Halaman 1 dari 2

Foto: Mirror
Manitoba, Kanada, Gayla tumbuh menjadi remaja yang tidak percaya diri karena berat badannya yang di atas rata-rata. Selama bertahun-tahun ia pun berupaya menghilangkan timbunan lemak di perutnya. Beratnya saat itu mencapai 190,5 kg.
Wanita ini percaya kondisi yang dialaminya menurun dari keluarganya. Katanya, setiap wanita yang ada di keluarganya selalu memiliki timbunan lemak di perut, terutama selepas melahirkan.
"Tapi teman-teman di sekolah selalu menertawakan saya. Kalau saya berjalan, mereka akan memberi efek suara seperti 'boom boom boom', jadi saya sangat malu tumbuh sebagai anak yang gemuk," katanya.
Di usia 8 tahun, bobot Gayla sudah mencapai 82,5 kg, dan ini terus bertambah sampai menginjak remaja. Ia bahkan pernah diberi resep obat oleh dokter untuk menekan kegemarannya makan yang manis-manis, namun tetap saja gagal. Ia malah semakin tertekan.
Baca juga:
Pria Tergemuk di Dunia dan Tampangnya Saat Masih Kurus
Anehnya, di sekolah menengah, Gayla menjadi pujaan di mata teman-teman prianya. Bahkan ia bisa menikah di usia yang sangat muda, yakni 19 tahun. Sejak saat itu ia bertekad menurunkan berat badannya. Tapi bukannya turun, bobotnya malah bertambah hingga berkisar 136-181 kg.
Kepercayaan dirinya semakin terpuruk ketika suaminya mengaku malu dengan berat badan Gayla dan keduanya pun bercerai di tahun 1999. Saat sedang putus asa-putus asanya, Gayla menemukan sebuah komunitas berisi wanita-wanita dengan kelebihan berat badan di internet