FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini. |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() ![]() Masih tingginya angka kelahiran di Indonesia salah satunya karena kurangnya informasi yang tepat mengenai kontrasepsi. Tak hanya di Indonesia, hal yang sama juga terjadi di beberapa negara Asia. Bahkan, 43 persen orang di Asia tidak menggunakan alat kontrasepsi saat berhubungan seks pertama kali. Berdasarkan survei yang dilakukan pada tahun 2011 dengan judul �Clueless or Clued Up: Your Right to be informed about contraception�, terdapat 30 persen responden di Asia yang mendapat informasi yang salah mengenai kontrasepsi. Dengan total 1.800 responden dari 9 negara, yaitu China, Korea Selatan, Thailand, Singapura, Indonesia, India, Pakistan, Taiwan dan Malaysia, 200 diantaranya berasal dari Indonesia. �Kontrasepsi masih menjadi hal yang tabu untuk menjadi topik pembahasan di kalangan masyarakat Indonesia dan masih banyak orang yang malu untuk menanyakan masalah kontrasepsi,� jelas Allen Doumit, Direktur PT Bayer Indonesia, dalam acara Press Conference �Pentingnya mempercepat penyebaran informasi tentang kontrasepsi dalam rangka menekan angka kelahiran di Indonesia� di Hotel Millenium, Jakarta, Jumat (24/2/2012). Rendahnya pengetahuan masyarakat Indonesia mengenai kontrasepsi memiliki peran dalam peningkatan angka kehamilan yang tidak diinginkan. �Hasil survei juga menunjukkan bahwa sebesar 43 persen pasangan responden (orang Asia) melakukan hubungan seksual pertama kali tanpa menggunakan kontrasepsi. Sedangkan 24 persen responden dari Indonesia mengaku tidak menggunakan alat kontrasepsi pada saat berhubungan seksual karena permintaan pasangan,� jelas Allen. Hal tersebut menunjukkan bahwa masih banyak orang yang memiliki pemahaman yang salah mengenai kontrasepsi dan mengalami kesulitan dalam memilih kontrasepsi yang tepat. Untuk itu, diluncurkan situs tentang kontrasepsi www.bicarakontrasepsi.com yang didukung oleh lembaga-lembaga terkait, yaitu BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional), Asia Pacific Council of Contraception (APCOC), Perkumpulan Obstetrik dan Ginekologi Indonesia (POGI), Ikatan Bidan Indonesia(IBI) serta PT Bayer Indonesia. Situs kontrasepsi pertama di Indonesia ini berisi referensi yang luas, tenaga pakar di bidang terkait serta bersifat bebas nilai dan edukatif. Situs ini juga menyediakan ruang untuk berkonsultasi didukung oleh APCOC dan POGI. s sumber:http://www.ipkb-kaltim.com/component...s-pertama.html Terkait:
|
![]() |
|
|