Demonstrasi Thailand (Foto: Bangkok Post)
BANGKOK � Militer Thailand memutuskan untuk menolak ajakan pertemuan dari pemimpin demonstrasi anti-pemerintah, Suthep Thaugsuban. Pihak militer menyatakan, mereka tidak ingin memperkeruh kondisi politik Thailand yang sedang kisruh.
�Kami tidak ingin memihak. Langkah itu sangat berbahaya,� ujar Kepala Militer Thailand, Prayuth Chan-ocha, seperti dikutip
Bangkok Post, Kamis (12/12/2013).
Suthep memang terus berusaha untuk mendapat dukungan dari militer. Dia bahkan sempat memerintahkan para demonstran untuk menduduki markas militer.
Kondisi Thailand makin memanas setelah kedua belah pihak yang berseteru tidak mau mengalah. Suthep menegaskan, tidak akan berhenti protes sebelum Perdana Menteri Yingluck Shinawatra mundur untuk digantikan oleh lembaga bernama Dewan Rakyat.
Yingluck bergeming menghadapi tuntutan para demonstran. Yingluck telah membubarkan parlemen dan merencanakan pemilu namun menolak mundur tanpa melalui proses pemilu.
Adik mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra tersebut memohon demonstran mau mengikuti pemilu. Dia menganggap tuntutan untuk mendirikan Dewan Rakyat tidak konstitusional.
Demonstrasi di Thailand pecah sejak bulan lalu. Aksi unjuk rasa dipicu upaya Yingluck memberikan amnesti kepada Thaksin yang menerima vonis penjara karena korupsi.
Suthep yang merupakan mantan anggota Parlemen Thailand dari pihak oposisi menuduh Yingluck hanyalah boneka Thaksin. Dia menggalang pendukung untuk menghapus apa yang disebutnya sebagai rezim Thaksin.
12th December 2013
Militer Tolak Beri Dukungan, Demonstran Thailand Terjepit
