FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini. |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
no repsol [/spoiler] Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
![]() Cadangan Gas Menipis, Alam Semesta Semakin Gelap CLAYTON SOUTH -- Usaha memetakan alam semesta oleh peneliti Australia berujung pada penemuan baru. Cadangan gas di alam semesta menipis sehingga langit semakin gelap. Kepala peneliti Astronomy and Space Science CSIRO Australia, Robert Braun, mengatakan sepertiga gas molekuler habis terpakai. Padahal bahan ini diperlukan sebagai bahan bakar pembentukan bintang-bintang baru yang menyinari alam semesta. Untuk sampai pada kesimpulan ini, Braun melongok ke masa 5 miliar tahun silam. Ia mencari tahu kerapatan cahaya galaksi-galaksi dan membandingkannya dengan kondisi saat ini. Dari perbandingan ini, Braun bisa menaksir laju penurunan deposit gas dan mengaitkannya dengan laju kelahiran bintang. "Kami melihat jumlah bintang baru menurun 10 kali lipat, bahkan bisa mendekati 20-30 kali lipat," ujar Braun. "Sementara galaksi-galaksi terdahulu memiliki gas 10 kali lebih banyak dari sekarang." Peneliti memperkirakan penurunan jumlah bintang baru disebabkan oleh perubahan gaya dominan yang mengatur alam semesta. Sekitar 8 miliar tahun lampau, takhta gaya gravitasi yang paling dominan di alam semesta dikalahkan oleh energi gelap. Gravitasi dan energi gelap bersifat saling bertolak belakang. Dua benda bermassa akan mengalami tarikan gravitasi sehingga saling mendekat satu sama lain. Sedangkan energi gelap bersifat menolak benda-benda bermassa agar saling menjauh. "Saat terjadi perubahan gaya dominan di alam semesta, gas menjadi buyar sehingga tak bisa menolong pembentukan bintang," ujar Braun. Dengan cadangan gas yang ada saat ini, galaksi-galaksi masih bisa membentuk bintang sampai 1-2 miliar tahun mendatang. Setelah itu, galaksi berhenti mencetak bintang baru dan hanya bersinar dari bintang-bintang lama. Akibat penuaan, bintang-bintang ini semakin meredup sehingga galaksi menjadi semakin gelap. "Proses ini berlangsung lama, mungkin tak bisa dirasakan umat manusia," kata dia. Jika energi gelap terus mendominasi alam semesta, proses penggelapan alam semesta terus berlangsung secara perlahan.ANTON WILLIAM | SCIENCEDAILY sumber budayakan komeng, ![]() ![]() Terkait:
|
![]() |
Thread Tools | |
|
|