Kuala Lumpur - Aktivis dan partai oposisi Malaysia terus melontarkan kritikan terhadap Perdana Menteri (PM) Najib Razak yang terseret skandal korupsi. Mereka tidak tergoyahkan oleh Komisi Antikorupsi Malaysia yang menyatakan aliran dana ke rekening PM Najib bukan berasal dari uang negara.
"Rakyat Malaysia dan dunia menyaksikan negara ini dikuasai oleh kegilaan di mana pemerintah melawan dirinya sendiri," pemimpin oposisi pada parlemen Malaysia, Lim Kit Siang dari Partai Aksi Demokrasi (DAP), seperti dilansir
Reuters, Selasa (4/8/2015).
"Kegilaan semacam ini harus dihentikan dan rakyat Malaysia harus berhadapan dengan satu-satunya isu -- agar PM Najib Razak meyakinkan rakyat Malaysia dan dunia bahwa dirinya tidak bersalah dan menunjukkan moralnya untuk melanjutkan memimpin Malaysia!" tegasnya.
Pada Senin (3/8), Komisi Antikorupsi Malaysia (MACC) mengumumkan bahwa aliran dana 2,6 miliar ringgit atau setara Rp 9,1 triliun ke rekening pribadi PM Najib merupakan donasi, bukan uang negara dari perusahaan investasi milik negara 1MDB (
1Malaysia Development Berhad) yang bermasalah. Namun tidak disebut lebih lanjut siapa saja dan untuk alasan apa donasi sebesar itu diberikan.
Sebagian besar anggota parlemen dari UMNO mendukung PM Najib. Namun satu anggota UMNO yang menjabat Menteri Negara Johor Mohamed Khaled Nordin, Selasa (4/8) ini menyatakan, UMNO tidak bisa berdiam diri jika korupsi menjadi budaya dan kepercayaan dilanggar.
"UMNO tidak bisa tinggal diam ketika partai tidak lagi memperjuangkan kepentingan rakyat Malaysia, namun sebaliknya malah digunakan untuk mempertahankan beberapa pihak dengan dalih loyalitas atau disiplin mengikuti pemimpin," tulis Mohamed Khaled via akun Facebook-nya.
Sebelumnya, mantan Wakil PM Muhyiddin Yassin yang juga dari UMNO mengkritik PM Najib soal skandal korupsi tersebut dan memintanya menjelaskan langsung ke publik. PM Najib malah mencopot Muhyiddin dan mengganti Jaksa Agung Malaysia yang menangani skandal korupsi itu.
Secara terpisah, mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad yang kini menjadi pengkritik utama PM Najib, mempertanyakan mengapa donasi sebesar itu ditransfer ke rekening pribadi seorang Perdana Menteri. "Bahkan tidak ada satu sen pun donasi untuk pemilu yang masuk ke dalam rekening (pribadi) saya," ucap Mahathir via blognya.
(nvc/ita)