Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > News > Surat Pembaca

Surat Pembaca Posting ataupun baca komentar,keluhan ataupun laporan dari orang-orang dengan pengalaman baik/buruk.

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 8th July 2015
Gusnan's Avatar
Gusnan Gusnan is offline
Moderator
 
Join Date: Jun 2013
Posts: 27,623
Rep Power: 49
Gusnan memiliki kawan yg banyakGusnan memiliki kawan yg banyakGusnan memiliki kawan yg banyak
Default Duet Rizal Ramli-Bambang Brodjo Mencuat





Rizal Ramli (Antara)


Jakarta - Figur-figur yang berpengalaman, kompeten, berkarakter, serta memahami visi dan misi presiden harus menjadi kriteria utama dalam penetapan nama-nama tim ekonomi dalam Kabinet Kerja hasil perombakan (reshuffle). Tanpa itu, reshuffle tidak akan menghasilkan perbaikan dan hanya akan mengulang kondisi serupa dalam kabinet saat ini, seperti ketidaksinkronan pandangan antaranggota tim kabinet. Dalam bursa nama-nama tim ekonomi baru, duet mantan Menko Perekonomian Rizal Ramli dan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mencuat.
“Semua nama yang belakangan beredar di bursa tim ekonomi pada dasarnya memiliki kemampuan yang sama dan berintegritas. Namun, kombinasi Rizal Ramli dan Bambang Brodjonegoro sebagai menko perekonomian dan menkeu memiliki kelebihan khas dibandingkan pasangan lain, seperti Darmin Nasution (mantan gubernur Bank Indonesia) dan Chatib Basri (mantan menkeu),” ujar pengamat ekonomi kerakyatan HS Dillon saat dihubungi Investor Daily di Jakarta, Senin (6/7) malam.
HS Dillon mengatakan penting bagi publik ikut mencermati proses reshuffle Kabinet Kerja yang sedang menjadi wacana di tengah masyarakat politik maupun kalangan awam. Ia menegaskan, perekonomian Indonesia bisa membaik, bahkan lebih baik dari masa-masa sebelumnya, bila Presiden Joko Widodo (Jokowi) memasukkan ekonom-ekonom yang memiliki pengalaman luas, pekerja keras, dan jujur.
Dillon mengatakan, ia mengenal sosok Darmin Nasution, Chatib Basri, Rizal Ramli, maupun Bambang Brodjonegoro. Semuanya orang baik dan punya integritas.
Ia mengingatkan, salah satu elemen penting dalam revolusi mental yang dicanangkan Presiden Joko Widodo adalah mengoreksi secara mendasar pendekatan dan praktik pembangunan ekonomi nasional. Hal itu hanya bisa dilakukan apabila presiden menyusun tim ekonomi yang konsisten dengan semangat Nawa Cita dan Trisakti.
Ia menuturkan, Rizal Ramli (RR) pada masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid pernah menjadi kepala Bulog, menko perekonomian, dan menteri keuangan. RR memiliki pemahaman ekonomi struktural dan ekonomi kerakyatan. Kemampuan ekonomi makronya tidak kalah dengan tokoh lain.
“Rizal ini orangnya sopan dan mau belajar. Saya masih ingat, dua hari setelah menjadi kepala Bulog, dia datang ke kantor saya, karena dia latar belakangnya bukan pertanian. Dia mau belajar dan terbukti dia sukses memimpin Bulog,” kata Dillon.
Selain itu, di mata Dillon, Rizal Ramli sosok yang berani melawan sistem yang tidak adil dan merugikan kepentingan nasional. Selama menjabat sebagai menteri di era Gus Dur, kata Dillon, RR berani memperjuangkan kepentingan nasional dalam negosiasi dengan lembaga keuangan internasional seperti Bank Dunia dan IMF.
