dibandingkan dengan masyarakat,organisasi kriminal jauh lebih bermoral

[warungkopi]

[/quote][quote]











Setelah sebelumnya ada kejadian yang mungkin bisa dibilang sangat menunjukan bahwa hati nurani tidak berlaku lagi di dunia. mungkin agan-agan udah tau kejadianya, ya.. kejadiannya adalah seorang anak kecil yang menjadi korban tabrak lari dan tidak ada satupun orang lewat yang mau menolongnya sampai ada seorang nenek-nenek pemulung tua yang sedang lewat dan menyingkirkan anak itu ke pinggiran jalan sampai ibu sang anak dating dan meminta pertolongan.Belum cukup sampai disitu,sang nenek penolong itu justru dianggap CARI MUKA DAN HANYA SEKEDAR MENCARI POPULARITAS.

Untuk lengkapnya mungkin bisa buka thread dari agan Osana412 yang thread nya berjudul (ajakan) Berduka atas kematian Yue Yue - Memperingati matinya hati nurani manusia

Kembali lagi ke Judul. disini saya katakan bahwa organisasi kriminal seperti Mafia italia,Yakuza,Mafia Russia dan lain sebagainya lebih bermoral dari masyarakat jaman sekarang. Karena mereka(Yakuza dll.)

Sangat menjunjung tinggi yang namanya loyalitas,rasa persaudaraan,bahkan rasa solidaritas mereka pun bisa dikatakan lebih tinggi daripada Kebanyakan masyarakat biasa yang hanya mementingkan diri sendiri dan kurang mau berkorban demi orang lain..

Bahkan mereka pun memiliki kode etik yang harusnya menjadi panutan:

Kode Etik Mafia italia,bisa dilihat disini

Kode Etik Yakuza, mereka menganut kode etik samurai jepang kuno,bisa dilihat disini

Dari contoh artikel diatas bisa diambil kesimpulan bahwa Dunia kriminal lebih bermoral daripada kehidupan modern jaman sekarang.. karena dari 2 artikel diatas ditunjukan bahwa mereka memiliki rasa tanggung jawab,mau berkorban,dan anti yang namanya �Selingkuh�

Ambil satu contoh dari Yakuza,mereka memotong satu ruas jari untuk meminta maaf atas perbuatan yang mereka lakukan. berbeda dengan masyarakat sekarang yang sangat tidak mau berkorban dan hanya memikirkan untung rugi saja.

Sekian opini dari ane moga� bisa membuka pandangan agan-agan semua



TS menginginkan

TS mengharapkan:

TS tidak mengharapkan: