FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini. |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() Pada masa kolonial, Mei merupakan bulan yang mendapat tempat istimewa dan kudu dirayakan. Pasalnya, di bulan tersebut Gubernur Jenderal J.P. Coen berhasil menaklukkan Jayakarta dan membangun Batavia. Maka, bersiap-siaplah Coen untuk menamai Nieuw Hoorn kota kelahirannya di Belanda. Lihat terusannye yuk...! [/spoiler][spoiler=open this] for Lanjutan...: Tapi, tiba-tiba keinginannya itu kagak berhasil karena dalam suatu pesta mabuk-mabukkan, seorang prajurit VOC bernama van Raay dalam keadaan teler meneriakkan kata-kata Batavia berasal dari kata Batavieren, nama nenek moyang bangsa Belanda. Meski Coen bertegang pada pendiriannya, dia harus tunduk pada putusan yang datang dari petingginya di Holland yang lebih memilih nama Batavia. Saking mendongkolnya, Coen selama beberapa lama tidak mau menyebut kata Batavia. Meski begitu, Coen bertekad menjadikan Batavia sebagai pusat kedudukan VOC untuk mengimbangi Malaka yang dikuasai oleh Portugis, pesaing utamanya dalam menguasai perdagangan rempah-rempah. Batavia oleh Coen dijadikan tempat pertemuan kapal-kapal VOC sebelum menuju daerah-daerah VOC lainnya, seperti Maluku, Cina, dan Jepang. Batavia juga dijadikan tempat berkumpulnya kapal-kapal VOC sebelum berangkat kembali ke Eropa. Dia membangun benteng persegi empat dan salah satunya kini kita kenal dengan nama 'kota intan' jalan masuk menuju Pasar Ikan. Dua abad kemudian, tepatnya pada akhir abad ke-19 Batavia atau Betawi menurut lafal lidah penduduk setempat sedang berada dalam masa berbagai perobahan sosio-ekonomi dan demografi yang tajam. Di masa itu, Batavia sering dijuluki Queen of the East (Ratu dari Timur) dimulai sejak Gubernur Jenderal Daendels (1808-1811) memindahkan kota ke selatan yang disebut Weltevreden. Dibukanya Terusan Suez pada 1869 telah mempercepat komunikasi pada umumnya. Demikian pula dengan penggunaan kapal uap dalam perhubungan laut dan pembangunan jalur komunikasi antara Eropa, Asia Tenggara, dan Australia. Warga Eropa, khususnya Belanda mulai berdatangan ke Batavia disertai istri dan keluarga akibat risiko pelayaran berkurang dan lebih cepat dibanding kapal layar. Di Batavia dan daerah penyangganya mulai dibangun jaringan kereta api yang terbuka untuk swasta yang hingga kini masih dapat kita nikmati. Sayangnya, kereta api sekarang ini sering mengalami kecelakaan. Telepon kabel mulai diperkenalkan hingga memudahkan berhubungan dengan daerah-daerah lain. Suasana Batavia makin hidup dengan dibangunnya jaringan listrik dan gas menyebabkan hotel, pertokoan, dan tempat hiburan makin bergairah. Pelabuhan Tanjung Priok yang menggantikan Sunda Kelapa telah mampu didarati kapal-kapal samudera. Perkumpulan sosial dan klub eksklusif seperti De Harmonie (kini jadi bagian sekretariat negara) dan Concordia (kini bagian sayap kanan Departemen Keuangan) di malam-malam minggu ramai didatangi para tuan dan nyonya Belanda sambil dansa-dansi dilantai pualam impor dari Eropa. Risjwik (kini Jalan Veteran) dan Noordwijk (Jalan Juanda) serta Rijswijkstraat (Jalan Majapahit) serta Jalan Hayam Wuruk dan Gajah Mada terdapat beberapa hotel dan tempat hiburan. Fasilitas pendidikan dan olahraga banyak dibangun. Kolam renang Cikini yang terletak di samping kediaman Rd Saleh (kini Taman Ismail Marzuki) menjadi tempat rekreasi para bule. Juga dibangun lapangan tenis yang lokasinya sekarang kira-kira dibagian muka TIM. Pada tahun 1950-an, petenis Indonesia terkenal seperti Tan Liep Tjai dan Kece Sudarsono yang punya reputasi baik di Asia sering bermain di sini. Taman Ismail Marzuki juga merupakan tempat hiburan yang banyak didatangi dengan adanya Kebon Binatang. Sejumlah kecil warga keturunan Cina, Arab, dan kaum ningrat pribumi menjadi anggota perkumpulan sepak bola VIOS, perkumpulan sepak bola milik Belanda yang berpusat di Menteng. Selanjutnya mayoritas orang Indonesia punya perkumpulan sepak bola sendiri, termasuk warga keturunan Cina (UMS dan Chunghua) serta keturunan Arab (Alfutua). sumber : REPUBLIKAonline Terkait:
|
![]() |
|
|