Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Lounge

Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini.

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 27th May 2012
golputaja's Avatar
golputaja golputaja is offline
Ceriwis Addicted
 
Join Date: May 2012
Posts: 3,992
Rep Power: 19
golputaja mempunyai hidup yang Normal
Default Jangan Memukul

dari milis tetangga neh...bagus banget buat bekal (yg belum nikah dan blum punya jundi..)dan buat yg udah, sok direnungkeun.. ^_^



~kangensodara2nya...



Renungan...

Sedih ....

Subject: Fw: sad story from malaysia



Sebuah kisah untuk dijadikan pengalaman dan pengajaran......

Sebagai ibu kita patut juga menghalang perbuatan suami kita memukul

especially pada anak2 yg masih kecil dan tak tau apa2.

Mengajar dgn cara memukul bukanlah cara terbaik, mungkin sudah sampai

waktunya untuk badan2 kebajikan educate org M'sia untuk praktikkan konsep

'time out" jika anak2 buat salah.



rgds.kay



Sepasang suami isteri - seperti pasangan lain di kota-kota besar -meninggalkan anak-anak diasuh pembantu rumah semasa keluar bekerja.



Anak tunggal pasangan ini, perempuan berusia tiga setengah

tahun.Bersendirian di rumah dia kerap dibiarkan pembantunya yang sibuk

bekerja bermain diluar, tetapi pintu pagar tetap dikunci.



Bermainlah dia sama ada berayun-ayun di atas buaian yang dibeli bapanya, ataupun memetik bunga raya, bunga kertas dan lain-lain di halaman

rumahnya.



Suatu hari dia melihat sebatang paku karat. Dia pun mencoret semen tempat

mobil ayahnya diparkirkan tetapi kerana lantainya terbuat dari

marmer,coretan tidak kelihatan. Dicobanya pada mobil baru ayahnya. Ya...

kerana mobil itu bewarna gelap, coretannya tampak jelas.Apa lagi kanak-kanak ini pun membuat coretan sesuai dengan kreativitasnya. Hari itu bapak dan ibunya bermotor ke tempat kerja kerana macet ada perayaan Thaipusam.



Setelah penuh coretan yg sebelah kanan dia beralih ke sebelah kiri mobil.

Dibuatnya gambar ibu dan ayahnya, gambarnya sendiri, lukisan ayam, kucing

dan lain sebagainya mengikut imaginasinya. Kejadian itu berlangsung tanpa

disadari si pembantu rumah.



Pulang petang itu, terkejut pasangan itu melihat kereta yang baru setahun

dibeli dengan bayaran angsuran. Si bapak yang belum lagi masuk ke rumah ini pun terus menjerit, "Kerjaan siapa ini?"



Pembantu rumah yang tersentak dengan jeritan itu berlari keluar. Dia juga

beristighfar.



Mukanya merah padam ketakutan lebih2 melihat wajah bengis tuannya. Sekali lagi diajukan pertanyaan keras kepadanya, dia terus mengatakan

'Tak tahu... !" "kamu dirumah sepanjang hari, apa saja yg kau lakukan?"

hardik si isteri lagi.



Si anak yang mendengar suara ayahnya, tiba-tiba berlari keluar dari

kamarnya. Dengan penuh manja dia berkata "Ita yg membuat itu abahhh.. cantik kan!"

katanya sambil memeluk abahnya ingin bermanja seperti biasa. Si ayah yang

hilang kesabaran mengambil sebatang ranting kecil dari pohon bunga raya di

depannya, terus dipukulkannya berkali2 ke telapak tangan anaknya. Si anak

yang tak mengerti apa-apa terlolong-lolong kesakitan sekaligus ketakutan. Puas memukul telapak tangan, si ayah memukul pula belakang tangan

anaknya. Si ibu cuma mendiamkan saja, seolah merestui dan merasa puas dengan hukuman yang dikenakan.



Pembantu rumah terbengong, tdk tahu hrs berbuat apa?. Si bapak cukup rakus memukul-mukul tangan kanan dan kemudian tangan kiri anaknya. Setelah si bapak masuk ke rumah dituruti si ibu, pembantu rumah menggendong anak kecil itu, membawanya ke kamar.



