Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Business

Business Segala topik apapun tentang bisnis di bahas di dalam sini

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 18th September 2015
firmanway firmanway is offline
Ceriwiser
 
Join Date: Feb 2012
Posts: 842
Rep Power: 15
firmanway mempunyai hidup yang Normal
Default Penundaan Kenaikan Fed Rate Bisa Menimbulkan Spekulasi di Pasar Uang

Keputusan sidang Federal Open Market Committee (FOMC) menunda kenaikan tingkat suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) dapat berdampak pada meningkatnya gejolak di pasar keuangan global.

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan, situasi ini dapat mendorong terjadinya spekulasi antara dolar AS dengan mata uang lain, termasuk rupiah. Makanya, yang dilakukan pemerintah bersama Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah menjaga stabilitas ekonomi dan sistem keuangan di tanah air.

“Kami menjaga di segala lini, baik di surat utang negara (SUN) maupun rupiah. Artinya, kalau pun itu (Fed Rate) dinaikkan, sebenarnya kondisi hari ini kondisi seolah-olah sudah naik. Sebenarnya kalau pun nanti naik, ekonomi Indonesia sudah punya daya tahan yang cukup baik,” ujar Bambang, Jumat (18/9).

Sidang Federal Open Market Committee (FOMC) tadi malam, memutuskan untuk mempertahankan tingkat suku bunga acuan the Fed sebesar 0 persen-0,25 persen. Keputusan ini diambil setelah melihat situasi ekonomi global yang masih mengalami perlambatan, inflasi yang rendah, serta gejolak di pasar keuangan.

“Perkembangan ekonomi dan pasar keuangan global membatasi kegiatan ekonomi , dan cenderung menekan inflasi dalam waktu dekat,” kata FOMC dalam pernyataan resminya.

Meski menunda kenaikan, Bambang mengatakan, pasar sudah melakukan penyesuaian harga (price in) rencana kenaikan suku bunga the Fed. Kenaikan tersebut memang dapat berdampak terhadap aliran dana keluar, tapi pemerintah berharap besarannya tidak signifikan.

“Kami akan terus menjaga agar posisi nilai tukar rupiah bisa mencerminkan kondisi yang menjadi ketahanan ekonomi Indonesia,” ujar dia.
Sementara itu, Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra memperkirakan, pergerakan rupiah akan mendatar dan cenderung melemah dalam beberapa waktu ke depan. Penguatan rupiah tergantung sentimen positif dari dalam negeri. Pelaku pasar keuangan masih menunggu upaya pemerintah mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi.

“(Sentimen positifnya) bagaimana ekonomi bisa tumbuh ke arah 5 persen,” tutur Ariston. “Paling tidak, pasar tahu kalau dari upaya pemerintah ada kemungkinan ekonomi tumbuh ke arah sana.”

Hal yang sama juga disampaikan Kepala Riset NH Korindo Securities Reza Priyambada bahwa belum ada sentimen positif dari dalam negeri yang mampu mendorong penguatan rupiah. “Pasar sudah berupaya optimistis, tapi bola ada di tangan pemerintah. Kalau nggak bisa jaga kepercayaan pasar maka akan melemah,” kata dia.

Analis pasar uang Bank Himpunan Saudara Rully Nova menilai ada kemungkinan rupiah bergerak ke level Rp 14.000 per dolar AS dalam waktu dekat, karena nilai tukar rupiah sudah terlalu murah. Selain itu, meski the Fed membuka kemungkinan kenaikan suku bunga pada tahun ini, setidaknya keputusan FOMC semalam memberi nafas bagi rupiah.

“Dalam sepekan semestinya bisa ke Rp 14.000 per dolar AS, karena sudah melemah terlalu dalam. Bulan berikutnya ya akan kembali seperti sebelumnya (melemah), melihat perkembangan (keputusan the Fed) selanjutnya,” ujar Rully.

Sumber : Katadata.co.id

Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 01:53 AM.


no new posts