“Rizal juga tokoh yang terlibat dalam proses reformasi. Banyak yang segan dan hormat kepada dia, termasuk kalangan DPR. Ini adalah modal,” sambung Dillon.
Sedangkan Bambang Brodjonegoro, lanjut Dillon, dikenal sebagai sosok jujur dan pekerja keras. “Kombinasi Rizal dan Bambang diharapkan dapat menaikkan performa ekonomi kita,” ucap Dillon.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo tidak memberikan jawaban apa pun saat ditanya tentang reshuffle kabinet. "Yang pertama, saya akan menjawab pertanyaan tentang reshuffle kabinet, jawabannya ini (sambil mengangkat kedua tangan)," kata Jokowi saat berbuka puasa bersama wartawan kepresidenan di Istana Negara, Jakarta, Senin (6/7).
Melihat gaya menjawab Presiden Jokowi, kemungkinan reshuffle kabinet belum akan dilakukan dalam waktu dekat.
Pada kesempatan terpisah, Direktur Eksekutif Center of Reform on Economic (Core) Indonesia Hendri Saparini berpandangan, pemahaman terhadap visi dan misi presiden harus menjadi referensi utama dalam penetapan nama-nama tim ekonomi dalam Kabinet Kerja hasil reshuffle. Jika tidak, reshuffle tidak akan menghasilkan perbaikan.
“Referensinya harus kembali kepada apa maunya presiden atau visi dan misi presiden lima tahun ke depan. Kalau yang dikembangkan adalah ekonomi kerakyatan, yang dipilih figur yang pro ekonomi kerakyatan, sedangkan yang liberal jangan dimasukan dalam list. Bila dua figur ini dipaksakan masuk dalam satu tim, bisa terjadi tarik-menarik,” ujarnya.
Saat ditanya apakah figur mantan Menko Perekonomian Rizal Ramli berpeluang kembali menduduki posisi yang sama berduet
dengan Bambang Brodjonegoro sebagai menteri keuangan, Hendri mengatakan,”Bisa saja, karena tim ekonomi harus merupakan gabungan dari figur-figur yang berpengalaman, kompeten, dan berkarakter. Tapi, figur itu tetap harus disatukan oleh visi dan misi presiden,” ucapnya.
Pengamat ekonomi M Fadhil Hasan juga menilai figur seperti Rizal Ramli cocok menduduki posisi menko perekonomian, jika visi Presiden Joko Widodo, yang tertuang dalam Nawa Cita, dianggap sebagai ideologi untuk melakukan berubahan-perubahan struktural menuju kondisi yang lebih baik dan adil. “Pak Rizal selama ini dikenal sebagai ekonom strukturalis, sehingga sejalan dengan structural reform dalam Nawa Cita,” ujar dia.
Selain itu, menurut Fadhil, Rizal Ramli memiliki pengalaman yang cukup di pemerintahan. Selain pernah menjabat sebagai kepala Bulog, ia penah menduduki posisi sebagai menko perekonomian dan menteri keuangan di era Presiden Abdurrahman Wahid.
“Saya kira Pak Rizal cukup punya pengalaman. Saat di Bulog dan pemerintahan juga banyak melakukan perubahan-perubahan struktural,” katanya.
Selain Rizal, Fadhil juga melihat Darmin Nasution sebagai figur yang cocok sebagai menko perekonomian, karena pengalamannya yang panjang dan lengkap di pemerintahan. Sejumlah jabatan pernah diemban Darmin, di antaranya dirjen lembaga keuangan (LK), ketua Bapepam-LK, dirjen pajak, deputi gubernur senior BI, dan terakhir gubernur BI.
“Hanya Pak Darmin lebih mainstream, sedangkan Pak Rizal lebih strukturalis. Kalau dua nama itu yang mencuat, saya kira sama-sama baik. Tapi, akhirnya kembali kepada presiden, tergantung figur seperti apa yang diinginkan presiden,” tegasnya.

Reply With Quote
Reply

Thread Tools

Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 11:41 PM.


no new posts