Dilihatnya telapak tangan dan belakang tangan si anak kecil luka2 dan

berdarah. Pembantu rumah memandikan anak kecil itu. Sambil menyiram air

sambil dia ikut menangis. Anak kecil itu juga terjerit-jerit menahan

kepedihan saat luka2nya itu terkena air. Si pembantu rumah kemudian

menidurkan anak kecil itu. Si bapak sengaja membiarkan anak itu tidur

bersama pembantu rumah.



Keesokkan harinya, kedua-dua belah tangan si anak bengkak. Pembantu rumah mengadu. "Oleskan obat saja!" jawab tuannya, bapak si anak.



Pulang dari kerja, dia tidak memperhatikan anak kecil itu yang menghabiskan

waktu di kamar pembantu. Si bapak konon mau mengajar anaknya. Tiga hari

berlalu, si ayah tidak pernah menjenguk anaknya sementara si ibu juga begitu

tetapi setiap hari bertanya kepada pembantu rumah. "Ita demam... " jawap

pembantunya ringkas.



"Kasih minum panadol ," jawab si ibu. Sebelum si ibu masuk kamar tidur dia

menjenguk kamar pembantunya. Saat dilihat anaknya Ita dalam pelukan pembantu rumah, dia menutup lg pintu kamar pembantunya.



Masuk hari keempat, pembantu rumah memberitahukan tuannya bahwa suhu badan Ita terlalu panas. "Sore nanti kita bawa ke klinik. Pukul 5.00 siap" kata

majikannya itu.



Sampai saatnya si anak yang sudah lemah dibawa ke klinik. Doktor mengarahkan ia dirujuk ke hospital kerana keadaannya serius. Setelah seminggu di rawat inap doktor memanggil bapak dan ibu anak itu.



"Tidak ada pilihan.." katanya yang mengusulkan agar kedua tangan anak itu

dipotong karena gangren yang terjadi sudah terlalu parah. "Ia sudah bernanah, demi menyelamatkan nyawanya kedua tangannya perlu

dipotong dari siku ke bawah" kata doktor.



Si bapak dan ibu bagaikan terkena halilintar mendengar kata-kata itu. Terasa

dunia berhenti berputar, tapi apa yg dapat dikatakan. Si ibu meraung

merangkul si anak. Dengan berat hati dan lelehan air mata isterinya, si

bapak terketar-ketar manandatangani surat persetujuan pembedahan. Keluar

dari bilik pembedahan, selepas obat bius yang suntikkan habis, si anak

menangis kesakitan. Dia juga heran2 melihat kedua tangannya berbalut kasa

putih. Ditatapnya muka ayah dan ibunya.



Kemudian ke wajah pembantu rumah. Dia mengerutkan dahi melihat mereka semua menangis. Dalam siksaan menahan sakit, si anak bersuara dalam linangan air mata. "Abah.. Mama... Ita tidak akan melakukannya lagi. Ita tak mau ayah pukul Ita tak mau jahat. Ita sayang abah.. sayang mama." katanya berulang kali membuatkan si ibu gagal menahan rasa sedihnya.



"Ita juga sayang Kak Narti.." katanya memandang wajah pembantu rumah,

sekaligus membuatkan gadis dari Surabaya itu meraung histeris.



"Abah.. kembalikan tangan Ita. Untuk apa ambil.. Ita janji tdk akan

mengulanginya lagi! Bagaimana caranya Ita mau makan nanti? Bagaimana Ita mau bermain nanti? Ita janji tdk akan mencoret2 mobil lagi," katanya berulang-ulang.



Serasa copot jantung si ibu mendengar kata-kata anaknya. Meraung2 dia sekuat hati namun takdir yang sudah terjadi, tiada manusia dapat menahannya.



*"jika tidak dapat apa yang kita suka...belajarlah utk menyukai apa yang



kita dapat.." *SoMeTiMeS GoOd PeOpLe Do EvIl ThiNgs....



Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 06:52 PM.


no new posts