FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini. |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() ![]() Tim Piala Thomas Indonesia harus menelan pil pahit karena tersingkir di perempat final. Pasukan "Merah-putih" secara tragis dilibas Jepang dengan skor 2-3, Rabu (23/5/2012). Tunggal ketiga Indonesia, Dionysius Hayom Rumbaka, gagal memenuhi ekspektasi pecinta bulu tangkis Tanah Air karena kalah dua game langsung 14-21, 19-21 dari Takuma Ueda. Tanda-tanda kehancuran tim Thomas ini sudah terlihat ketika ganda utama Markis Kido/Hendra Setiawan menyerah 16-21, 18-21 dari Noriyasu Hirata/Hirokatsu Hashimoto. Setelah itu giliran tunggal kedua Taufik Hidayat yang kalah 12-21, 17-21 dari Kenichi Tago. Padahal, Indonesia membuka laga ini dengan keunggulan 1-0 ketika tunggal pertama, Simon Santoso, memang dua game 22-20, 21-14 atas Sho Sasaki. Meskipun ganda kedua, Mohammad Ahsan/Alvent Yulianto Chandra, bisa menyamakan kedudukan menjadi 2-2 berkat kemenangan 21-17, 21-13 atas Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa, tetapi Indonesia akhirnya harus angkat koper jua. Pada partai penentu, Hayom bermain dalam tekanan yang tinggi sehingga tak bisa memberikan perlawanan maksimal. Pemain berusia 23 tahun ini tampak serba salah, sehingga kerab melakukan kesalahan sendiri ataupun memudahkan lawan untuk melepaskan pukulan mematikan. Dengan demikian, Jepang berhak melangkah ke semifinal. Di babak empat besar turnamen beregu putra ini, Jepang akan menghadapi pemenang antara tuan rumah China melawan Malaysia, yang akan bertarung malam nanti. Kini Indonesia berharap kepada tim Piala Uber, yang bermain malam nanti. Lagi-lagi Jepang yang akan jadi lawan. Sumber : kompas.com Photo Credits: BeritaPrima.com [/spoiler][spoiler=open this] for Penyebab kenapa prestasi olahraga Indonesia turun semua : Bagi ane ini tidaklah mengagetkan karena ane sudah menduga akan terjadi penurunan prestasi akibat penurunan kualitas generasi muda yang diakibatkan dirusak oleh rokok. Mungkin hanya di Indonesia sektor olahraga mendapat sponsor dari rokok. Kalau dulu orang masih bisa berbangga dengan prestasi olahraga bulu-tangkis, karena dulu kerusakan akibat rokok itu belum semasif yang terjadi seperti saat ini. Ane dah perkirakan bahwa dalam 10-20 tahun ke depan jika rokok masih mendapat tempat di tengah masyarakat jangan harap akan muncul bibit unggul. Sebenarnya sangat konyol menjadikan rokok sebagai sponsor dari kegiatan olahraga, rokok sangat bertentangan dengan kesehatan. Bagaimanapun perusahaan rokoklah yang akan untung dalam jangka waktu yang panjang karena mereka dapat tempat di masyarakat. Dampak negatif dari rokok itu tidaklah dirasakan secara langsung, dan dampak tidak langsung itu telah kita rasakan saat ini. Masalahnya bukan di pengurusnya, siapa pun pengurusnya kalau kualitas SDMnya rendah jangan banyak berharap bisa berprestasi di tingkat dunia. Terkait:
|
![]() |
Thread Tools | |
|
|