
27th May 2012
|
 |
Ceriwis Lover
|
|
Join Date: May 2012
Posts: 1,997
Rep Power: 16
|
|
--Monggo di baca gan,,"NILAI MANUSIA DAN CINCIN EMAS"--"--
[/quote]
Quote:
WELCOME TO MY THREAD
[/spoiler][spoiler=open this] for NILAI MANUSIA DAN CINCIN EMAS":
>> Seorang pemuda mendatangi Zen-sei dan bertanya, "Guru, saya tak
>> mengerti mengapa orang seperti Anda mesti berpakaian apa adanya, amat
>> sangat sederhana. Bukankah di masa seperti ini berpakaian
>> sebaik-baiknya amat perlu bukan hanya untuk penampilan melainkan juga
>> untuk tujuan lain?"
>> Sang Guru hanya tersenyum. Ia lalu melepaskan cincin dari salah satu
>> jarinya dan berkata, "Sobat muda, akan kujawab pertanyaanmu, tetapi
>> lebih dahulu lakukanlah satu hal untukku. Ambillah cincin ini dan
>> bawalah ke pasar di seberang sana. Bisakah kamu menjualnya seharga
>> satu keping emas?"
>> Melihat cincin Zen-sei yang kotor, pemuda tadi merasa ragu, "Satu
>> keping emas? Saya tidak yakin cincin ini bisa dijual seharga itu."
>> "Cobalah dulu, sobat muda. Siapa tahu kamu berhasil," kata guru
>> Pemuda itu pun bergegas ke pasar. Ia menawarkan cincin itu kepada
>> pedagang kain, pedagang sayur, penjual daging dan ikan, serta kepada
>> yang lainnya.
>> Ternyata, tak seorang pun berani membeli seharga satu keping emas.
>> Mereka menawarnya hanya satu keping perak.
>> Tentu saja, pemuda itu tak berani menjualnya dengan harga satu keping
>> perak.
>> Ia kembali ke padepokan Zen-sei dan melapor, "Guru, tak seorang pun
>> berani menawar lebih dari satu keping perak."
>> Zen-sei, sambil tetap tersenyum arif, berkata, "Sekarang pergilah
>> kamu ke toko emas di belakang jalan ini. Coba perlihatkan kepada
>> pemilik toko atau tukang emas di sana. Jangan buka harga, dengarkan
>> saja bagaimana ia memberikan penilaian."
>> Pemuda itu pun pergi ke toko emas yang dimaksud. Ia kembali kepada
>> Zen-sei dengan raut wajah yang lain dan berkata, "Guru, ternyata para
>> pedagang di pasar tidak tahu nilai cincin ini sesungguhnya. Pedagang
>> emas menawarnya dengan harga seribu keping emas. Rupanya nilai cincin
>> ini seribu kali lebih tinggi daripada yang ditawar oleh para pedagang
>> dipasar."
>> Zen-sei tersenyum simpul sambil berujar lirih, "Itulah jawaban atas
>> pertanyaan mu tadi sobat muda. Seseorang tak bisa dinilai dari
>> pakaiannya.
>> Hanya "para pedagang sayur, ikan dan daging di pasar" yang menilai
>> demikian.
>> Namun tidak bagi "pedagang emas".
>> "Emas dan permata yang ada dalam diri seseorang, hanya bisa dilihat
>> dan dinilai jika kita mampu melihat ke kedalaman jiwa. Diperlukan
>> kearifan untuk melihatnya, dan itu membutuhkan proses. Kita tak bisa
>> menilainya hanya dengan tutur kata dan sikap yang kita dengar dan
>> lihat sekilas.
>> Seringkali
>> yang disangka emas ternyata loyang dan yang kita lihat sebagai loyang
>> ternyata emas "
|
Quote:
Semoga sekelumit cerita di atas dapat menambah kedalaman jiwa kita
dalam memandang makna hidup dan kehidupan ini.
|
[quote]
BILA BERKENAN DIHATI AGAN2,SILAHKAN  KE ANE GAN
|