FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Internasional Baca berita dari seluruh mancanegara untuk mengetahui apa yg sedang terjadi di dunia. |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() ![]() Oleh: Billy A Banggawan Wikileaks.org mempublikasikan dokumen kawat diplomatik yang bersumber dari 274 kedutaan besar Amerika Serikat di berbagai belahan dunia, termasuk dari Departemen Luar Negeri AS. Jumlah dokumennya mencapai 251,287 buah dan hingga hari ini, yang baru dirilis kurang dari 300 dokumen. Dari dokumen itu terungkap Belanda menyimpan nuklir titipan Amerika Serikat dan Raja Arab Saudi meminta AS menyerang Iran. Tak ayal Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton kebakaran jenggot. China dan Thailand telah melakukan langkah memblokir situs itu agar tak bisa diakses di negaranya. Lalu jika dokumen dari Kedutaan Besar AS di Jakarta dibuka apa pengaruhnya? Pengamat teknologi informatika Budi Raharjo mengungkapkan ada keraguan pengambilan keputusan pemblokiran Wikileaks. Hal itu karena Indonesia tidak rajin mendokumentasikan sesuatu. �Kebanyakan di Indonesia, keputusan dibuat secara verbal,� tandasnya. Menurutnya situs Wikileaks bukanlah situs canggih, tapi karena dokumen di dalamnya sangat terorganisir membuatnya menarik. Menurutnya situs berita di Indonesia lebih menarik ketimbang Wikileaks. �Wikileaks tidak begitu canggih. Sama sekali tidak canggih,� ujarnya. Ia menilai, masalah kebocoran dokumen rahasia negara bukan terletak pada security internet atau infrastruktur teknis, tapi lebih kepada kebocoran data. Pakar keamanan internet Alfons Tanujaya mengatakan tidak ada yang bisa menjamin, pemblokiran situs Wikileaks bisa 100%. Karena jika diblokir dari Indonesia, orang masih bisa mengakses menggunakan jaringan luar. �Wikileaks memiliki sisi positif dan negatif. Positifnya, berusaha membongkar skandal-skandal yang sebenarnya merugikan masyarakat. Negatifnya, jika yang dibongkar rahasia bersifat sensitif atau menyangkut nyawa orang. Hal itu bisa membahayakan orang. Jadi, tergantung kebutuhan pemerintah apakah akan memblokirnya atau tidak,� katanya. Alfons mengatakan Wikileaks hanya sekadar titik akses saja. Yang lebih menarik menurutnya adalah pemiliknya yang bisa dikatakan sebagai hacker handal. Julian Assenge dinilai juga memiliki akses hebat untuk mendapatkan data-data tertentu. �Wikileaks menurut saya merupakan sebuah komunitas. Komunitas ini berisi orang-orang berkelas yang mampu mengumpulkan banyak data akurat,� katanya. Ia menilai, Wikileaks bisa mendapat dokumen-dokumen itu dengan cara tapping atau hack ke server pemerintah. Bahkan, tindakan itu bisa jadi disponsori oleh pemerintah tertentu. �Jadi, seolah-olah data dibuat seperti jatuh ke tangan orang, padahal dengan tutup mata memang sengaja dibocorkan,� imbuhnya. Alfons mengatakan dalam hukum dasar keamanan, orang mempercayai kecanggihan alat, enskripsi, serta pengamannya. Namun menurut data statistik, lebih dari 60 kejadian kebocoran data bukan disebabkan karena kecanggihan hacker atau hardware atau software tapi lebih kepada manusianya. �Kebanyakan orang tidak membuat password dengan baik dan tidak melakukan backup. Jika dibandingkan dengan hack pada server, hal tersebut lebih berperan dalam kebocoran data,� kata Alfons. �Faktor manusia jauh lebih berperan dibanding faktor keamanan,� jelasnya. Untuk mengantisipasinya, pengamanan harus dibuat standar dan sumber daya manusia harus benar-benar terlatih. Sebelumnya Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengatakan belum akan melakukan tindakan untuk memblokir situs Wikileaks. Kemenkominfo masih akan memahami metode yang digunakan situs itu dalam mengungkap dokumen-dokumen rahasia.[ito/mdr] |
#2
|
||||
|
||||
![]()
jangan diblock dong
![]() |
#3
|
||||
|
||||
![]()
emng kta nya udh di blokir ...gw cari juga ga ada tuh!!!
|
![]() |
|
|