang menular. Eksperimen yang dilakukan menggunakan tahanan Cina yang mengakibatkan � 10.000 tahanan mati pada masa itu. Sejak saat itu, tidak hanya Jepang yang mengembangkan senjata biologi, namun juga diikuti oleh negara-negara lain seperi Amerika Serikat dan Uni Soviet.



Agen biologi adalah mikroorganisme (atau toksin yang dihasilkannya) yang dapat menyebabkan penyakit pada tanaman, hewan, atau tumbuhan, atau menyebabkan kerusakan material. Dalam pembuatan senjata biologi, agen biologi merupakan komponen penting yang harus diteliti terlebih dahulu sebelum diaplikasikan. Beberapa agen biologi dan penyakit yang pernah direncanakan untuk dijadikan senjata atau sudah pernah dijadikan senjata biologi di dunia antara lain:

just for widening coloum

Bacillus anthracis (Antrax)

Brucella sp. (Brucellosis)

Chlamydia psittaci (Psittacosis)

Coxiella burnetii (Demam Q)

Escherichia coli O157:H7 (Gastroenteritis)

Shigella (Shigellosis)

Francisella tularensis (Tularemia)

Burkholderia mallei ( Glanders)

Burkholderia psedomallei (Melioidosis)

just for widening coloum

Salmonella typhi (Tifus)

Variola (Cacar atau variola)

Vibrio cholerae (Kolera)

Virus Ebola

Virus Marburg

Virus demam lembah Rift atau Rift Valley Fever Virus

Virus alfa (ensefalitis)

Virus demam kuning atau yellow fever virus

dan lain-lain.


Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for bacillus Anthrachis:












Karakteristik dari senjata biologi adalah mudah diproduksi dan disebar, aman digunakan oleh pasukan penyerang yang menyebarkannya, serta dapat melumpuhkan atau membunuh individu berulang kali dengan hasil yang sama/konsisten. Hal ini berarti, apabila kita menggunakan senjata biologi yang sama untuk menyerang beberapa daerah berbeda, maka dampak yang terjadi haruslah sama. Agen biologi pada senjata biologi juga harus dapat diproduksi dengan cepat dan murah. Untuk membuat suatu senjata biologi yang berkualitas baik, ada beberapa persyaratan tambahan yang harus dipenuhi, yaitu dapat ditularkan, menimbulkan sakit berkepanjangan yang membutuhkan perawatan intensif, dan gejala yang ditimbulkan bersifat non-spesifik sehingga menyulitkan diagnosis. Umumnya, senjata biologi yang baik juga memiliki waktu inkubasi yang cukup panjang di dalam tubuh penderita sehingga penyakit dapat ditularkan dan menyebar secara luas sebelum dapat terdeteksi.


Spoiler for open this:
[quote]





Klasifikasi atau pengelompokkan senjata biologi dapat dilakukan berdasarkan taksonomi, inang, sindrom yang ditimbulkan, efek yang dihasilkan, cara penyebarannya, dan respon praktis atau menurut sifat fungsionalnya. Salah salah klasifikasi yang sering digunakan klasifikasi fungsional yang dibuat oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention atau CDC), meliputi:



Kategori A

penyebarannya dapat dilakukan dengan mudah dan ditularkan dari manusia yang satu ke yang lain;

penyebabkan tingkat kematian yang tinggi dan berpotensi memengaruhi kesehatan publik;

dapat menyebabkan kepanikan dan gangguan sosial;

memerlukan penanganan khusus untuk persiapan kesehatan masyarakat.

Contoh kategori A: cacar, antrax, botulisme, dll.

Kategori B



kemampuan penyebarannya bersifat moderat;

menimbulkan tingkat kesakitan yang moderat dan tingkat kematian yang rendah;

memerlukan peningkatan kapasitas diagnostik yang spesifik dan peningkatan pengawasan penyakit.

Contoh kategori B: brucellosis, demam Q, Glanders, dll.



Kategori C, meliputi patogen yang dapat dimodifikasi untuk

disebarluaskan di masa depan, karena memiliki karakeristik:

ketersediaan memadai;

mudah diproduksi dan disebarkan;

berpotensi menyebabkan tingkat kematian dan kesakitan yang tinggi, serta mampu memengaruhi kesehatan publik.

Contoh kategori C: Virus Hanta, Virus Nipah, demam kuning, dll.






[spoiler=open this] for weapon:












Quote:
 
Penggunaan senjata biologi memiliki beberapa keuntungan dan keunggulan dibandingkan jenis senjata militer lainnya. Beberapa keuntungan pemakaian senjata biologi adalah biaya produksi relatif murah dibandingkan senjata penghancur lainnya, alat dan bahan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan agen biologi cukup sederhana, dan waktu yang diperlukan dalam pembuatannya relatif lebih pendek. Secara ekonomis, pembuatan senjata biologi juga menguntungkan karena dapat dibuat vaksin atau penawar dari senjata biologi yang telah diciptakan dengan alat yang sama namun vaksin dapat diperdagangkan kembali dengan harga tinggi.Penyerangan dengan senjata biologi disukai oleh banyak negara karena penyebarannya tidak terdeteksi dan musuh tidak menyadari adanya penyerangan dengan senjata biologi. Selain itu, agen biologi yang hidup di dalam tubuh manusia dapat berkembang biak dan menyebar dari individu satu ke individu lain secara alami.Hal ini sangat mungkin terjadi karena agen biologi (terutama virus) yang disebar tidak terlihat oleh mata telanjang, tidak berbau, dan tidak berasa.[9] Dibandingkan dengan senjata nuklir, senjata biologi lebih unggul karena penggunaannya tidak merusak infrastruktur atau fasilitas yang ada dalam daerah yang diserang, sehingga infrastruktur yang tertinggal dapat dimanfaatkan kembali.





Quote:
 





sekian dulu gan, nanti disambung dengan proyeknya





[quote]





Menerima dan









Sponsored Links
Space available
Post Reply




Switch to Mobile Mode

no new posts