Mengenal Tumpeng Lebih Dekat
[/quote]
Quote:
Tumpeng merupakan sajian nasi kerucut dengan aneka lauk pauk yang ditempatkan dalam tampah (nampan besar, bulat, dari anyaman bambu). Tumpeng merupakan tradisi sajian yang digunakan dalam upacara, baik yang sifatnya kesedihan maupun gembira.
Tradisi ini berasal dari masyarakat purba Jawa yang sudah dipengaruhi oleh kebudayaan Hindu. Mereka membuat nasi tumpeng kerucut agar menyerupai gunung Mahameru yang dipercaya sebagai tempat tinggal para dewa.
Namun tradisi ini juga dianut ketika Islam memasuki Indonesia karena nasi tumpeng memiliki nilai yang sama dengan ajaran mereka.
Tumpeng dalam ritual Jawa jenisnya ada bermacam-macam, antara lain : Tumpeng Sangga Langit, Arga Dumilah, Tumpeng Megono dan Tumpeng Robyong. Tumpeng sarat dengan simbol mengenai ajaran makna hidup.
Tumpeng robyong disering dipakai sebagai sarana upacara Slametan (Tasyakuran). Tumpeng Robyong merupakan symbol keselamatan, kesuburan dan kesejahteraan. Tumpeng yang menyerupai Gunung menggambarkan kemakmuran sejati.
Air yang mengalir dari gunung akan menghidupi tumbuh-tumbuhan. Tumbuhan yang dibentuk ribyong disebut semi atau semen, yang berarti hidup dan tumbuh berkembang.
|
[quote]
Fakta Nasi Tumpeng:
- Nasi Tumpeng zaman dulu berwarna putih
- Alas daun berasal dari daun pisang batu
- Lauk pauk dalam tumpeng tradisional terdiri dari: hewan darat (ayam/sapi), hewan laut (ikan lele, bandeng / rempeyek teri) dan sayur mayur (kangkung, bayam / kacang panjang)
- Tidak ada peraturan untuk lauk pauk tumpeng modern tapi biasanya selalu ada: perkedel, abon, telur dadar/goreng, timun dan tempe kering.
- Menu ikan sering digantikan dengan udang untuk tumpeng modern
- Tumpeng bisa dihadirkan dalam menu pernikahan (beberapa catering pernikahan menyediakan menu ini).
Nah, sekarang sudah tahu kan, faktanya...