
27th May 2012
|
 |
Senior Ceriwiser
|
|
Join Date: May 2012
Posts: 5,900
Rep Power: 21
|
|
Manfaat Gedebong Pisang
[/quote]
Quote:
SEMOGA BERMANFAAT UNTUK KITA SEMUA

Manfaat Gedebong Pisang

|
Quote:
Produksi pisang di Indonesia secara agregat menduduki peringkat 8 besar di dunia (Damayanti, dkk., 2006).
Indonesia sebagai negara tropis mempunyai beranekaragam tanaman yang tumbuh disepanjang kepulauan Indonesia. Tanaman yang tumbuh di Indonesia salah satunya adalah pohon pisang. Pohon pisang memerlukan tempat tumbuh di iklim tropik yang hangat dan lembap. Diperlukan pasokan air yang ajek(teratur) untuk pertumbuhan optimalnya, curah hujan hendaknya 200-220 mm, dan kelembapan tanahnya jangan kurang dari 60-70% dari kapasitas lapangan, jadi sebagian besar lahan memerlukan pengairan tambahan.
Tanah yang paling baik untuk pertumbuhan pisang adalah tanah liat yang dalam dan gembur, yang memiliki pengeringan dan aerasi yang baik. Kesuburan yang tinggi akan sangat menguntungkan dan kandungan bahan organiknya hendaknya 3% atau lebih. Tanaman pisang toleran terhadap pH 4,5-7,5. Produksi utamanya suhu udara tidak pernah turun sampai di bawah 15� C dengan jangka � waktu yang cukup lama; suhu optimum untuk pertumbuhannya adalah sekitar 27� C, dan suhu maksimumnya 38� C. Di dataran tinggi daerah ekuator, pisang tak dapat tumbuh pada ketinggian di atas 1600 m dpl. Hal tersebut memungkinkan pohon pisang tumbuh subur di Indonesia.
Selama ini Pisang sudah banyak dimanfaatkan oleh berbagai lapisan Masyarakat Indonesia. Pisang yang memiliki nama ilmiah Musa paradisiacal merupakan 1 komoditi hortikultura yang termasuk dalam pengembangan buah unggulan Indonesia. Pertama buah pisang memang sudah sejak lama menjadi salah satu buah favorit Rakyat Indonesia karena banyak vitamin yang terkandung di dalamnya, seperti vitamin A, B1, B2 dan C.
Gedebong Pisang yang selama ini justru lebih banyak dianggap sebagai sampah ketimbang bahan baku yang bisa jadi bernilai ekonomi tinggi. Gedebong sering dianggap sebagai sampah yang tidak ada manfaatnya dibandingkan bagian-bagian lainnya.
Padahal di dalam gedebong pisang mengandung getah yang menyimpan banyak maanfaat, yang salah satunya digunakan di dalam dunia medis. Getah pisang mengandung �saponin, antrakuinon, dan kuinon yang dapat berfungsi sebagai antibiotik dan penghilang rasa sakit (Budi, 2008).
Selain itu, terdapat pula kandungan lektin yang berfungsi untuk menstimulasi pertumbuhan sel kulit. Kandungan-kandungan tersebut dapat membunuh bakteri agar tidak dapat masuk pada bagian tubuh kita yang sedang mengalami luka. Getah gedebong pisang bersifat mendinginkan. Zat tanin pada getah batang pisang bersifat antiseptik, sedangkan zat saponin berkhasiat mengencerkan dahak. Pisang, terutama pisang raja, mengandung kalium yang bermanfaat melancarkan air seni. Selain itu, juga mengandung vitamin A, B, C, zat gula, air, dan zat tepung (Anonim, 2005).
Berdasarkan fungsi gedebong di bidang medis tersebut, akan dijelaskan lebih dalam mengenai antiseptik berbahan gedebong. Antiseptik sendiri merupakan zat yang dapat menghambat atau menghancurkan mikroorganisme pada jaringan hidup, sedang desinfeksi digunakan pada benda mati. Sedangkan gedebong merupakan bahan alami yang berasal dari batang pohon pisang. Jadi antiseptik berbahan gedebong merupakan zat yang dapat menghambat atau menghancurkan mikroorganisme pada jaringan hidup, sedang desinfeksi digunakan pada benda mati dan berasal dari batang pohon pisang.
Maka dengan pemaparan tersebut, apakah gedebong pisang bisa dijadikan sebagai bahan antiseptik herbal/alami? kalau bisa bagaimana caranya? Bisakah dijadikan sebagai salah satu alternatif sarana kesehatan yang murah bagi masyarakat? Nah loh makin penasaran kan, makanya baca terus sampai selesai ya, berikut penjelasannya.
Sebelum kita membahas lebih jauh mengenai gedebong pisang sebagai antiseptik, sebaiknya kita mengenal terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan antiseptik itu, dan bagaimana ia bekerja? Antiseptik adalah zat yang biasa digunakan untuk menghambat pertumbuhan dan membunuh mikroorganisme berbahaya (patogenik) yang terdapat pada permukaan tubuh luar mahluk hidup. Secara umum, antiseptik berbeda dengan obat-obatan maupun disinfektan. Obat-obatan seperti antibiotik misalnya, membunuh mikroorganisme secara internal. Diantara zat antiseptik yang umum digunakan diantaranya adalah alkohol, iodium, hidrogen peroksida dan asam borak. Kekuatan masing-masing zat antiseptik tersebut berbeda-beda. Ada yang memiliki kekuatan yang sangat tinggi, ada pula yang bereaksi dengan cepat ketika membunuh mikroorganisme, begitupun sebaliknya.
