
27th January 2011
|
 |
Member Aktif
|
|
Join Date: Nov 2010
Posts: 255
Rep Power: 293
|
|
���Osteoporosis���

Quote:
Definition :
Tulang adalah jaringan yang kuat dan tangguh yang memberi bentuk pada tubuh , menunjang berat badan, melindungi organ-organ vital serta dapat menyebabkan pergerakan tubuh karena sebagai tempat melekat otot-otot. Pada wanita pertumbuhan tulang mencapai puncaknya pada usia 30 tahunan, tulang terdiri dari matriks kolagen tulang, bahan-bahan organik dan mineral tulang.
Diagnose :
Diagnosis osteoporosis umumnya secara klinis sulit dinilai, karena tidak ada rasa nyeri pada tulang saat osteoporosis terjadi walau osteoporosis lanjut. Khususnya pada wanita-wanita menopause dan pasca menopause, rasa nyeri di daerah tulang dan sendi dihubungkan dengan adanya nyeri akibat defisiensi estrogen. Masalah rasa nyeri jaringan lunak (wallaca tahun1981) yang menyatakan rasa nyeri timbul setelah bekerja, memakai baju, pekerjaan rumah tangga, taman dll. Jadi secara anamnesa mendiagnosis osteoporosis hanya dari tanda sekunder yang menunjang terjadinya osteoporosis seperti :
* Tinggi badan yang makin menurun.
* Obat-obatan yang diminum.
* Penyakit-penyakit yang diderita selama masa reproduksi, klimakterium.
* Jumlah kehamilan dan menyusui.
* Bagaimana keadaan haid selama masa reproduksi.
* Apakah sering beraktivitas di luar rumah , sering mendapat paparan matahari cukup.
* Apakah sering minum susu? Asupan kalsium lainnya.
* Apakah sering merokok, minum alkohol?
Diagnosis atau penegakan diagnosis saat ini adalah
* Densitometer (luncr)
* Densitometer ?USG
* Laboratorium pemeriksaan:
- Osteokalsin
- Dioksipiridinolin
Dari pengalaman klinis, setelah memasyarakatkan keilmuan klimakterium dan menopause serta osteoporosis pasca menopause ini banyak pasien yang datang dengan keluhan gejolak panas, nyeri otot dan pinggang yang sebelumnya pasien hanya datang berobat karena gangguan haid.
Penilaian pengobatan hormonal pengganti (estrogen + progesteron) telah banyak memberikan hasil yang baik pada wanita menopause. Adanya laporan WHI (Woman Health Interative) mengenai peningkatan keganasan payudara 26 % , stroke 38 %, masalah kardiologi 23 % masih meragukan banyak pihak, karena masalah merokok, alkohol dan pemakaian pil KB lama yang tinggi tidak disingkirkan. Penelitian di Indonesia pemberian hormon pengganti TSH (Terapi Sulih Hormon ) sangat meningkatkan kualitas hisup wanita pasca menopause.
Treatment :
Tujuan pengobatan : perbaiki massa tulang yang akan mencegah patah tulang.
Pencegahan :
1.
pencegahan pertama ditujukan agar jangan terjadi kehilangan massa tulang yang tinggi dibantu dengan diet, kegiatan olahraga beban, kerja.
2.
Pencegahan kedua ditujukan untuk mencegah kehilangan massa tulang sesudah menopause dengan cara-cara:
* TSH (Terapi Sulih Hormon) dengan memberikan hormon estrogen alamiah dosis rendah dengan progesteron alamiah dosis rendah. Memberikan hasil yang baik dalam menghilangkan keluhan defisiensi estrogen, sehingga kualitas hidup wanita meningkat serta densitas tulang meningkat ( 5 %).
* Biphosphonat, obat-obat yang menghambat penyerapan tulang terbukti memberikan hasil yang sangat baik seperti golongan Actonel, yang menghasilkan tulang selama 1 tahun pengobatan sampai 5-6 % serta menormalkan HDL dan LDL 40 %.
* Gabungan TSH + Biphosphonat , sangat bermanfaat karena terjadi peningkatan kualitas hidup ibu serta peningkatan densitas tulang sampai 7-7.5 % pertahun dan normalnya kadar HDL dan LDL yang mencapai 70-80 % sehingga ancaman terjadinya gangguan jantung menurun.
* Gabungan SERM (Selective Estrogen Receptor Modulator) bukan hormon, bekerja pada reseptor estrogen beta, meningkatkan kekuatan tulang sangat bermanfaat untuk pasien-pasien dengan keganasan payudara.
* Golongan Fitoestrogen : Estrogen dari tumbuh-tumbuhan. Saat ini sedang diteliti bermanfaat untuk atasi keluhan-keluhan menopause, tidak menyebabkan perdarahan pervaginam serta keganasan payudara.
Pengobatan bukan obat-obatan
* Kalsium
* Vitamin D (Vitamin D3 dari kulit dan vitamin D 2 dari makanan adalah bahan dasar kalsitriol)
* Senam beban (senam pencegahan osteoporosis dan senam Osteoporosis)
|
Posted via Mobile Device
|