
Artis musik Bondan Prakoso (30) terpilih menjadi wakil Indonesia dalam festival musik rock Envol et Macadam, di Quebec, Kanada, Oktober 2014. Karena pernah akrab dengan kontes musik di dalam negeri, Bondan tinggal membangun kembali mental untuk menjadi juara ketika mengikuti seleksi menuju Envol et Macadam.
"Gue hanya menyiapkan mental saja. Terakhir gue ikut festival itu 18 tahun yang lalu, cuma skalanya masih nasional, waktu masih di Funky Kopral ya. Jadi, waktu itu kami rajin ikut festival-festival," kenang Bondan dalam wawancara oleh
Kompas.com di Javaro Coffee (
www.javarocoffee.com), di halaman Bentara Budaya Jakarta (
www.bentarabudaya.com), Palmerah Selatan, Jakarta Pusat, belum lama ini.
"Jadi, gue hanya perlu mengembalikan momen-momen itu, perasaan-perasaan itu, bahwa gue di sini peserta, gue harus kasih yang terbaik, ada juri yang menilai. Itu
aja, mental harus
balikkin lagi deh ke 18 tahun yang lalu," sambung Bondan, yang kini menjadi artis musik solo, setelah proyek Bondan Prakoso
featuring Fade 2 Black berakhir.
Pada seleksi akhir yang diadakan di Institut Perancis Indonesia, Bandung, pada 7 Juni 2014, pemain bas, vokalis, dan pencipta lagu ini memainkan lagu-lagu andalannya, yaitu "Menerjang Matahari", "Generasiku", "I Will Survive", dan "Jamming".
"Peraturannya ketat banget, enggak boleh bawa kru. Kalau main kan gue sudah
disiapin semuanya, tinggal naik panggung,
ngalungin bas, terus gue main. Kalau sekarang kan
bener-bener gue
setting sendiri,
tuning sendiri, apa-apa sendiri. Makanya, gue sempat bikin tulisan 'Bondan Prakoso from Hero back to Zero'," tutur Bondan, yang pernah terkenal dengan
hit "Si Lumba-lumba" ketika masih kanak-kanak.
"Gue paham dan sadar betul ini fase merintis lagi, karena pasca vakum dari Bondan Fade 2 Black yang sudah empat album, banyak
awards, lantas gue balik ke solo lagi. Enggak mudah membangun
image lagi,
branding lagi,
narik fans lagi. Ya, gue paham
fase ini, enggak ada gengsi lah ikut festival," kata Bondan.