Sebagai contoh merkuri klorida, zat antiseptik yang sangat kuat, akan tetapi dapat menyebabkan iritasi bila digunakan pada bagian tubuh atau jaringan lembut. Lain halnya dengan perak nitrat, dengan kekuatan membunuh yang lebih rendah, namun ia aman digunakan pada jaringan yang lembut, seperti mata atau tenggorokan. Iodium dapat memusnahkan mikroorganisme dalam waktu kurang dari 30 detik. Sementara itu antiseptik lain bekerja lebih lambat, akan tetapi memiliki efek yang cukup lama. Kekuatan suatu zat antiseptik biasanya dinyatakan sebagai perbandingan antara kekuatan zat antiseptik tertentu terhadap kekuatan antiseptik dari fenol (pada kondisi dan mikroorganisme yang sama), atau yang lebih dikenal sebagai koefisien fenol (coefficient of phenol). Fenol sendiri, pertama kali digunakan sebagai zat antiseptik oleh Joseph Lister pada proses pembedahan (soeharmikav, 2010).
Lalu apakah gedebong pisang bisa dijadikan sebagai antiseptik? Selain sebagai sumber pangan, pisang ternyata juga memiliki manfaat lain dalam dunia medis. Getah yang terkandung pada pisang, khususnya pada batang pisang, ternyata memiliki senyawa yang dapat mempercepat penyembuhan luka luar. Sebelum diadakannya penelitian tentang kandungan yang dimiliki oleh getah pisang ini, masyarakat sudah lama mempraktekannya. Kebiasaan ini didapat oleh mereka secara turun temurun dari genersi ke generasi. Padahal secara ilmiah, mereka belum mengetahui kandungan zat yang dapat menyembuhkan luka. Tetapi secara praktek, luka luar dapat cepat sembuh dan kering setelah diolesi dengan getah pisang ini. Tidak ada cara khusus dalam penggunaan getah pisang ini. Cukup dengan mengoleskannya pada bagian yang terluka sesaat setelah terluka, maka darah yang keluar dari luka langsung berhenti. Semakin diketahuinya efek negatif dari obat-obatan yang merupakan hasil pencampuran bahan kimia, banyak masyarakat yang beralih pada obat-obatan tradisioanal. Selain memiliki harga yang lebih murah, obat-obatan tradisional dipercaya dapat menyembuhkan luka lebih cepat dan tidak memiliki efek samping bagi penggunanya.
Untuk bisa memproduksi antiseptik dari gedebong pisang, maka perlu dilakukan beberapa proses:
1. Bahan
Bahan dasar dari pembuatan antiseptik ini tentunya adalah gedebong pisang. Ambil batang pokoknya, kemudian lapisan paling luar dan lapisan kedua dari luar, dikelupas sampai mendapat bagian dalamnya yang berstruktur halus dan berwarna putih.
2. Penyusunan bahan
Batang pisang tersebut di potong kecil-kecil menggunakan pisau di atas papan talenan dan mengurai batang tersebut menjadi lembaran-lembaran tipis dan merobeknya menjadi cacahan kecil dengan tangan. Setelah itu ambillah bagian tengahnya yang berstruktur halus dan berwarna putih. Potong bagian tersebut menjadi bagian yang lebih kecil untuk mempermudah pemrosesan.
3. Pemrosesan bahan
Setelah itu, masukkan potongan tersebut ke dalam blender dan kemudian blender sampai halus. Hal ini dilakukan supaya kita dapat mendapatkan ekstrak batang pisang lebih mudah. Setelah diblender, keluarkan batang pisang yang telah hancur tersebut dan peras di atas saringan sampai sisa perasan menjadi kering. Dalam proses ini, jangan sampai ada ampas perasan yang masuk ke dalam ekstrak batang pisang tersebut.
4. Proses pengemasan
a. Membuat kemasan
Setelah produk antiseptik gedebong selesai, tahap berikutnya adalah menyusun pengemasan. Telah ditentukan terlebih dahulu dalam riset pemasaran bahwa pemasaran produk dilakukan melalui 3 cara. Yaitu menjual langsung pada konsumen, melalui pengecer dan melalui distributor. Kemasan produk ini yang berupa cairan agar bisa digunakan berulang kali dapat dikemasi ke dalam botol berkapasitas 250-500 ml. Untuk mendapatkan pengemasan yang baik maka bisa dilakukan dengan mesin pengemas.
b. Membuat label produk
Selanjutnya, merancang label produk. Produk dinamakan Antiseptik Gedebong. Nama ini digunakan agar bisa lebih mudah menyebar ke seluruh lapisan masyarakat indonesia.
c. Menyiapkan tempat, peralatan, dan perlengkapan.
d. Melakukan kegiatan produksi.
e. Evaluasi program membuat dan menyusun rencana tindak lanjut.
[/spoiler][spoiler=open this] for :
|
|