SEMARANG, KOMPAS.com - Industri kreatif makanan olahan diharapkan menjadi kekuatan ekonomi masyarakat Semarang, Jawa Tengah, seperti halnya keripik duri lunak bandeng, bandeng presto, lunpia, rainbow cake dan wingko babat.
Ketua Cluster Industri Semarang, Jawa Tengah, Albert Marbun, Kamis (25/10/2012), mengemukakan, Pemkot Semarang mestinya memberi perhatian usaha kuliner yang membutuhkan kreativitas tinggi. Industri kuliner menjadi kekhasan Kota Semarang, yang terus berkembang dengan munculnya jenis jenis makanan baru.
"Industri kuliner tidak kalah dengan industri padat karya seperti kerajinan," kata Albert Marbun.
Dia mencontohkan, usaha rainbow cake kini sudah bertambah variasinya yakni lidah kucing yang juga laris di pasaran. Belum lagi bandeng presto, sudah terkenal itu kini juga mampu menelurkan keripik yang terbuat dari duri lunak bandeng presto.
Usaha kreatif kuliner juga telah menggeser cita rasa masyarakat. Kalau lima tahun silam, semua masakan di Semarang dominan rasa manis, ternyata akhir-akhir ini kuliner jadi dominan pedas.
Usaha rumah makan pun berlomba menyajikan masakan pedas dengan sajian sambel setannya. Pengamat Industri Kreatif Semarang, Edi Susanto menyatakan, usaha kuliner menjadi daya dukung pendapatan tambahan bagi keluarga muda.
Soal keripik duri bandeng lunak, merupakan ciptaan kuliner baru yang juga khas. Selama ini, duri bandeng hanya termanfaatkan sebagai bahan makanan olahan untuk ternak ikan.
sumber